KANALBERITA.COM – Dalam rangka mendukung upaya tanggap darurat bencana di Sumatera, Disaster Network yang berfokus pada pendataan dan analisis bencana telah menyusun analisis perkiraan cuaca mendetail menggunakan pendekatan Disaster Remote Sensing untuk mendukung operasi lapangan. Analisis ini sebagai bentuk dukungan bagi relawan dan pihak-pihak terkait di lapangan guna mengoptimalkan kesiapsiagaan, operasional, dan keselamatan tim.
Founder Disaster Network, Dr. Listyo Yuwanto menyatakan apresiasinya terhadap organisasi kemanusiaan yang menyadari pentingnya analisis cuaca berbasis remote sensing. “Kami bersyukur melihat semakin banyak organisasi kemanusiaan yang memahami manfaat dari analisis cuaca berbasis Disaster Remote Sensing yang kami kembangkan. Model ini tidak hanya memantau kondisi cuaca, tetapi secara khusus menganalisis dampaknya terhadap potensi bencana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Listyo menjelaskan bahwa Disaster Remote Sensing yang diterapkan meliputi pemantauan parameter cuaca ekstrem, analisis pergerakan awan hujan, serta pemetaan daerah rawan banjir dan longsor. Yang kami lakukan adalah aksi nyata dari komunitas untuk komunitas, kami tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi mengambil inisiatif untuk saling mendukung dan memperkuat kapasitas respons bencana secara mandiri melalui teknologi,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta sumber cuaca terpercaya lainnya, Disaster Network mengidentifikasi pola cuaca kritis selama periode musim hujan ini. Analisis memperingatkan potensi hari-hari dengan kondisi cuaca buruk, di mana hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan dapat terjadi. Kondisi ini berisiko memicu banjir bandang, longsor tebing, serta gelombang tinggi di pesisir.
Sementara itu juga terdapat periode cuaca yang relatif lebih stabil, yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan dan persiapan mitigasi lebih lanjut. Rekomendasi operasional yang disampaikan meliputi pemantauan debit sungai, manajemen waktu aktivitas, kesiapan logistik, rute logistik, dan jalur evakuasi, dan koordinasi intensif.
Disaster Network juga memberikan rekomendasi untuk kesehatan fisik dan psikologis relawan. Untuk kesehatan fisik, relawan disarankan menjaga hidrasi dengan minum air setiap 45 menit, segera mengganti pakaian basah untuk mencegah hipotermia, menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, serta melakukan istirahat teratur. Sementara untuk kesehatan psikologis, dilakukan pemantauan kondisi psikologis berkala, penyediaan layanan konsultasi, dan penerapan sistem rotasi tugas untuk mencegah kelelahan mental.
Disaster Network mengingatkan bahwa meskipun analisis didasarkan pada data yang akurat, dinamika cuaca lokal dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, seluruh pihak di lapangan diharapkan untuk terus memantau perkembangan informasi terbaru dari BMKG dan melakukan observasi langsung.
Dukungan analisis cuaca dari Disaster Network ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi relawan di lapangan, sehingga operasi tanggap darurat dapat berjalan lebih efektif, terkoordinir, dan yang terpenting, menjaga keselamatan seluruh tenaga kemanusiaan.
KANALBERITA.COM - Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia menyerahkan senjata…
KANALBERITA.COM - Lemak seringkali disalahpahami sebagai musuh utama dalam pola makan sehat, terutama bagi yang…
KANALBERITA.COM - Meta dilaporkan menunda peluncuran kacamata Mixed-Reality, yang saat ini dikenal dengan nama kode…
KANALBERITA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Sabtu (6/12) sore, 914 orang dinyatakan…
KANALBERITA.COM - Pemerintah secara resmi telah menetapkan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun…
KANALBERITA.COM - Raksasa teknologi Google secara resmi telah mempublikasikan laporan tahunan "Year in Search" pada…
This website uses cookies.