Para pemain Club Deportivo Palestino bersama generasi penerus di Stadion Municipal de La Cisterna, Santiago. Klub ini bukan hanya tim sepak bola, tetapi juga sebuah bahtera yang membawa warisan dan memori Palestina melintasi zaman.
Kanal Berita – – Bayangkan jika sebuah klub sepak bola lebih dari sekadar tim. Bagaimana jika seragamnya adalah manifesto, dan stadionnya adalah kiblat? Terlebih lagi, setiap golnya adalah gema dari tanah air yang hilang. Inilah kisah Club Deportivo Palestino, sebuah klub di ujung dunia, Chili.
Klub ini menjadi detak jantung bagi sebuah bangsa yang tercerai-berai. Pada dasarnya, ini bukan hanya tentang olahraga, melainkan pertempuran melawan amnesia; sebuah bahtera yang membawa memori melintasi samudra waktu.
KANALBERITA.COM - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Yose Rizal Damuri,…
KANALBERITA.COM - Perusahaan perangkat kreatif terkemuka, Canva, baru-baru ini mengumumkan peluncuran model desain AI fundamentalnya…
KANALBERITA.COM - Raksasa otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group, menyatakan minat kuatnya untuk bergabung…
KANALBERITA.COM - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia secara aktif menyiapkan koleksi bahan bacaan bertema gizi,…
KANALBERITA.COM - Rempah jahe telah lama dikenal sebagai bumbu dapur sekaligus obat tradisional, namun bagaimana sebenarnya…
KANALBERITA.COM - Belanda baru saja dinobatkan sebagai negara teraman di dunia untuk bepergian pada tahun…
This website uses cookies.