HeadlineInternasional

Hamas Tegaskan Komitmen pada Kesepatakan Gencatan Senjata di Gaza

3
×

Hamas Tegaskan Komitmen pada Kesepatakan Gencatan Senjata di Gaza

Sebarkan artikel ini
Suasana sebuah kawasan yang hancur lebur akibat serangan kejam Israel di Jalur Gaza. (Foto : Xinhua)

KANALBERITA.COM –  Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak setelah Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, saling menuduh melakukan pelanggaran gencatan senjata yang disepakati, memicu gelombang serangan mematikan dan menewaskan lebih dari seratus warga sipil. Situasi ini mengancam keberlanjutan upaya perdamaian yang rapuh di wilayah tersebut.

Hamas, dalam pernyataan resminya, menegaskan komitmen mereka terhadap kesepakatan gencatan senjata.  Mereka menuding Israel sengaja melancarkan serangan terbaru di Gaza dengan tujuan “merusak kesepakatan gencatan senjata dan memaksakan realitas baru dengan kekerasan, di tengah keterlibatan pemerintah AS.” Tuduhan ini muncul di tengah serangkaian insiden di mana kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran.

Di sisi lain, Israel mengklaim bahwa sisa-sisa jasad yang diserahkan Hamas sebelumnya adalah bagian dari jenazah sandera yang telah dievakuasi oleh militer Israel sekitar dua tahun lalu. Selain itu, sumber dari Hamas juga melaporkan penolakan Israel terhadap masuknya tim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan faksi Palestina ke Kota Gaza timur. Penolakan ini menghambat pencarian sisa-sisa jasad tawanan Israel.

Ketegangan semakin meruncing ketika Army Radio Israel melaporkan penembakan artileri pasukan Israel ke Kota Rafah di Gaza selatan. Aksi ini dilakukan setelah Hamas diduga menargetkan dan menembak mati seorang tentara Israel. Hamas dengan tegas membantah keterlibatan mereka dalam insiden tersebut.

Sebagai respons atas apa yang Israel sebut sebagai pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan instruksi untuk melancarkan serangan baru di Gaza. Serangan udara semalam yang dilakukan Israel menewaskan 104 warga Palestina, termasuk 46 anak-anak dan 20 perempuan, demikian laporan otoritas kesehatan Gaza.

Sebagai tanggapan atas eskalasi tersebut, Hamas memutuskan untuk menunda penyerahan jenazah sandera Israel yang dijadwalkan, kembali menuding Israel melakukan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.

Merespons situasi yang memanas, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa gencatan senjata akan tetap berlaku, namun ia menambahkan bahwa Israel “harus membalas” atas kematian tentaranya. Pernyataan ini menunjukkan dukungan AS terhadap tindakan Israel.

Tak lama setelah gelombang serangan udaranya, militer Israel kemudian mengumumkan bahwa mereka “telah memulai kembali pemberlakuan gencatan senjata.” Meskipun demikian, retaknya kepercayaan antara kedua belah pihak membuat masa depan perdamaian di kawasan itu masih menjadi tanda tanya besar.

 

Example 300x600