KANALBERITA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Sabtu (6/12) sore, 914 orang dinyatakan meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari data sebelumnya, menambah total korban jiwa menjadi 914 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa penambahan korban jiwa mencapai 47 orang dari data terakhir yang dilaporkan. Rincian korban meninggal dunia per provinsi adalah 359 jiwa di Aceh, 329 jiwa di Sumatera Utara, dan 226 jiwa di Sumatera Barat.
Selain korban jiwa, BNPB juga mencatat masih ada 389 jiwa yang terdata dalam daftar pencarian tim SAR. Jumlah korban hilang di Aceh tercatat sebanyak 94 orang, Sumatra Utara 82 orang, dan Sumatra Barat 213 orang. Namun, Muhari menambahkan bahwa jumlah korban hilang mengalami penurunan karena beberapa di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Pemerintah hingga kini belum menetapkan bencana banjir dan tanah longsor di ketiga provinsi tersebut sebagai bencana nasional, meskipun terdapat berbagai desakan dari berbagai pihak. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menegaskan bahwa meskipun belum berstatus bencana nasional, penanganan bencana di Sumatera telah dilakukan secara terpadu di tingkat nasional.
Penanganan Bencana Sumatra Dilakukan Secara Nasional
Pratikno menjelaskan bahwa Presiden telah memerintahkan seluruh kementerian/lembaga, termasuk TNI-Polri, BNPB, dan semua komponen terkait, untuk mengerahkan sumber daya semaksimal mungkin dalam penanganan bencana di Sumatera.
“Seluruh kementerian/lembaga diperintahkan oleh Bapak Presiden termasuk TNI-Polri, BNPB dan semua komponen untuk mengerahkan sumber dayanya semaksimal mungkin menangani bencana di Sumatera. Jadi sekali lagi penanganannya benar-benar penanganan full kekuatan secara nasional,” ujar Pratiknodi Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (9/12/2025).
