HeadlineNasional

Baznas Hadirkan Aplikasi Menara Masjid, Transformasi Tata Kelola Ribuan Masjid di Indonesia

21
×

Baznas Hadirkan Aplikasi Menara Masjid, Transformasi Tata Kelola Ribuan Masjid di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Baznas
Baznas

JAKARTA, KANALBERITA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menginisiasi sebuah langkah transformatif untuk modernisasi manajemen masjid di seluruh Indonesia melalui pengembangan Aplikasi Menara Masjid.

Inovasi digital ini dirancang untuk menjawab tantangan fundamental dalam tata kelola masjid, seperti administrasi manual dan transparansi keuangan, sekaligus memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban dan agen perdamaian global. Hingga kini, platform tersebut telah diadopsi oleh lebih dari 11.000 masjid dan musala, menandai era baru dakwah digital yang akuntabel dan partisipatif.

Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa potensi besar masjid sebagai episentrum pemberdayaan masyarakat sering kali terhambat oleh persoalan klasik. Pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang masih konvensional, lambatnya penyebaran informasi kegiatan, serta minimnya akuntabilitas menjadi beberapa kendala utama. Melalui Aplikasi Menara Masjid, BAZNAS menawarkan solusi komprehensif yang tidak hanya memudahkan tugas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), tetapi juga membangun kembali kepercayaan umat melalui tata kelola yang profesional.

Revitalisasi Peran Multifungsi Masjid di Era Digital

Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, masjid tidak pernah hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual. Sejarah mencatatnya sebagai pusat pembinaan karakter, simpul strategis kebijakan sosial, hingga motor penggerak peradaban. BAZNAS berupaya merevitalisasi peran multidimensional ini agar relevan dengan kompleksitas zaman modern. Visi ini diwujudkan dengan mendorong masjid untuk kembali menjadi tiga pilar utama masyarakat.

Pertama, sebagai pusat pembinaan karakter unggul (character building center), di mana masjid menjadi tempat lahirnya generasi muda yang tidak hanya religius, tetapi juga berintegritas dan memiliki kecakapan hidup. Kedua, sebagai pusat saraf strategis (nerve center) kebijakan sosial, tempat lahirnya diskusi publik, advokasi isu sosial, dan perencanaan komunitas yang inklusif. Ketiga, sebagai episentrum dakwah modern yang memberdayakan, di mana syiar Islam tidak lagi bersifat satu arah, melainkan solutif, dialogis, dan menjawab tantangan nyata masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi hingga literasi digital.

Fitur Unggulan dan Dampak Nyata

Aplikasi Menara Masjid dirancang sebagai sebuah ekosistem digital yang terintegrasi. Platform ini menyediakan berbagai fitur yang secara langsung menjawab kebutuhan DKM dan jemaah. Salah satu fitur utamanya adalah sistem manajemen keuangan yang memungkinkan pencatatan pemasukan dan pengeluaran dana ZIS secara transparan dan real-time. Hal ini sejalan dengan prinsip “Aman Syari, Aman Regulasi, Aman NKRI” yang dipegang teguh oleh BAZNAS.

Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi modul inventarisasi aset, publikasi jadwal kegiatan, hingga pembuatan website masjid yang terintegrasi otomatis dengan mesin pencari. Kemudahan ini tidak hanya memberdayakan pengurus dan marbot, tetapi juga membuka akses informasi seluas-luasnya bagi jemaah. Dengan demikian, masjid dapat berfungsi sebagai lembaga yang akuntabel dan partisipatif.

Adopsi dan Kepuasan Pengguna

Keberhasilan inisiatif ini tercermin dari data adopsi dan tingkat kepuasan pengguna. Sebuah survei nasional yang dilakukan BAZNAS pada periode 2024-2025 menunjukkan angka kepuasan yang sangat tinggi, di mana 87% pengurus masjid menyatakan puas dengan fungsionalitas aplikasi. Fitur pencatatan kas dan publikasi kegiatan menjadi yang paling sering dimanfaatkan.

Dari sisi jangkauan digital, data menunjukkan bahwa mayoritas akses ke platform berasal dari perangkat mobile, dengan total mencapai 63,68 juta traffic dari sekitar 1,89 juta klik. Angka ini menegaskan bahwa transformasi dakwah telah merambah ke ruang digital yang diakses oleh masyarakat luas. Meskipun demikian, BAZNAS mengakui bahwa keterbatasan akses internet di beberapa daerah masih menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama untuk memperluas jangkauan layanan.

“Aplikasi Menara Masjid bukan sekadar digitalisasi administrasi. Ini adalah representasi semangat baru dakwah Islam yang inklusif, transformatif, dan berorientasi pada perdamaian. Melalui inovasi seperti ini, kami tidak hanya menguatkan peran zakat dalam negeri, tetapi juga menawarkan model pengelolaan masjid yang dapat diadopsi secara global, menjadikan Indonesia rujukan dunia dalam dakwah digital untuk perdamaian.”

Menuju Rujukan Dakwah Digital Global

Langkah BAZNAS tidak berhenti pada pengembangan aplikasi. Saat ini, Aplikasi Menara Masjid telah terintegrasi dengan sistem digital nasional melalui Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA). Ke depan, BAZNAS bahkan berencana mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk semakin mengoptimalkan pengelolaan zakat dan memperluas dampak sosialnya bagi kemaslahatan umat.

Dengan potensi lebih dari 800 ribu masjid dan musala di Indonesia, inisiatif ini memiliki peluang besar untuk menjadi contoh global dalam pemanfaatan teknologi untuk kebaikan bersama. Jika setiap masjid dikelola secara digital, transparan, dan inklusif, maka masjid akan menjadi agen perubahan yang tidak hanya menyejahterakan umat, tetapi juga berkontribusi nyata pada perdamaian dunia. Pada akhirnya, inovasi ini menegaskan bahwa perdamaian sejati berawal dari pilar keadilan, kepercayaan, dan tata kelola yang baik.

Sumber :  Media Indonesia

Example 300x600