BisnisHeadline

Langkah Kecil, Dampak Besar : Pendampingan UMKM Gerabah Mojokerto yang Menginspirasi

10
×

Langkah Kecil, Dampak Besar : Pendampingan UMKM Gerabah Mojokerto yang Menginspirasi

Sebarkan artikel ini

KANALBERITA.COM – Dengan modal hanya tiga juta rupiah dan semangat pantang menyerah, Pak Hari Priyanto memulai usahanya menjual gerabah plastik di pinggir Sungai Rolak Songo, Mojokerto, pada tahun 2016. Berbekal motor kesayangannya dan keyakinan kuat untuk mandiri, ia membeli gerabah plastik langsung dari pabrikan di Krian, Sidoarjo, lalu menjualnya kembali keliling kampung. Kini, hampir satu dekade kemudian, langkah kecil itu menjelma menjadi UMKM Obral Gerabah Mojokerto yang dikenal masyarakat luas.

Usahanya memang sederhana, namun dedikasi Pak Hari luar biasa. Setiap pagi, ia menata gerabah plastik warna-warni—ember, pot bunga, baskom, dan perabot rumah tangga lainnya—di depan toko kecilnya.

“Dulu saya jualan di pinggir sungai, sekarang alhamdulillah sudah punya toko sendiri. Tapi saya ingin toko ini lebih rapi dan modern,” ujarnya sambil tersenyum.

Keinginan itu terwujud melalui program pendampingan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang (UM). Tim mahasiswa datang tidak hanya untuk belajar, tapi juga membantu Pak Hari memperkuat sistem manajemen dan pemasaran usahanya. Fokus pendampingan diarahkan pada dua hal utama: penerapan teknologi digital untuk pengelolaan toko online dan peningkatan efisiensi toko offline.

Pak Hari kini aktif berjualan lewat berbagai marketplace menggunakan aplikasi BigSeller. Melalui aplikasi ini, ia dapat memantau stok barang, mengelola pesanan, dan mencatat penjualan dari beberapa platform sekaligus. “Sekarang tinggal buka HP, sudah kelihatan stoknya. Dulu nyatet di kertas, sering lupa,” katanya sambil tertawa.

Namun, tantangan baru muncul di toko offline-nya. Penjualan di tempat masih dicatat manual, dan sering kali stok antara toko dan online tidak seimbang. Karena itu, tim mahasiswa membantu memperkenalkan aplikasi kasir digital untuk mencatat transaksi dan memperbarui stok otomatis. Kini, setiap kali ada barang terjual, stok di sistem langsung berkurang. “Lebih cepat dan nggak bingung lagi,” ujar Pak Hari puas.

Selain teknologi, pendampingan juga menekankan strategi promosi kreatif. Salah satunya melalui program Promo Serba Rp2.000 dan Rp5.000 untuk menarik pelanggan baru, baik secara online maupun di toko. Strategi ini terbukti efektif meningkatkan kunjungan dan penjualan harian. “Kalau lihat harga dua ribuan, orang penasaran datang. Kadang cuma mau lihat, tapi akhirnya beli banyak,” kata Pak Hari.

Tim mahasiswa juga membantu membuat materi promosi digital—banner, katalog harga, hingga konten media sosial. “Tujuannya agar tampilan online-nya rapi dan menarik, biar pelanggan percaya dan mau beli lagi,” jelas Shinta Prasetia Devi, anggota tim pendamping.

Selain manajemen dan promosi, pendampingan turut menyentuh tata kelola toko. Rak-rak produk kini disusun berdasarkan jenis dan harga, membuat pelanggan lebih mudah mencari barang. Area depan toko diisi produk promo, sementara bagian tengah menampilkan koleksi dekoratif dengan harga lebih tinggi. Toko Pak Hari kini tampak lebih rapi dan nyaman dikunjungi.

Dampak positif juga terasa di lingkungan sekitar. Beberapa tetangga ikut membantu proses pengemasan dan pengiriman pesanan online. “Kalau pesanan banyak, saya minta bantuan tetangga buat bungkus. Lumayan, bisa saling bantu,” ujarnya. Pola kerja ini menciptakan peluang ekonomi kecil yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Siget Fitrianto Haribowo, salah satu mahasiswa pendamping, menyebut bahwa program ini bukan hanya membantu UMKM, tetapi juga memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa. “Kami belajar langsung bagaimana teori manajemen diterapkan di lapangan. Pak Hari punya semangat luar biasa, tinggal diberi alat dan strategi yang tepat,” ungkapnya.

Keberhasilan Obral Gerabah Mojokerto menunjukkan bahwa perubahan besar bisa berawal dari langkah kecil. Dari pinggir Sungai Rolak Songo hingga ke layar digital, perjalanan Pak Hari adalah bukti nyata bahwa adaptasi dan semangat belajar menjadi kunci keberlanjutan usaha.

Kini, dengan dukungan teknologi seperti BigSeller dan aplikasi kasir digital, Pak Hari semakin siap menatap masa depan. Ia tak lagi sekadar menjual gerabah plastik, tapi juga menjual harapan—bahwa setiap usaha kecil, bila digerakkan dengan niat tulus dan pendampingan tepat, bisa memberi dampak besar bagi diri sendiri dan masyarakat.

“Yang penting semangat terus. Nggak perlu takut belajar hal baru,” tutup Pak Hari dengan senyum bangga.

Penulis : Shinta Prasetia Devi & Siget Fitrianto Haribowo – Magister Manajemen Universitas Negeri Malang (2025)

Example 300x600