BANDUNG, Kanal Berita – – Gerhana bulan total diperkirakan akan terjadi pada Minggu dan Senin (7–8 September 2025), bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1447 Hijriah. Kementerian Agama (Kemenag) dan MUI mengimbau umat Islam di seluruh Indonesia untuk melakukan salat gerhana bulan (Salat Khusuf).
“Sehubungan dengan akan terjadinya gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada Hari Minggu tanggal 7 dan 8 September 2025, Awal Gerhana 22:26:56 WIB. Awal Total 00:30:17 WIB. Puncak Gerhana 01:11:45 WIB. Akhir Total 01:53:13 WIB dan Akhir Gerhana 03:56:34 WIB,” ungkap Ketua MUI Kota Bandung, KH Miftah Faridl dalam keterangan tertulis yang dikirim Dr. H. Asep A. Fathurrohman., Lc. M.Ag selaku Sekretaris Umum.
Maka untuk itu MUI Kota Bandung mohon kepada para Ulama, Mubhaligh, Da’i, Khatib dan Asatidz.untuk memberikan penyuluhan pada segenap umat Islam dan memprakarsai pelaksanaan Shalat Gerhana dengan ketentuan sebagai berikut.
“Terjadinya Gerhana itu adalah peristiwa alam sebagai bukti Kekuasaan dan Keagungan Allah SWT. Dengan terjadinya Gerhana itu kita berupaya untuk lebih meningkatkan Keimanan, Ketaqwaan dan Ibadah kepada Allah Rabbul ‘alamin,” jelas KH Miftah.
MUI juga meminta Masyarakat untuk menghindari kebiasaan-kebiasaan menyambut Gerhana itu dengan Tahayyul dan perbuatan yang mengarah kepada syirik, seperti meramal nasib, memukul bunyi-bunyian/kentongan, melakukan sasajen dll.
Lebih baik, sambungnya, mempersiapkan dan menyelenggarakan Sunnah Rasulullah SAW yaitu Shalat Gerhana Bulan (shalat Sunnah Mu’akkadah), berjamaah dengan tuntunan sebagai berikut :
- Berwudhu Berniat dalam hati untuk shalat Gerhana Bulan.
- Shalat Gerhana dilaksanakan 2 raka’at
- Pada raka’at ke 1:
- Takbiratul ihrom. – – – – –
- Membaca do’a iftitah
- Membaca Surat Al-Fatihah (diakhiri Amin)
- Membaca Surat Al-Qur’an yang agak panjang
- Ruku’ ‘itidal dan qiyam/berdiri.
- Membaca Surat Al-Fatihah (diakhiri Amin) –
- Membaca Surat . . . . . .
- Membaca Surat Al-Qur’an yang agak pendek
- Ruku’ ‘itidal (terus sujud)
- Sujud, duduk antara dua sujud dan sujud.
4. Qiyam/berdiri untuk rakaa’at ke 2 :
- Membaca Surat Al-Fatihah (diakhiri Amin)
- Membaca Surat Al-Qur’an yang agak pendek
- Ruku’ ‘itidal dan qiyam/berdiri. –
- Membaca Surat Al-Fatihah (diakhiri Amin)
- Membaca Surat Al-Qur’an yang agak pendek
- Ruku’ ‘itidal (terus sujud)
- Sujud, duduk antara dua sujud dan sujud (akhir)
- Duduk membaca do’a tahiyat akhir
- Salam
- Bacaan lainnya sama dengan bacaan dalam shalat
5.Setelah melaksanakan Shalat Gerhana Bulan dilanjutkan dengan Khutbah.
6.Bertaqorrub kekhadirat Allah SWT memohon agar gerhana berlalu tanpa menimbulkan malapetaka sambil mengucapkan kalimat-kalimat Istigfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir dan Berdo’a untuk keselamatan dan kesejahteraan Negara dan Bangsa Indonesia.
“Juga melakukan pengumpulan dan Pembagian Shadaqah serta melaksanakan amaliah lainnya yang sesuai dengan contoh Rasulullah Saw,”pungkasnya. [ ]








