Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

*penulis adalah mublaigh, penulis serta pengasuh pesantren di Banten
Khutbah Pertama:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوَّى، وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدَى. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ يَلْهَجُ أُوْلُوْ الْأَحْلَامِ وَالنُّهَى. وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمٍ لَا يُحْصَى لَهَا عَدَدًا وَلَا أَبْلُغُ لَهَا مُنْتَهَى.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْكَبِيْرُ الْأَعْلَى.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلَى سَبِيْلِ الْأَقْوَمِ وَالْمُحَذِّرُ مِنْ طُرُقِ الْهَلَاكِ وَالشَّقَا.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَئِمَّةِ الْعِلْمِ وَالْهُدَى.
أَمَّا بَعْدُ : فياأَيُّهاَ الْحَاضِرُوْنَ الْمُسْلِمُوْنَ حَفِظَكُمُ اللهُ, أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وطاعته لعلكم تفلحون.
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ،
و قال أيضا, ياأيها الذين أمنوا اتقوا الله و قولوا قولا سديدا، يصلح لكم أعمالكم، و يغفرلكم ذنو بكم، و من يطع الله و رسوله فقد فاز فوزا عظيما.
معاشر المسلمين رحمكم الله عليه
Segala puja serta puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah memberikan kita nikmat iman dan nikmat islam, karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba hambanya, semoga kita selalu termasuk ke dalam golongan hamba hambanya yang mendapatkan hidayahnya dan inyahnya.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, kepada para tabi’in dan tabi’it tabi’in dan kita selaku ummatnya, semoga di hari akhir nanti,kita mendapatkan syafaatul uzma dari baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat khususnya kepa diri pribadi dan kepada kita sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Taqwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk sellalu menghadirkan Allah di setiap situasi dan kondisi dengan cara berdzikir dan menjalankan segala perintahnya serta menjahui segala laranganya, bahwasannya ketaqwaan dan keiimanan kita ibarat wadah, dan amal-amal baik kita itu diumpamaajkan seperti air, apabila keimanan dan ketaqwaan kita setipis kapas, maka air yang masuk ke dalam wadahnya akan terbuang dengan sia sia, dalam maksud di sini bahwasannya amal baik kita semua,tidak ternilai apa apa apabila kita tidak mempunyai keimanan dan ketaqwaan yang kuat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Sedekah atau shodaqoh berasal dari kata “shadaqa” yang artinya jujur, benar, memberi dengan ikhlas. Ini mengisyaratkan bahwa orang-orang yang bersedekah berarti telah berlaku jujur kepada dirinya sendiri mengenai kelebihan yang telah di berikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sedekah meliputi sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunat (at-tathawwu’) atau sedekah spontan dan sukarela yang sama artinya dengan infak.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah peinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid : 18.)
معاشر المسلمين رحمكم الله
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pun pernah bersabda tentang penyesalan bagi orang yang lalai bersedekah. َ
حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
Telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu anhu berkata,: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahualaihiwasallam dan berkata,: “Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?”. Beliau menjawab: “Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan”. (HR. Bukhari (1419), dalam Fathul Bari.)
Dalam hadits lain disebutkan:
حَدَّثَنَا مَعْبَدُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَصَدَّقُوا فَإِنَّهُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ يَمْشِي الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ فَلَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا يَقُولُ الرَّجُلُ لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالْأَمْسِ لَقَبِلْتُهَا فَأَمَّا الْيَوْمَ فَلَا حَاجَةَ لِي بِهَا
“Telah menceritakan kepada kami Mabad bin Khalid berkata; Aku mendengar Haritsah bin Wahab berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahualaihiwasallam bersabda: “Bershadaqalah, karena nanti akan datang kepada kalian suatu zaman yang ketika itu seseorang berkeliling dengan membawa shadaqahnya namun dia tidak mendapatkan seorangpun yang menerimanya. Lalu seseorang berkata,: “Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti aku akan terima. Adapun hari ini aku tidak membutuhkannya lagi”. (HR. Bukhari (1411), dalam Fathul Bari.)

Dari hadits di atas mengajarkan bahwa Muslim sudah semestinya selalu bersedekah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya baik di kala lapang maupun sempit.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Ada orang orang yang sudah meninggal, kemudain mereka minta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala supaya di beri umur panjang, mereka ingin hidup walaupun sejenak di atas muka bumi Allah.
Cerita ini disebutkan di dalam Al quran dalam surat Al Munafiqun ayat 10, apa kata mereka:
لولا أخرتني إلي أجل قريب
“Andai Engkau tunda ajal kami dengan waktu yg sebentar saja, lalu apabila Aku tambah apa yang kamu mau? “ kata Allah SWT,
,فأصدق و أكن من الصالحين
‘Maka aku akan bersodaqoh, dan aku masuk dengan orang orang yang beramal soleh,”
معاشر المسلمين رحمكم الله
Mengapa sedekah dipisahkan dengan amal soleh? bukankah sedekah itu amal soleh, dan mengapa sedekah didahulukan dari pada amal soleh, karena memang orang yang sudah mati itu langsung melihat balasan amal solehnya, balasan tentang haji mabrur itu nanti dia tengok di jannatu naim, balasan bagaimana mendidik anak anak, nanti kita akan memandangnya di Jannatul Firdaus. Tapi ketika kita pertama kali sampai ke liang kubur, maka ketika itu dia katakan,
لو لا اخرتني إلى أجل قريب
(lawlaa akhortani ilaa ajalin qoriib), berilah aku tambahan umur, tidak perlu lama beberapa menitpun tidak apa2,
فاضدق
(faa assoddaqo), maka aku akan bersedekah.
Bahwasannya pahala sodaqoh akan nampak sebelum kita mencapai di yaumul hisab nanti, balasan sedekah akan nampak sebelum kita diangkat menjadi penghuni syurga, dan balasan sodaqooh sudah tampak di pelepuk mata, walaupun baru masuk ke dalam alam barzakh.
Begitu hebatnya dan istimewanya orang yang suka mengeluarkan hartanya untuk bersedekah, dikarenakan dengan bersedekah, tidak hanya akhirat saja yang ia dapat, akan tetapi dengan bersedekah, ia juga mendapatkan keuntungan yang ia dapatkan di bumi Allah ini.
Keuntungan bagi orang orang yang suka menginfakan dan mensodaqohkan hartanya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala abadikan dalam firman-Nya :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة,والله يضاعف لمن يشاء,والله واسع عليم
Yang artinya; ”Dipermisalkan orang orang yang menginfaqan sebagian hartanya di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seperti satu benih yang menumbuhkan tujuh bulir, dan di setiap bulir itu membuahkan seratus biji, Allah melipat gandakaan pahala yang ia kehendaki, Allah maha luas karunianya lagi maha mengetahui”. (QS. Al Baqoroh :261.)
Menurut Sa’id ibnu Zubair, Yang di maksud fii sabiilillaah (di jalan Allah) dalam pengartian ayat di atas ialah dalam rangka taat kepada Allah Ta’ala, hal ini merupakan perumpaan yang di buat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menggambarkan perlipatgandaan pahala bagi orang orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, dan mencari keridhoan-Nya.
Karena itu Allah Ta’ala menyuruh kita agar tidak bole melupakan untuk menggapai dunia juga, karena kita tidak akan bisa bersodaqoh dan berinfaq, apabila kita tidak mempunyai sesuatu yang pantas kita berikan kepada orang lain.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam kitab_Nya:
وقل اعملوا فسيرى الله عملكم ورسوله والمؤمنون وستردون إلى عالم الغيب والشهادة فينبئكم بما كنتم تعملون
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105.)
Maka dari itu dengan kita bisa menyeimbangi kehidupan kita antara dunia dan akhirat, insya Allah, Allah akan selalu memudahkan segala urusan kita, dan kita akan selalu berada di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Beberapa keutamaan sodaqoh yang harus kita ketahui untuk menggerakkan diri kita semangat melakukan ibadah maaliyah berupa sodaqoh.
Keutamaan yang pertama ialah :
الصدقة تدفع البلي
Bahwasannya sodaqoh itu bisa mencegah agar diri kita terhindar dari musibah, andai kata hari ini kita akan di timpa musibah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan Ketika itu juga di waktu yang bersamaan kita melakukan sodaqoh ataupun berinfaq kepada orang lain, maka musibah yang ingin ditimpakan kepada kita, Allah batal gagalkanmusibah itu. Sungguh istimewanya bersodaqoh, sekalipun yang kita sodaqohkan hanya sedikit dari yang kita miliki, dengan sendirinya kita dapat tercegah dari musibah yang akan menimpa kepada kita, Allahu Akbar.
Adapun keutaman selanjutnya ialah kata nabi Shalallahu Alaihi Wasallam:
داووا مرضاكم بالصدقة
“Obati orang yang sakit di antara kamu dengan bersodaqoh.”
Diceritakan di dalam suatu kisah datanglah seseorang menjumpai imam Abdurrahman bin Mahdi ahli hadist, lalu orang itu mengatakan kepada imam Abdurrahman bin Mahdi ”wahai imam Abdurahman, lututku ini sudah bernanah tujuh tahun tak juga sembuh-sembuh, tolonglah aku wahai Imam Abdurrahman bin Mahdi, lalu Ketika itu Imam Abdurahman bin Mahdi seketika teringat hadits Rasulullah SAW, yang berbunyi :
داووا مرضاكم بالصدقة
“obatilah orang sakit diantara kamu dengan bersodaqoh,”
lalu Ketika itu Imam Abdurahman bin Mahdi menyuruh orang itu untuk bersodaqoh dengan cara menggali sumur di suatu kampung yang tidak ada sumurnya, singkat cerita setelah digalinya sumur itu, nanah yang ada di lututnya itu langsung menggering dan sehat, apa hubungan sumur dengan lutut bernanah? Ternyata orang kampung yang telah meminum air sumur yang telah digali oleh orang itu, mereka berdoa, ya Allah, balaslah kebaikan orang yang bersedekah sumur ini,
Allaahu Akbar. tidak ada yang sulit bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, apabila Allah sudah menghendakinya.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Keutamaan selanjutnya ialah, apabila malaikat Isrofil sudah meniupkan terompet sangkakalanya, maka ketika itu pula semua yang ada di alam kubur akan dibangkitkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Lalu bagaimana kedaaan bumi ini Ketika itu,
اذا السماء انفطرت
(idazassamaungfatorot),
“langit akan terbelah,”
وإذا الكواكب انتصرت
(waidzal kawakibun tasarot),
“dan planet planetpun bertabrakan,”
وإذا البحار فجرت
(wa idzal biharu fujjirot),
“dan air lautpun bertumpahan kedaratan.”
Lalu kepada siapakah manusia bernaung? Ketika itu,
كل امرؤ تحتاز أصدقائه
(kullumriin tahtaazu lisodaqotihi,) “bahwasannya, ketika itu setiap manusia akan bernaung di bawah amalan sodaqohnya,”
Karena itu janganlah kita sungkan untukbersodaqoh walaupun yang kita sodaqohkan sedikit, tidak juga menunggu punya banyak baru sodaqoh, dikarenakan dengan pahala sodaqoh kita, kita jadikan nauangan di Yaumil akhir nanti.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Keutamaan sodaqoh selanjutnya ialah, Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
الصدقة تمنع ميتة السوء
“Bahwasannya sodaqoh itu bisa menolak mati suuul khotimah.”
Kita tak harus bangga dengan dzikir kita, kita tak harus bangga dengan amal kita, tak harus bangga dengan puasa kita , karena kita belum tentu menyelamatkan kita, apabila kita meninggal dunia dalam keadaan suu-ul khotimah, na’uudzu Billah min dzalik.
Jika kita meninggal, Semoga kita semua meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Keutaman Sedekah berikutnya ialah sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam :
وقال صلى الله عليه وسلم: {صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِىءُ غَضَبَ الرَّبِّ وَصَدَقَةُ العَلاَنِيَةِ جُنَّةٌ مِنَ النَّار}
Yang artinya “sedekah secara rahasia, itu bisa meredamkan murkanya Allah dan sedekah secara terang terangan merupakan perisai dari neraka.”
Dalam hadits lain juga disebutkan keutamaan sedekah akan dido’akan Malaikat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi Shallallahualaihiwasallam bersabda: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) “. (HR. Bukhari.)
معاشر المسلمين رحمكم الله
Semoga khutbah jumat ini mendapat keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta kita mendapat manfaat hikmah dari keutamaan Sodaqoh yang kita keluarkan dan kita berikan serta selalu dalam ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. و تقبل الله مني و منكم تلاوته إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرحيم.
Khutbah Kedua:
الحمد لله العزيز الغفور، الذي جعل في الإسلام الحنيف الهدي و النور، أشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له،
وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الذي لا نبي، ولا رسول بعده،
اللهم صل و سلم وبارك علي حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا سيدنا محمد، و علي أله و صحتبه، و من تبعهم بإحسان إلي يوم القيامة.
أما بعد : فيا عباد الله أوصيكم واياي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، انك سميع قريب مجيب الدعوات ويا قاضي الحاجات ويا رافع الدرجات ويا شافي الأمراض ويا دافع البليات.
اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً ، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.












