Hiburan

Indonesia Diharapkan Bisa Jadi Pusat Industri Film Dunia Islam

14
×

Indonesia Diharapkan Bisa Jadi Pusat Industri Film Dunia Islam

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, KANALBERITA –  Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Deddy Mizwar, menorehkan optimisme tinggi terhadap potensi Indonesia untuk menjadi pusat industri perfilman bagi negara-negara Islam, sebuah visi yang diharapkan mampu menarik investasi signifikan. Pernyataan ambisius ini disampaikannya jelang pembukaan Arts Lumiere Indonesia Festival (ALIF) di Jakarta, sebuah festival yang dipandang sebagai platform krusial untuk kolaborasi sinematografi internasional.

Menurut Deddy Mizwar, gagasan menjadikan Indonesia sebagai episentrum industri film bagi negara-negara berpenduduk Muslim bukanlah hal yang mustahil. Ia menegaskan bahwa kekuatan utama terletak pada demografi Indonesia sendiri.

“Indonesia menjadi pusat industri film negara-negara Islam itu bukan hal yang mustahil karena penduduk kita sangat besar dan didominasi oleh umat Islam,” kata Deddy Mizwar. “Artinya, ada pasar yang sangat besar di Indonesia,” lanjutnya, menekankan potensi pasar yang belum sepenuhnya tergarap.

Inisiatif seperti ALIF, yang diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dianggap sebagai langkah strategis untuk mempererat kolaborasi kebudayaan di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Kolaborasi semacam ini tidak hanya berpotensi memperluas jangkauan kerja sama dalam bidang produksi film, tetapi juga membuka keran modal baru untuk pembangunan infrastruktur perfilman nasional.

“Misalnya, sekarang ini masih banyak kabupaten dan kota belum punya bioskop. Barangkali dengan kerja sama negara-negara Islam ini bisa membangun bioskop di berbagai daerah kabupaten dan kota,” ujarnya, menyoroti peluang investasi infrastruktur yang konkret.

Deddy meyakini bahwa keterbukaan Indonesia terhadap investasi dari negara-negara OKI akan semakin mengukuhkan posisinya, hingga cita-cita menjadi pusat industri film bagi dunia Islam dapat terwujud.

ALIF 2025: Festival, Diplomasi, dan Inspirasi

Festival Arts Lumiere Indonesia (ALIF) sendiri merupakan tonggak penting yang pertama kali diselenggarakan di Jakarta, berlangsung pada 19-21 September 2025. Acara ini lahir sebagai tindak lanjut dari komitmen negara-negara anggota OKI untuk memperkuat kerja sama di bidang sinematografi, sekaligus menjadi arena diplomasi kebudayaan yang memperkuat kehadiran Indonesia di kancah global.

ALIF 2025 akan memamerkan 45 film, baik film panjang maupun film pendek, dari 16 negara anggota OKI. Beragam genre seperti dokumenter, drama, drama sosial, dan fiksi siap memanjakan penonton di berbagai lokasi prestisius, antara lain Galeri Nasional, Universitas Negeri Jakarta, Gedung Kesenian Jakarta, dan XXI Djakarta Theater.

Selain pemutaran film, festival ini juga akan menggelar diskusi interaktif bersama para sineas dan akademisi, menawarkan ruang bagi pertukaran ide dan wawasan. Yang menarik, festival ini gratis dan terbuka untuk umum, dengan jadwal lengkap serta informasi film dapat diakses melalui laman resmi alif.kemlu.go.id. Keberadaan ALIF diharapkan tidak hanya memajukan industri film, tetapi juga mengukuhkan peran Indonesia sebagai jembatan budaya dan ekonomi di antara negara-negara Muslim.

Example 300x600