Khutbah Jumat: Keistimewaan Orang Yang Beriman

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

*penulis adalah aktivis da’wah dan anggota Komisi Dakwah MUI Pusat serta pengasuh pesantren di Banten

 

Khutbah Pertama:

 

الحمد لله انزل السكينة في قلوب المؤمنين ليزدادوا إيمانا مع ايمانهم والله جنود السماوات والأرض وكان الله عليما حكيما.

اشهد ان لا اله الا وحده لا شريك له الملك الاعلى.

واشهد أن سيدنا  محمداً عبده ورسوله الذي داعي بسراج منيرا.

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه ومن تبع هدى.

أما بعد : فيا عبد الله رحمكم الله ، أوصيكم ونفسي بتقوى الله عز وجل وطاعته لعاكم٦قال الله تعالى أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Puji dan syukur kita selalu sanjung sampaika pemiliknya, yaitu Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat yang tiaada terhingga kepada kita, salah satunya adalah nikmat Islam dan iman kepada Allah SWT

Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Baginda Nabi Besar Muhammad saw beserta seluruh keluarga, para sahabatnya dan ummatnya sebagai pengikut setia hingga akhir zaman. Mudah-mudahan kita sebagai ummatnya dipantaskan oleh Allah SWT mendapat syafaat dari Rasulullah saw sejak saat ini hingga Yaumil jaza. Aamiin.

Selanjutnya selaku khatib Jum’at mengajak khususnya kepada pribadi sendiri juga kepada kita semua untuk lebih meningkatkan taqwa kepa Allah SWT.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Dalam salah satu forum pengajian, saya mencoba bertanya kepada audiens, “Kenapa kita beriman?” Salah seorang jamaah spontan menjawab, “karena kita berakal”. Jawaban tersebut tidak salah, hanya saja Jika itu salah satu jawabannya, berarti tidak salah kalau hewan tidak beriman, karena hewan tidak memiliki akal.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Kita beriman, karena Allah SWT menjanjikan kepada kita paling tidak ada 5 keistimewaan buat orang-orang yang beriman dan tidak pernah ditemukan pada orang-orang yang tidak beriman. Dan jika tidak didapatkan 5 keistimewaan orang yang beriman, berarti keimanan kita harus yang disempurnakan.

Dari 5 keistimewaan orang yang beriman, pada momen khutbah Jum’at kali ini saya hanya menyampaikan tiga keistimewaan yang dimiliki orang yang beriman.

 

1.Allah SWT akan memberikan ketenangan jiwa kepada setiap orang yang beriman. QS. 48:4 :

هو الذي أنزل السكينة في قلوب المؤمنين ………

“Dialah Allah yang akan menurunkan/memberikan ketenangan dalam setiap jiwa orang yang beriman…”

Seseorang yang menginginkan ketenangan jiwanya kadang kala harus menikah atau berumah tangga terlebih dulu. Makanya salah satu ayat yang berkaitan dengan tujuan nikah yaitu “sakinah” atau ketenangan. Kata “litaskunuunilaihaa” pada QS 20:21, walaupun ada juga orang yang belum menikah tetapi punya ketenangan jiwa sepanjang dia memiliki keimanan. Jadi kalau yang belum berumah tangga saja diberikan ketenangan dalam jiwanya apalagi orang yang berumah tangga yang memiliki keimanan, sesulit apapun perjalanan rumah tangganya sudah pasti jiwanya memiliki ketenangan. Karena dalam setiap menyelesaikan persoalan rumah tangganya selalu dengan tenang. Jika dalam rumah tangganya selalu gelisah, bisa jadi keimanannya belum sampai menghunjam kedalam jiwa dan sanubarinya.

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

2.Orang yang beriman Diberikan ketentraman hidup sekalipun tinggal ditempat terbatas, sangat sederhana, sunyi dan sepi.

Ingat kisah Ashabul Kahfi, Kahfi itu artinya Gua. Gua itu ada dua macam;
1.Gua sempit yang hanya dapat menampung satu dua orang saja, seperti Gua Hiro dan Gua Tdur.
2.Gua yang didalamnya luas dan mampu menampung 5 sampai puluhan orang.

Tentang ketentraman jiwa seorang yang beriman walaupun tinggal ditempat sangatvterbatas sekalipun, kita bisa menjumpainya pada QS 9:40 yang berbunyi :

إذ هما في الغار إذ يقول لصاخبه لا تحزن ان الله معنا

Pada Surat Al Kahfi yakni surat ke 18, dikisahkan ada 7 orang pemuda yang masuk dan hidup di dalam gua selama 319 Tahun.
Di dalam gua yang terbatas, lembab, sunyi, sepi, alas tidur yang hanya hamparan batu yang keras, tidak ada logistik dan pangan, tapi pemuda-pemuda tersebut bisa hidup di dalam gua dengan kurun waktu yang begitu lama, karena mereka QS 18:13

نحن نقص عليك نباهم بالحق أنهم امنوا بربهم وزدناهم هدى
Dari kisah ini jelas sekali, jika memiliki iman yang kuat tinggal ditempat yang sangat sederhana danbterbataspun pasti.

 

Orang yang imannya kuat diberikan ketenangan, kenikmatan dan semua kemudahan dalam hidupnya. Jadi kalau iman itu kuat, tinggal di tempat sempit, sederhana dan sangat terbatas pun hidupnya Pasti tenteram, tenang. Makan nasi dengan lauk alakadarnya, hanya dengan tempe pun nikmat, hanya dengan garampun nikmat.

Sebaliknya Jika tidak memiliki iman yang kuat naik kendaraan mewah atau pesawat pribadi pun pasti tidak nyaman dan selalu gelisah. Tinggal di istana atau apartemen mewah sekalipun jika tidak memiliki iman yang kuat maka otomatis kegelisahan itu terus mengganggu kehidupannya.

Ada dua pilihan dalam kehidupan kita, manakah yang akan kita pilih, Kaya tapi gelisah atau miskin tapi tenteram?

Ketentraman dan Ketenangan itu penting, dan iman itu adalah sumber ketentraman. Sekali lagi, Ketentraman dan ketenangan itu sangat penting. Oleh karenanya kalau ada orang yang beriman tapi belum mendapatkan ketentraman dan keteangan dalam hidupnya berarti ada yang belum tepat dan belum sempurna keimanannya.
Apakah keimanannya sudah sampai ke jiwa atau belum, nyaman atau belum?

Iman itu memberikan keistimewaan bagi seorang mukmin, sebagaimana seorang sahabat Nabi saw sekaligus sebagai saudara sepupu Nabi saw dan menantu beliau, yaitu Ali bin Abi Thalib karronallaahu wajhah memiliki baju yang sangat sederhana (salah satu baju sederhana milik Ali bin Abi Thalib berada di Museum Istambul Turki), bajunya koyak yang penuh dengan tambalan yang dijahit oleh isterinya Siti Fathimah yang selalu tersenyum saat menjarumat, bajunya tidak sebagus baju yang kita kenakan, pake seragam, jika tanpanseragampun kita pake baju berganti-ganti sehari bisa tiga kali,

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

3. Orang yang beriman yang benar, mendapat kabar langsung dari Allah SWT akan diberikan kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Tak perduli laki-laki atau perempuan, tak perduli kaya atau cukup, tua ataupun muda, profesi apapun yang dijalani dalam kehidupannya. Apakah Ibu Rumah Tangga, dokterkah, notariakah, lawyerkah, pedagangkan, Petanikah, pengajarkah, ustadza-kah akan diberikan kebahagiaan oleh Allah.

Ingat bahwa bahagia itu tak mesti harus dengan uang saja, bahagia itu tak harus dengan barang saja, walaupun kadang tanpa uang banyak orang merasa tidak bahagia.

Firman Allah dalam QS 23:1

قد أفلح المؤمنون

Dalam ilmu nahwu kata قد itu harfut tahqiq, artinya yang menjamin sesuatu dengan sempurna.

أفلح
(Aflaha) Itu kata jadian dari فلاح (falaah)
Yang dalam kamus bahasa inggris diartikan dengan sucsess atau happynes artinya sukses dan bahagia.

Kalau sukses saja belum tentu bahagia itu namanya فوز (fauz) yang dapatnkita jumpai
29 kali turunan dari kata فوز، فاءز، فوزا، فاءزين، فاءزة dan lain-lain.

Dan bahagia saja belum tentu sukses.
Dalam bahasa arabnya فرح )(fatiha) atau sukses.
فرح, فرحا، فرحة
dan lain-lain.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Orang yang benar-benar beriman dapat jamin فلاح yaitu 4 sukses dan bahagia.

Firman Allah SWT pada Alqur’an Surat Almu’minun ayat 1 menjgabarkan langsung أفلح (Kesuksesan dan Kebahagiaan bagi seseorang yang beriman) karena kebahagiaan dan kesuksesan dalam genggaman.

Jadi guru sukses dan bahagia, jadi dosen sukses dan bahagia, jadi petani sukses dan bahagia, jadi buruh sukses dan bahagia, jadi ibu rumah tangga sukses dan bahagia, maka kalimatnya bukan فلاح tapi أفلح.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Kisah nyata seorang suami berprofesi sebagai buruh serabutan dan isterinya hanya sebagai ibu rumah tangga, dia membantu suaminya mencari kayu bakar, di dapurnya hanya ada buah dan pisang alakadarnya, ikan ada walau hanya ikan asin, si ibu tersebut bercerita sangat positif tentang suaminya ke tetangga sebelahnya alhamdulillaah minggu-minggu ini saya sedang bahagia, suami saya kalau pulang kerja bawa uang banyak dari hasil jerih payahnya Rp 500.000 sebulan, walaupun bagi kebanyakan orang uang sebesar itu mungkin hanya cukup untuk beli pulsa saja.

Coba kita perhatikan penghasilan seorang suami hanya Rp 500.000 sebulan bisa membuat sukses dan membahagiakan, sementara ada orang yang berpenghasilan Rp 500 juta sebulan tapi tidak membabahagiakan gelisaaah, tidak nyaman dan tidak tebteram dalam kehidupannya, senyum susah.

Yang suaminya berpenghasilan Rp 500 ribu dan keluarganya bahagia itu ternyata adalah keluarga tersebut adalah kekuargabyang seluruh anggotanya orang yang taat beribadah dan mereka ternyata keluarga yang cinta Alqur’an. Suaminya rajin tadarus, isterinya rajin tadarus, bahkan anak-anaknya penghafal Alqur’an.

Semoga kita menjadi hamba Allah SWT yang mendapatkan 3 keistimewaan dari kesungguhan keimanan kita.
امين يارب العالمين

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَائِرِهِمْ بِمُشَاهَدَةِ حُكْمِ شَرْعِهِ وَبَدِيْعِ صَنْعِهِ وَمُحْكَمِ آيَاتِهِ، وَأَلْهَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى، وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا، فَسُبْحَانَهُ مَنْ إِلَهٌ عَظِيْمٌ، وَتَبَارَكَ مَنْ رَبٌ وَاسِعٌ كَرِيْمٌ،

وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي أَسْمَائِهِ، وَصِفَاتِهِ، وَأَفْعَالِهِ، وَخَيْرَاتِهِ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَشْرَفُ رُسُلِهِ وَخَيْرِ بَرِيَاتِهِ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيدنا  مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ فِي غَدَوَاتِ الدَّهْرِ وَرُوحَاتِه.

أما بعد :

فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رحمكم الله! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ لمنِ اتَّقَى.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. يا قاضي الحاجات، ويا رافع الدرجات، ويا شافي الامراض، ويا دافع البليات.

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ .رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وصلى الله على سيدنا محمد والحمد لله رب العالمين.

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ