HeadlineRegional

Aksi Solidaritas Kemanusiaan Palestina dan Sudan, ABABIL Tuntut PBB Bertindak Tegas dan Indonesia Putus Hubungan dengan UEA

×

Aksi Solidaritas Kemanusiaan Palestina dan Sudan, ABABIL Tuntut PBB Bertindak Tegas dan Indonesia Putus Hubungan dengan UEA

Sebarkan artikel ini
Aksi Sudan
Massa ABABIL (Aliansi Bela Palestina Boikot Israel) menggelar aksi solidaritas untuk Sudan dan Palestina di depan Gedung Merdeka Kota Bandung, Minggu (16/11/2025). Foto: Dok.ABABIL

BANDUNG, Kanal Berita – – Ratusan massa yang tergabung  Aliansi Bela Palestina Boikot Israel (ABABIL) menggelar aksi solidaritas untuk Sudan dan Palestina di Bandung, Minggu (16/11/2025). Aksi damai ini diawali dari depang Gedung Sate yang diisi dengan sejumlah orasi oleh para tokoh dan ulama. Massa kemudian melanjutkan aksi dengan longmarch menyusuri jalan-jalan utama Kota Bandung.

Sejenak massa menggelar aksi dan orasi di depan BIP Jalan Merdeka Kota Bandung. Sejumlah orator kembali menyampaikan orasinya.

“Tragedi kemanusiaan yang melanda Gaza-Palestina belum juga berakhir, kini duka mendalam kembali menyelimuti dunia Islam dengan pecahnya konflik berdarah di Sudan,” ungkap salah satu orator.

Menurutnya, konflik yang terjadi di negara Afrika tersebut telah menjelma menjadi derita yang tak terbayangkan dengan terjadinya pembantaian massal, pengusiran penduduk secara paksa, serta kehancuran yang meninggalkan jejak panjang penderitaan bagi rakyat Sudan.

 

“Puluhan ribu jiwa telah melayang tanpa salah akibat konflik tersebut, sementara jutaan warga lainnya harus mengalami pengusiran dari kampung halaman mereka sendiri. Kondisi ini menambah deretan tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia,” imbuhnya.

 

Luka Kemanusiaan Universal

Menurut seorang orator bahwa luka yang dialami rakyat Gaza-Palestina dan Sudan bukan hanya menjadi duka umat Islam, tetapi merupakan luka seluruh umat manusia. Kedua tragedi ini dengan jelas menunjukkan bagaimana nyawa dan martabat manusia diinjak-injak oleh kejahatan perang, kekejaman kelompok bersenjata, serta ambisi geopolitik yang sama sekali mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan paling mendasar.

“Prinsip-prinsip hak asasi manusia yang selama ini diagungkan ternyata rapuh ketika berhadapan dengan kepentingan politik dan ekonomi negara-negara besar serta kekuatan-kekuatan regional yang lebih mementingkan ambisi kekuasaan daripada keselamatan jiwa manusia,” ungkapnya dengan penuh keprihatinan.

 

Pernyataan Sikap Resmi ABABIL

Usai mendengarkan orasi, aksi kemudian dilanjutkan menuju depan Gedung Merdeka Jl.Asia Asia Afrika. Didepan gedung bersejarah ini massa Kembali mendengarkan orasi. Menyikapi kondisi yang sangat memprihatinkan ini, Aliansi Bela Palestina Boikot Israel (ABABIL) mengeluarkan Pernyataan Sikap Resmi yang berisi delapan poin penting yang dibacakan oleh Dani Mohamad Ramdan selaku Ketua ABABIL sebagai bentuk kepedulian dan tuntutan konkret terhadap berbagai pihak yang berkepentingan.

 

Poin Pertama: Kecaman terhadap Pelaku Genosida

 

ABABIL mengecam dan mengutuk keras seluruh pihak yang menjadi pelaku genosida dan kejahatan kemanusiaan di Gaza-Palestina dan Sudan. Tindakan-tindakan kejam tersebut telah menyebabkan kehancuran besar, korban jiwa yang terus berjatuhan, serta krisis kemanusiaan yang berkepanjangan tanpa ada tanda-tanda akan berakhir.

 

Poin Kedua: Tuntutan kepada Dewan Keamanan PBB

 

Aliansi ini menuntut Dewan Keamanan PBB untuk bersikap tegas atas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel. ABABIL juga mendesak agar PBB segera mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza-Palestina dan Sudan untuk memastikan akses kemanusiaan, pengawalan distribusi bantuan, dan perlindungan terhadap warga sipil yang menjadi korban.

 

Poin Ketiga: Dukungan terhadap Pejuang Palestina

ABABIL menyatakan dukungannya terhadap sikap para pejuang Gaza-Palestina yang menolak menyerahkan senjata mereka. Aliansi ini menegaskan bahwa membela tanah air dari penjajahan adalah hak setiap bangsa dan merupakan prinsip yang dijamin dalam hukum internasional mengenai hak untuk mempertahankan diri dari agresi asing.

 

Poin Keempat: Permintaan kepada Presiden Indonesia

ABABIL meminta Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, untuk menolak setiap usulan atau tekanan internasional—termasuk dari Amerika Serikat—yang bertujuan memaksa Indonesia terlibat dalam pelucutan senjata para pejuang Gaza-Palestina.

Permintaan ini didasarkan pada prinsip bahwa Indonesia sebagai negara berdaulat harus memiliki sikap independen dalam politik luar negeri, terutama dalam isu-isu yang menyangkut hak suatu bangsa untuk mempertahankan diri dari penjajahan.

 

Poin Kelima: Ketegasan terhadap Infiltrasi Pro-Zionis

ABABIL menuntut pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap upaya infiltrasi dan pengaruh jaringan pro-zionis di tanah air. ABABIL juga mendesak agar pemerintah menutup rapat segala bentuk normalisasi atau hubungan diplomatik dengan Israel yang selama ini gencar diupayakan oleh berbagai pihak.

 

Poin Keenam: Pemutusan Hubungan dengan UEA

Dalam poin yang cukup kontroversial, ABABIL mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang diduga berperan dalam memperparah situasi konflik dan penderitaan rakyat Sudan.

Tuntutan ini didasarkan pada dugaan keterlibatan UEA dalam mendukung salah satu kelompok bersenjata yang terlibat dalam konflik Sudan, yang berakibat pada jatuhnya korban jiwa warga sipil dalam jumlah besar.

 

Poin Ketujuh: Penyelidikan ICC terhadap UEA

ABABIL menuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidiki dan menindak Uni Emirat Arab atas dugaan keterlibatan mereka dalam memperkuat kelompok bersenjata yang melakukan pembantaian dan pembersihan etnis di Sudan.

Tuntutan ini sejalan dengan mandat ICC untuk mengadili pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan genosida yang terjadi di berbagai belahan dunia.

 

Poin Kedelapan: Ajakan kepada Kaum Muslimin Indonesia

Poin terakhir berisi ajakan kepada seluruh kaum muslimin di Indonesia, khususnya di Kota Bandung dan Jawa Barat, untuk meningkatkan dukungan moral, finansial, dan kemanusiaan bagi rakyat Gaza-Palestina dan Sudan yang kini terkepung blokade dan serangan keji dari Zionis Israel maupun kelompok bersenjata yang didukung pihak eksternal.

 

Doa dan Harapan

Pernyataan sikap ini ditutup dengan doa agar Allah Ta’ala menganugerahkan kekuatan, kemenangan, dan perlindungan kepada saudara-saudara muslimin yang tertindas di Gaza-Palestina dan Sudan.

ABABIL menekankan bahwa solidaritas umat Islam terhadap saudara-saudaranya yang tertindas bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga bagian dari ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya persaudaraan dan tolong-menolong sesama muslim.

 

Signifikansi Pernyataan

Pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh ABABIL ini mencerminkan keprihatinan mendalam organisasi masyarakat Islam Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung. Dengan mengeluarkan delapan poin tuntutan yang konkret, ABABIL berharap dapat mendorong berbagai pihak—baik pemerintah Indonesia, organisasi internasional, maupun masyarakat sipil—untuk mengambil langkah nyata dalam menghentikan penderitaan rakyat Palestina dan Sudan.

Pernyataan ini juga menunjukkan bahwa isu Palestina dan Sudan bukan hanya menjadi perhatian kalangan tertentu, tetapi telah menjadi kepedulian bersama umat Islam Indonesia yang menginginkan keadilan dan kemanusiaan ditegakkan di seluruh penjuru dunia.

Sejumlah tokoh dan ulama nampak hadir dan memberikan orasinya seperti KH.Muhammad Roinul Balad, S.Sos.I (Dewan Da’wah Jabar), KH. Iman Budiman, S.Th.I, M.Ag (PUI Jabar), KH. Drs. Anwar Ghozie (Wahdah Islamiyah Jabar), Prof. Dr. Anton Minardi, SH.,M.Ag. (Akademi dan advokat), Ust. Indra Nuryana, LC., M.Pd. (pegiat dakwah) dan tokoh-tokoh yang lainnya.[ ]

Example 300x600
Khutbah Jumat
Headline

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA* *penulis adalah pegiat da’wah dan anggota Komisi Dakwah MUI Pusat serta pengasuh pesantren di Banten   Khutbah Pertama:   الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ…