Teknologi

Cara Mencegah Brain Rot: Lindungi Otakmu dari Konten Berlebihan

Cara Mencegah Brain Rot: Lindungi Otakmu dari Konten Berlebihan

Kapan terakhir kali kamu scroll TikTok atau Reels tanpa henti? Kalau jawabannya “baru aja”, mungkin kamu perlu waspada. Fenomena brain rot sedang ramai dibicarakan dan bisa berdampak buruk pada fokus dan kesehatan mental kita.

Apa Itu Brain Rot?

“Brain rot” bukan istilah medis resmi, tapi istilah ini digunakan di internet untuk menggambarkan kondisi otak yang merasa lelah, mati rasa, dan sulit fokus setelah terlalu banyak mengonsumsi konten pendek, cepat, dan sering tidak bermakna—seperti video TikTok, YouTube Shorts, atau Reels Instagram.

Menurut Psychology Today, fenomena ini terjadi karena stimulasi berlebihan pada sistem dopamin otak. Konten singkat memberikan kepuasan instan yang bikin kita ingin terus menonton, tapi lama-lama bikin otak kehilangan kemampuan untuk menikmati hal-hal yang lebih lambat dan mendalam.

Gejala Brain Rot yang Perlu Diwaspadai

  • Mudah bosan saat membaca atau menonton video panjang
  • Sulit fokus saat belajar atau bekerja
  • Kecanduan scroll media sosial tanpa tujuan
  • Merasa lelah secara mental tapi tetap tidak bisa berhenti nonton

Tips Mencegah dan Mengatasi Brain Rot

1. Batasi Waktu Layar (Screen Time)

Coba gunakan fitur screen time di smartphone kamu untuk membatasi waktu di aplikasi seperti TikTok dan Instagram. Mulai dari 1 jam per hari, lalu kurangi perlahan.

2. Latih Fokus dengan Membaca Buku atau Artikel Panjang

Biasakan diri untuk membaca buku atau artikel yang membutuhkan konsentrasi lebih. Ini akan melatih otak agar tidak hanya terbiasa dengan konten cepat.

3. Hindari Konsumsi Konten Sebelum Tidur

Scroll media sosial sebelum tidur bisa memperburuk kualitas tidur dan membuat otak terus aktif. Ganti kebiasaan itu dengan meditasi ringan atau membaca buku fisik.

4. Luangkan Waktu untuk Aktivitas Offline

Jalan-jalan, ngobrol dengan teman, atau menulis jurnal bisa bantu mengembalikan koneksi dengan dunia nyata dan mengurangi ketergantungan pada konten digital.

5. Pilih Konten Berkualitas

Bukan berarti kamu harus berhenti total menonton video pendek. Tapi pilih konten yang memberi manfaat, seperti edukasi, motivasi, atau tutorial singkat.

Apakah Brain Rot Itu Nyata?

Meskipun belum diakui sebagai gangguan klinis, efek dari konsumsi konten berlebihan ini nyata. Health.com dan berbagai pakar neurologi sepakat bahwa terlalu banyak informasi dangkal dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak, terutama pada anak muda.

Kesimpulan

Brain rot bisa menyerang siapa saja, terutama kamu yang aktif di media sosial. Dengan kesadaran digital dan kebiasaan sehat, kamu bisa menjaga kesehatan mental dan fokusmu tetap tajam. Ingat, bukan jumlah konten yang penting, tapi kualitasnya!

Yudho

Recent Posts

Tumpas Judi Online, Pemerintah Mesti Prioritaskan Aksi Domestik

KANALBERITA.COM -  Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Yose Rizal Damuri,…

11 jam ago

Canva Rilis Model AI Sendiri dan Segudang Fitur Inovatif Terbaru

KANALBERITA.COM -  Perusahaan perangkat kreatif terkemuka, Canva, baru-baru ini mengumumkan peluncuran model desain AI fundamentalnya…

2 hari ago

Hyundai Tertarik Gabung Proyek Mobnas, Fokus Kendaraan Energi Bersih

KANALBERITA.COM -  Raksasa otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group, menyatakan minat kuatnya untuk bergabung…

2 hari ago

Perpusnas Perkuat Literasi Gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis

KANALBERITA.COM  - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia secara aktif menyiapkan koleksi bahan bacaan bertema gizi,…

2 hari ago

Seberapa Besar Manfaat Jahe untuk Atasi Hipertensi?

KANALBERITA.COM -  Rempah jahe telah lama dikenal sebagai bumbu dapur sekaligus obat tradisional, namun bagaimana sebenarnya…

2 hari ago

Belanda Dinobatkan sebagai Negara Paling Aman untuk Petualangan Global

KANALBERITA.COM -  Belanda baru saja dinobatkan sebagai negara teraman di dunia untuk bepergian pada tahun…

2 hari ago

This website uses cookies.