Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti ( foto: muhammadiyah.or.id)
KANALBERITA.COM – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Menteri Abdul Mu’ti tengah menyusun konsep Sekolah Unggul Terintegrasi, sebuah inisiatif ambisius untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, meskipun arahan resmi dari Presiden Prabowo Subianto masih dinanti. Konsep ini muncul setelah Presiden Prabowo dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu menginstruksikan Kemendikdasmen untuk mempersiapkan model sekolah unggul non-asrama.
Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa meskipun belum ada arahan langsung yang bersifat segera, pihaknya berkomitmen penuh dalam pengembangan konsep ini. “Jadi Pak Presiden waktu sidang kabinet menyampaikan agar kami menyiapkan konsep Sekolah Unggul Terintegrasi non-asrama. Sekarang kami belum mendapatkan arahan secara langsung karena memang mulainya kan tidak segera kan. Ya, tapi secara konsep kami akan terus lakukan,” tutur Mendikdasmen Mu’ti dalam acara Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen di Jakarta.
Secara garis besar, konsep Sekolah Unggul Terintegrasi ini akan menyatukan tiga jenjang pendidikan, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam satu kompleks. Rencananya, setiap kecamatan diharapkan memiliki satu sekolah model ini guna pemerataan akses pendidikan berkualitas. Meskipun pembahasan teknis masih dalam tahap awal, Kemendikdasmen telah melakukan studi banding terhadap model-model sekolah yang sudah ada.
Salah satu model inspiratif yang dikunjungi adalah Sekolah Unggul Terintegrasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Sekolah ini, yang dibangun oleh Pemerintah Kota Samarinda, telah menerapkan kurikulum Cambridge serta didukung sarana dan prasarana pendidikan yang ideal. “Tapi sekarang secara non-formal sudah melihat model-model yang ada. Misalnya, bulan lalu saya ke Samarinda, Kalimantan Timur. Itu sudah ada Sekolah Unggul Terintegrasi yang dibangun Pemerintah Kota Samarinda,” jelas Mu’ti.
Menteri Mu’ti menekankan bahwa pembahasan mendalam mengenai aspek teknis, seperti kemungkinan penggunaan sekolah dengan jumlah murid sedikit atau skema penyediaan lahan oleh kecamatan, belum menjadi prioritas utama. Fokus utama Kemendikdasmen saat ini adalah pada aspek akademik yang fundamental.
“Nah itu yang belum kami bicarakan. Dan apakah nanti skemanya misalnya kecamatan menyediakan tanah seperti yang Sekolah Rakyat atau Sekolah Unggul Garuda itu nanti belum kami bicarakan. Yang sekarang menjadi fokus kami adalah bagaimana penyiapan kurikulumnya, dan nanti mungkin juga rekrutmen gurunya dan masalah-masalah yang lebih bersifat akademik, yang tadi teknis mungkin nanti berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Kabinet Paripurna (20/10/2025) menyatakan niat untuk membangun 7.000 sekolah terintegrasi mulai tahun 2026. Beliau berencana membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mempersiapkan rencana monumental ini.
“Ini sedang saya susun, saya minta Kemendiktisaintek sama Kemendikdasmen, mungkin dibantu oleh kementerian lain juga, menyusun suatu satgas khusus untuk mempelajari. Kita membangun sekolah terintegrasi di setiap kecamatan,” tegas Presiden Prabowo.
KANALBERITA.COM - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Yose Rizal Damuri,…
KANALBERITA.COM - Perusahaan perangkat kreatif terkemuka, Canva, baru-baru ini mengumumkan peluncuran model desain AI fundamentalnya…
KANALBERITA.COM - Raksasa otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group, menyatakan minat kuatnya untuk bergabung…
KANALBERITA.COM - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia secara aktif menyiapkan koleksi bahan bacaan bertema gizi,…
KANALBERITA.COM - Rempah jahe telah lama dikenal sebagai bumbu dapur sekaligus obat tradisional, namun bagaimana sebenarnya…
KANALBERITA.COM - Belanda baru saja dinobatkan sebagai negara teraman di dunia untuk bepergian pada tahun…
This website uses cookies.