KANALBERITA.COM – Pernahkah Anda bertanya mengapa posisi tidur Anda selalu sama setiap malam, seolah tubuh memiliki polanya sendiri? Ternyata, pola tidur tertentu, seperti yang sempat viral di media sosial dan kini dikonfirmasi oleh para pakar, bisa menjadi indikator kuat bahwa Anda sedang bergulat dengan tingkat stres yang signifikan dan sistem saraf Anda mungkin berada dalam mode “bertahan hidup” tanpa Anda sadari.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, stres menjadi teman akrab bagi banyak orang. Namun, seringkali kita abai terhadap sinyal-sinyal yang diberikan tubuh, terutama saat kita terlelap. Sebuah tren di TikTok baru-baru ini menyoroti bagaimana posisi tidur kita bisa menjadi cermin dari beban emosional yang kita pikul.
Fenomena ini bukan sekadar mitos internet. Psikolog klinis terkemuka, Debra Kissen, menegaskan adanya korelasi kuat antara kondisi mental seseorang dan cara mereka memilih untuk tidur. “Hal itu [stres] pada gilirannya mungkin membuat kamu memilih posisi tidur ‘protektif’, seperti posisi janin atau mumi, sebagai cara untuk merasa aman,” jelas Kissen, seperti dikutip dari Bustle. Ini menunjukkan bahwa ketika pikiran kita diliputi kekhawatiran, tubuh secara naluriah mencari posisi yang memberikan rasa aman dan perlindungan, meski itu berarti terjebak dalam siklus respons stres.
Kissen menambahkan bahwa posisi tidur yang cenderung “tertutup” atau defensif secara signifikan dapat merefleksikan tingkat stres yang tinggi dalam diri seseorang. Jika Anda mendapati diri Anda secara konsisten tidur dalam salah satu dari empat posisi berikut ini, bisa jadi ini adalah alarm bagi Anda untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dan mencari cara yang lebih sehat untuk mengelola stres.
4 Posisi Tidur yang Menandakan “Stres Berlebih”
1. Posisi Mumi: Mode Siaga Sepanjang Malam
Bayangkan Anda tidur telentang, kedua tangan menyilang erat di dada, seolah sedang mempertahankan diri. Inilah yang disebut posisi mumi. Posisi ini bukan hanya sekadar gaya tidur, melainkan sebuah pertanda bahwa Anda mungkin sedang dalam kondisi waspada berlebihan akibat tumpukan stres yang mengganggu di siang hari.
Menurut Kissen, posisi tidur mumi secara simbolis menirukan keadaan siap tempur atau siaga. “Menyilangkan tangan bisa menandakan kewaspadaan yang berlebihan,” ujarnya. Tubuh Anda, bahkan saat tak sadar, mencoba untuk melindungi diri dari ancaman yang dirasakan, mencerminkan ketidakmampuan untuk sepenuhnya rileks dan melepaskan ketegangan yang menumpuk.
2. Hampir Tengkurap: Mencari Kenyamanan dalam Perlindungan
Jika Anda sering tidur menyamping namun dengan tubuh yang condong ke arah tengkurap, salah satu lengan ditarik ke atas memeluk bantal, Anda mungkin sering berada dalam posisi ini. Sekilas, posisi ini terlihat nyaman dan sering dipilih oleh individu yang merasakan kecemasan. Meskipun tidak selalu menjadi indikator stres yang sangat tinggi, posisi ini tetap menunjukkan kebutuhan tubuh untuk merasa terlindungi.
Posisi ini pada dasarnya memberikan rasa nyaman yang instan, berfungsi sebagai mekanisme perlindungan diri dari segala potensi ancaman yang dirasakan. Ini adalah cara tubuh Anda untuk “bersembunyi” atau menciptakan batasan antara diri Anda dan dunia luar yang terasa membebani.
3. Posisi Janin: Kembali ke Zona Aman
Meringkuk seperti bayi dalam kandungan, lutut ditarik ke dada, adalah salah satu posisi tidur paling umum dan sering diasosiasikan dengan kebutuhan akan rasa aman. Namun, ketika posisi janin ini menjadi kebiasaan dominan saat tidur, Kissen menyebutnya sebagai respons klasik terhadap tekanan mental.
“Ini adalah posisi ‘mode aman’ yang sangat klasik saat kamu sedang stres,” kata Kissen. Posisi ini secara intuitif menciptakan rasa terlindungi dan mengurangi area tubuh yang terekspos, memberikan ilusi keamanan dari kekhawatiran dan tekanan yang mungkin Anda alami. Ini adalah upaya tubuh untuk mencari pelukan, kehangatan, dan perlindungan dari dunia luar yang terasa terlalu berat.
4. Memeluk Guling (atau Bantal): Mencari Dukungan Emosional
Bagi sebagian orang, tidur tanpa memeluk guling atau bantal terasa hampa. Tindakan memeluk sesuatu saat tidur bisa menjadi lebih dari sekadar kebiasaan; ini adalah simbol kebutuhan akan dukungan dan kasih sayang. Ketika Anda merasa gelisah atau tidak stabil secara emosional, objek fisik seperti guling bisa berfungsi sebagai penenang.
“Berpegangan pada sesuatu [seperti guling] bisa menenangkan. Itu bisa jadi cara untuk menciptakan stabilitas saat kamu gelisah,” jelas Kissen. Posisi ini menunjukkan bahwa Anda sedang mencari kenyamanan, dukungan emosional, dan cara untuk menenangkan diri di tengah gejolak batin. Guling atau bantal yang dipeluk bisa menjadi pengganti kehadiran yang menenangkan, memberikan rasa aman dan mengurangi perasaan kesepian atau cemas.
Mengenali posisi tidur Anda adalah langkah awal yang penting. Jika Anda sering mendapati diri Anda dalam salah satu dari posisi-posisi di atas, ini mungkin saatnya untuk mengevaluasi tingkat stres Anda dan mencari strategi penanganan yang lebih efektif. Ingatlah, tidur bukan hanya soal istirahat fisik, tetapi juga refleksi dari kondisi mental Anda. Memberikan perhatian pada sinyal-sinyal ini adalah investasi penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.








