CIANJUR, Kanal Berita – Tim Pengabdian kepada Masyararakat (PkM) Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) Telkom University yang terdiri dari Adi Bayu Mahadian, Astaria Eka Santi dan Zalfa Qhatrunnada melaksanakan melalui Focus Gorup Discussion (FGD) dengan Masyarakat adat Kampung Adat Miduana pada Sabtu, 15/11/ 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi budaya dan pemetaan nilai budaya sebagai dasar penguatan identitas Kampung Adat Miduana sebagai destinasi wisata budaya.
FGD berlangsung interaktif, peserta FGD terlihat antusias menceritakan nilai – nilai lokal yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Miduana. Adapun nilai lokal yang disampaikan dalam sesi diskusi diantaranya praktik budaya dalam prosesi mandi kahuripan dan mandi pusaka dan aktivitas keseharian masyarakat Miduana. Selain itu, terdapat Kubang Bodas, situs Arca Campalarang dan Batu Rompe yang menambah kekayaan potensi lokal di Kampung yang dikenal umur panjang.
Selain kekayaan budaya, Miduana dikenal dengan keindahan alamnya. Kampung ini dikelilingi hutan dan aliran sungai Cipandak. Semua potensi tersebut masih alami dan betul – betul dijaga oleh masyarakat Miduana kelesatariannya.
Dalam sesi FGD Rustiman selaku Dewan Adat Kampung Adat Miduana mengapresiasi langkah Telkom University untuk berdiskusi secara langsung kepada masyarakat. “Kami berterima kasih atas ketersediaan Telkom University yang telah memfasilitasi dan membantu Miduana. Kami terbuka dan menerima penuh niat baik ini dalam mendampingi pemetaan potensi Kampung Adat Miduana”.
Hasil FGD dijadikan pondasi dalam Penguatan Identitas Kampung Adat Miduana sebagai destinasi wisata budaya. “Hasil diskusi ini akan menjadi pijakan untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Kampung ini, kami dari Telkom University berkewajiban melakukan pendampingan untuk mengembangkan potensi yang ada demi penguatan identitas Kampung Miduana” ujar Adi sebagai ketua PKM.
Selain FGD, tim PkM melakukan observasi untuk meninjau langsung potensi kekayaan budaya masyarakat Miduana secara lebih mendalam. Hasil dari pemetaan ini akan dijadikan rumusan dalam menyusun berbagai program pengembangan Kampung Adat sebagai destinasi wisata budaya.








