Headline

Waspada ! Modus Peretasan WhatsApp Tanpa Klik

VIRGINIA, Kanal BeritaWhatsApp baru-baru ini mengungkapkan serangan serius dari spyware buatan Paragon Solutions asal Israel yang menargetkan setidaknya 90 penggunanya, dengan fokus utama pada jurnalis dan aktivis masyarakat sipil. Serangan yang mengkhawatirkan ini berhasil dilakukan tanpa memerlukan korban untuk mengklik tautan berbahaya.

Dalam pernyataan resminya, WhatsApp menegaskan telah menghentikan kampanye spyware tersebut dan telah menghubungi pihak-pihak yang terdampak.

“Kami telah menghubungi orang-orang yang terkena dampaknya,” ungkap juru bicara WhatsApp yang dikutip dari The Guardian, Selasa (4/2/2025)

Modus operandi yang paling mencengangkan adalah kemampuan spyware untuk melakukan penyusupan “tanpa klik”, artinya peretas dapat mengakses informasi pengguna tanpa memerlukan interaksi apapun dari korban. Hal ini membuat serangan tersebut jauh lebih berbahaya dibandingkan metode peretasan konvensional.

Paragon Solutions, perusahaan di balik spyware tersebut, berkantor di Chantilly, Virginia, Amerika Serikat. Menurut sumber yang ada, perusahaan ini memiliki setidaknya 35 pelanggan pemerintah. Menariknya, mereka mengklaim tidak berbisnis dengan negara yang dianggap tidak demokratis atau yang diduga menyalahgunakan software mata-mata.

Salah satu klien mereka adalah pemerintah Amerika Serikat. Tercatat, perusahaan memiliki kontrak senilai US$2 juta dengan divisi investigasi keamanan dalam negeri Imigrasi dan Bea Cukai AS. Namun, pihak Bea Cukai telah mengeluarkan perintah penghentian pekerjaan untuk memverifikasi kepatuhan kontrak.

The Guardian mencatat bahwa software semacam ini biasanya digunakan oleh klien pemerintah, menimbulkan kekhawatiran serius tentang potensi pelanggaran privasi dan keamanan digital.

WhatsApp sendiri telah mengambil langkah konkret dengan menyurati Paragon Solutions untuk menghentikan aksinya dan mempertimbangkan opsi hukum untuk menindak perusahaan tersebut.

Meskipun demikian, detail spesifik seperti identitas asal korban dan pihak di balik serangan masih belum terungkap sepenuhnya. WhatsApp hingga saat ini belum memberikan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut.

Kasus ini mempertegas pentingnya kesadaran akan keamanan digital di era teknologi informasi saat ini. Pengguna disarankan untuk selalu waspada dan memperhatikan keamanan akun media sosial mereka.

Serangan spyware ini bukan sekadar ancaman teknis, melainkan peringatan keras akan potensi pelanggaran privasi yang dapat terjadi kapan pun dan di mana pun.

Iman Djojonegoro

Recent Posts

Hamas Tegaskan Senjata Akan Diserahkan Jika Pendudukan Israel Berakhir

KANALBERITA.COM -   Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia menyerahkan senjata…

11 jam ago

Kenali 7 Sinyal Tubuh Anda Butuh Lebih Banyak Asupan Lemak Sehat

KANALBERITA.COM -  Lemak seringkali disalahpahami sebagai musuh utama dalam pola makan sehat, terutama bagi yang…

12 jam ago

Meta Tunda Peluncuran Kacamata Mixed-Reality Hingga 2027

KANALBERITA.COM -  Meta dilaporkan menunda peluncuran kacamata Mixed-Reality, yang saat ini dikenal dengan nama kode…

12 jam ago

Data BNPB : 914 Jiwa Tewas Akibat Bencana Sumatera, 389 Hilang

KANALBERITA.COM -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Sabtu (6/12) sore, 914 orang dinyatakan…

13 jam ago

Biaya Haji 2026 Resmi Ditetapkan, Simak Rincian Lengkap per Embarkasi

KANALBERITA.COM -  Pemerintah secara resmi telah menetapkan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun…

2 hari ago

Google Ungkap Daftar Pencarian Paling Populer Selama 2025

KANALBERITA.COM  - Raksasa teknologi Google secara resmi telah mempublikasikan laporan tahunan "Year in Search" pada…

2 hari ago

This website uses cookies.