Zohran Mamdani terpilih sebagai Walikota New York ( foto: newyorktime)
BANDUNG,Kanal Berita – – Terpilihnya Zohran Mamdani sebagai Walikota New York menuai respons dari berbagai kalangan, termasuk dari Indonesia. Kemenangan politisi muda berusia 34 tahun ini dinilai sebagai pencapaian luar biasa, mengingat ia menjadi walikota muslim pertama yang memimpin kota metropolitan terbesar di Amerika Serikat.
Merespons fenomena ini, Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali, M.Dai memberikan pandangannya secara komprehensif mengenai kemenangan Zohran Mamdani. Dalam keterangannya di Bandung, awal pekan ini, Senin (10/11/2025), ulama senior tersebut mengapresiasi strategi politik yang diterapkan oleh politisi berdarah Pakistan-Uganda ini.
Awal Diragukan, Akhir Menjadi Pemenang
KH Athian Ali mengakui bahwa kehadiran Zohran Mamdani dalam kancah perpolitikan New York memang sangat fenomenal. Perjalanan politiknya yang dimulai dengan dukungan publik yang sangat minim mampu berubah drastis menjadi kemenangan yang gemilang.
“Pertama kan ketika baru muncul pendukungnya hanya 2%. Tapi dengan mengangkat isu-isu yang umum dan universal, jiga dengan berulang-ulang menyatakan, bahwasanya kendati dirinya muslim , namun dia tidak akan membatasi perjuangannya hanya untuk kepentingan komunitas muslim semata.” Ujar KH Athian Ali
Melawan Islamofobia dan Rasisme
Pimpinan FUUI ini menyoroti beberapa isu strategis yang diangkat oleh Zohran dalam kampanyenya. Salah satu fokus utama adalah komitmennya untuk membela kebenaran dan keadilan secara universal, tanpa membedakan latar belakang agama maupun etnis.
Zohran, menurut paparan KH Athian, memiliki tekad kuat untuk memerangi Islamofobia yang telah mempengaruhi persepsi masyarakat Amerika terhadap Islam dan umat muslim, terutama sejak tragedi 11 September 2001 yang lalu.
“Dia ingin membalikkan itu semua, bahwa tragedi 11 September 2001, yang akhirnya dibongkar tuntas baik oleh para politisi, maupun para ilmuwan Amerika sendiri, merupakan fitnah yang keji serta politik yang sangat kotor dan biadab terhadap umat Islam, karena tidak terbukti seorang muslim pun terlibat dalam tragedi tersebut,” imbuh KH Athian.
Selain isu Islamofobia, Zohran juga berkomitmen menghapuskan praktik rasisme yang masih menjadi problema kronis di Amerika. Persoalan diskriminasi berdasarkan warna kulit hingga kini masih menjadi masalah sosial yang belum terselesaikan dengan tuntas di negara Paman Sam tersebut.
Kritik terhadap Rezim Donald Trump
KH Athian juga menyinggung konteks politik Amerika Serikat saat ini yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump. Menurutnya, rezim Trump dikenal memiliki kebijakan yang sangat rasis dan anti-Islam, yang menjadikan isu ini sebagai bahan kampanye strategis bagi Zohran.
“Presiden yang sekarang ini, Donald Trump sangat rasis, sangat anti-Islam. Ini yang menjadi bahan kampanye Zohran yang bertekad berjuang menghapus rasisme dari Amerika khususnya di Kota New York,” terang KH Athian.
Sikap tegas Zohran dalam menentang kebijakan-kebijakan diskriminatif inilah yang kemudian berhasil menarik simpati dari berbagai kalangan masyarakat New York yang menginginkan perubahan dan keadilan sosial.
Dukungan Lintas Agama
Salah satu fakta menarik yang disoroti oleh KH Athian adalah komposisi pendukung Zohran yang sangat beragam. Kemenangan politisi muda ini tidak hanya ditopang oleh suara komunitas muslim, melainkan juga mendapat dukungan signifikan dari berbagai kalangan agama lain.
Menurut hasil survei yang dikutip oleh KH Athian, dukungan terhadap pemuda berusia 34 tahun ini mengalami lonjakan drastis dari berbagai segmen masyarakat. Yang paling mengejutkan, sekitar 30% dukungan justru datang dari komunitas Yahudi di New York.
“Karena yang dia serang bukan Yahudi tapi Zionis, terutama kebiadaban Zionis dengan Netanyahu sebagai pemimpinnya. Bahkan dia bertekad dan berjanji jika Netanyahu datang ke New York, saat dia jadi wali kota, maka ia akan menangkapnya ,” ungkap KH Athian menjelaskan.
Dukungan untuk Palestina
KH Athian juga menyoroti dukungan tegas Zohran terhadap Palestina sebagai salah satu poin penting yang menarik perhatian pemilih. Sikap pro-Palestina ini awalnya diprediksi akan mengurangi dukungan dari komunitas Yahudi, namun kenyataannya justru sebaliknya.
Fakta bahwa 30% pemilih Yahudi di New York memberikan suaranya kepada Zohran menunjukkan bahwa tidak semua komunitas Yahudi mendukung tindakan zionis Israel terhadap Palestina. Ini membuktikan bahwa isu kemanusiaan dapat melampaui batas-batas identitas agama dan etnis.
Catatan tentang Latar Belakang Agama
Terkait dengan latar belakang keagamaan Zohran yang diketahui menganut paham Syiah, KH Athian memberikan pandangan yang cukup moderat. Menurutnya, Zohran kemungkinan merupakan penganut Syiah yang menganggap perbedaan tersebut hanya sebagai bagian dari keberagaman mazhab dalam Islam.
“Bisa jadi Zohran mungkin bukan Syiah yang fundamentalis. Sangat mungkin dia Syiah hanya karena sejak kecil dibesarkan orang tuanya dalam lingkungan Syiah. Sehingga jika ada yang membinanya bisa jadi dia akan hijrah menjadi Muslim sejati,” ungkap KH Athian memberikan perspektif.
Kontroversi Dukungan terhadap LGBT
Namun demikian, KH Athian juga tidak menutup mata terhadap sikap kontroversial Zohran yang mendukung LGBT. Menurut ulama senior ini, sikap tersebut sangat tidak mungkin diterima karena tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam yang menolak praktik LGBT.
“Kita lihat saja nanti apakah akan ada perubahan sikap setelah jadi Walikota New York atau tidak. Tetapi sikapnya yang akan memperbaiki atau mengcounter islamophobia, menegakkan keadilan, memerangi rasisme perlu didukung,” pungkas KH Athian dengan bijaksana.
Ketua FUUI ini menekankan pentingnya memberikan apresiasi terhadap upaya Zohran dalam melawan Islamofobia,menegakkan keadilan dan memerangi rasisme, meskipun tetap mengkritisi sikap-sikapnya yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.
Kemenangan Zohran Mamdani sebagai walikota muslim pertama di New York menjadi catatan sejarah penting, tidak hanya bagi komunitas muslim Amerika tetapi juga bagi dunia Islam secara keseluruhan. Keberhasilannya menunjukkan bahwa politik inklusif yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan dapat menembus sekat-sekat identitas dan meraih dukungan lintas kelompok masyarakat.[ ]
KANALBERITA.COM - Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia menyerahkan senjata…
KANALBERITA.COM - Lemak seringkali disalahpahami sebagai musuh utama dalam pola makan sehat, terutama bagi yang…
KANALBERITA.COM - Meta dilaporkan menunda peluncuran kacamata Mixed-Reality, yang saat ini dikenal dengan nama kode…
KANALBERITA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Sabtu (6/12) sore, 914 orang dinyatakan…
KANALBERITA.COM - Pemerintah secara resmi telah menetapkan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun…
KANALBERITA.COM - Raksasa teknologi Google secara resmi telah mempublikasikan laporan tahunan "Year in Search" pada…
This website uses cookies.