HeadlineKesehatan

Atasi Demam pada Anak: Kapan Waktu Tepat Beri Obat dan Kapan Cukup Perawatan Sederhana?

24
×

Atasi Demam pada Anak: Kapan Waktu Tepat Beri Obat dan Kapan Cukup Perawatan Sederhana?

Sebarkan artikel ini

KANALBERITA.COM– Ketika suhu tubuh si kecil melonjak, seringkali orang tua dilanda kekhawatiran dan bertanya-tanya kapan saat yang tepat untuk memberikan obat penurun panas dan kapan kondisi tersebut masih bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah, terutama di tengah musim di mana berbagai penyakit pernapasan mudah menular.

Demam pada anak memang sering kali menjadi momen yang membuat cemas, terutama saat melihat si buah hati lesu dan tidak seceria biasanya. Namun, penting untuk memahami bahwa demam bukanlah selalu musuh yang harus segera dimusnahkan dengan obat. Sebaliknya, demam adalah sebuah indikator, bahkan seringkali merupakan respons alami tubuh yang esensial dalam melawan infeksi.

Memahami Demam sebagai Mekanisme Pertahanan Tubuh

Secara medis, demam didefinisikan ketika suhu tubuh anak mencapai di atas 37,2 derajat Celcius. Peningkatan suhu ini umumnya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang aktif memerangi serangan dari agen asing, seperti virus atau bakteri. Tubuh secara cerdas menaikkan suhu untuk menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan patogen, sekaligus meningkatkan aktivitas sel darah putih yang bertugas melawan infeksi.

Oleh karena itu, tidak setiap kali anak demam, orang tua harus langsung bergegas memberikan obat penurun panas. Dokter spesialis anak, Angga Wirahmadi, menjelaskan bahwa tidak ada batasan suhu tubuh yang mutlak menentukan kapan anak harus mengonsumsi obat. Inti dari pemberian obat penurun demam, atau antipiretik, lebih pada upaya untuk memberikan kenyamanan bagi anak agar mereka dapat melewati masa sakit dengan lebih baik.

Seperti yang disampaikan oleh Angga dalam sebuah wawancara, “Antipiretik (obat anti demam) disarankan bila demam membuat anak tidak nyaman, rewel berlebihan, dan menjadi sulit minum. Hubungi dokter anak bila ada keluhan [lain] terkait demam.” Pernyataan ini menegaskan bahwa faktor kenyamanan anak menjadi pertimbangan utama, bukan semata-mata angka pada termometer. Namun, perhatian ekstra memang perlu diberikan jika suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celcius atau jika demam berlangsung lebih dari 72 jam (tiga hari), yang merupakan sinyal untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Indikasi Pemberian Obat Penurun Demam dan Tindakan Lainnya

Ketika anak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan yang signifikan, seperti rewel yang tidak wajar, kegelisahan, atau kesulitan beristirahat dan minum, barulah pemberian obat penurun demam perlu dipertimbangkan. Angga Wirahmadi juga menyarankan pemberian obat jika suhu tubuh anak melebihi 39 derajat Celcius, disertai gejala ketidaknyamanan yang jelas. Yang terpenting, setiap pemberian obat harus selalu memperhatikan dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.

Kendati demikian, penting untuk diingat bahwa jika anak sudah merasa nyaman, pemberian antipiretik menjadi tidak diperlukan. “Tentunya pemberian obat demam harus memperhatikan dosis yang tertulis di kemasan obat,” ujar Angga, menambahkan bahwa “Tapi, saat anak sudah merasa nyaman, pemberian antipiretik menjadi tidak diperlukan.” Bahkan, penggunaan obat generik yang dijual bebas jika tidak diperlukan, justru bisa memperlambat proses penyembuhan alami tubuh.

Sebelum mengambil langkah pemberian obat, ada beberapa tindakan awal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak merasa lebih baik:

  • Pastikan Asupan Cairan Cukup: Dehidrasi adalah risiko serius saat demam. Berikan cairan yang cukup secara sering namun dalam jumlah sedikit. Air putih, ASI, jus buah encer, atau sup bening sangat dianjurkan.
  • Pakaian yang Nyaman: Pakaikan anak pakaian yang tipis dan nyaman, hindari selimut tebal atau pakaian berlapis yang dapat memerangkap panas tubuh.
  • Kompres Hangat: Lakukan kompres berulang dengan air hangat di lipatan tubuh seperti ketiak atau selangkangan untuk membantu menurunkan suhu tubuh secara bertahap.
  • Ciptakan Lingkungan yang Tenang: Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup di ruangan dengan suhu yang sejuk dan tenang.

Mengamati kondisi anak adalah kunci utama. Orang tua adalah pengamat terbaik bagi anak-anak mereka. Dengan pengetahuan yang tepat dan observasi yang cermat, kita dapat mengambil keputusan terbaik dalam merawat buah hati yang sedang demam, memastikan mereka mendapatkan penanganan yang sesuai, baik dengan perawatan sederhana di rumah maupun dengan bantuan medis jika memang diperlukan.

Example 300x600