KANALBERITA.COM – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi akan dibanjiri lebih dari 5 juta wisatawan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, seiring dengan lonjakan mobilitas kendaraan yang mulai terlihat sejak Jumat (19/12/2025). Data Ditlantas Polda DIY mencatat sedikitnya 101.554 kendaraan telah memasuki wilayah tersebut hingga pukul 15.00 WIB.
Malioboro menjadi salah satu titik favorit yang terpantau padat dengan 78.311 pergerakan kendaraan. Destinasi lain seperti Klaten, yang menawarkan wisata air, juga menarik minat pelancong. Pemerintah setempat mengingatkan kembali kebijakan tarif parkir yang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2023 untuk mencegah praktik pungutan liar.
“Perda itu berlangsung sepanjang tahun. Tidak ada yang namanya tarif liburan atau tarif Nataru. Kami harap ini menjadi perhatian para pengelola parkir,” tegas Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.
Sementara itu, Solo juga mengalami peningkatan kunjungan wisatawan, terutama di Jalan Slamet Riyadi yang dipadati kendaraan dari luar daerah. Kota ini menjadi destinasi populer untuk kuliner, budaya, dan wisata religi.
Layanan Prima dan Mitigasi Bencana Menjadi Prioritas
Kepala Disporapar Jawa Tengah, M. Masrofi, melalui surat edaran nomor 100.3.4.1/2025, mengimbau para bupati/walikota dan pengelola wisata di wilayahnya untuk memberikan pelayanan terbaik. Imbauan ini mencakup kesiapan sarana wisata, mitigasi potensi bencana hidrometereorologi, penetapan harga yang wajar, serta koordinasi dalam penanganan bencana.
“Terkait mitigasi risiko dan kesiapan destinasi, kami sudah merapatkan dengan instansi terkait, mulai dari BPBD, Dishub, Satpol PP, TNI/Polri. Untuk destinasi seperti naik gunung, arung jeram, wahana ekstrem, kita juga terus memonitoring terkait mitigasi potensi bencana,” papar Masrofi.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara, mengantisipasi lonjakan wisatawan ini dan meminta masyarakat lokal untuk bersabar menghadapi kepadatan lalu lintas dan keramaian. “Untuk Nataru, tentunya bagi warga Jogja yang tinggal di sini, mohon sedikit bersabar dengan situasi Nataru gitu ya. Karena kita tetap roda perekonomian kita ditopang banyak oleh pariwisata,” ujar GKR Bendara.
GKR Bendara juga mengingatkan para pendatang untuk menghormati budaya lokal, menjaga kebersihan, dan tertib berlalu lintas. Kondisi Yogyakarta yang ramai wisatawan juga menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan unggahan yang menggambarkan jalanan dipenuhi pelancong.












