Nasional

Mimpi Kereta Tanpa Sopir di IKN Kandas, ART Buatan CRRC Dikembalikan

JAKARTA, Kanal Berita – Rencana penggunaan kereta Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di ibu kota baru Indonesia mengalami kendala serius setelah uji coba yang dilakukan selama periode September-Oktober 2023 tidak memenuhi harapan. Otoritas IKN memutuskan untuk mengembalikan kereta pintar buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) tersebut ke negara asalnya.

Sistem transportasi hybrid yang menggabungkan konsep kereta, trem, dan bus ini gagal memenuhi standar operasional yang ditetapkan, khususnya dalam hal kemampuan beroperasi secara otonom. Uji coba yang berlangsung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara mengungkap sejumlah kekurangan signifikan.

“Pengembalian akan dilakukan tahun ini. Namun, bergantung pada Kementerian Perhubungan apakah akan melanjutkan [proyek] atau tidak,” ungkap Tonny Agus Setiono, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN.

Mohammed Ali Berawi, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, mengidentifikasi beberapa kelemahan kritis sistem ART. “Ini menunjukkan bahwa pengembang tidak cukup percaya diri dengan keandalan sistem kontrol otonomnya,” jelasnya. Temuan menunjukkan bahwa kereta masih membutuhkan intervensi manual pengemudi, termasuk keharusan menjaga tangan di roda kemudi dan kesiapan mengambil alih kontrol dalam situasi darurat.

Kementerian Perhubungan menyikapi permasalahan ini dengan tenang, menegaskan tidak ada kerugian finansial bagi negara. “Jika ART ditemukan tidak memenuhi standar evaluasi yang ditetapkan oleh Otorita IKN, itu bukan masalah karena negara tidak akan rugi apa-apa,” kata Budi Rahardjo, juru bicara Kementerian.

Proyek senilai Rp 210 miliar untuk tiga unit ART ini merupakan hasil inisiasi mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah kunjungannya ke CRRC, Tiongkok, pada Januari lalu. Kereta yang direncanakan dapat mengangkut 307 penumpang ini seharusnya bisa beroperasi tanpa rel khusus dengan kecepatan operasional 40 km/jam.

Kegagalan proyek ART menambah dinamika dalam sejarah kerjasama transportasi Indonesia-Tiongkok, yang sebelumnya telah menghasilkan kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Meski demikian, hubungan kedua negara dalam sektor perkeretaapian tetap berlanjut, ditandai dengan pembelian tiga kereta senilai Rp 783 miliar dari CRRC Sifang Co. Ltd untuk menggantikan armada KRL Commuter Line Jabodetabek.

Tim Redaksi

Recent Posts

Hamas Tegaskan Senjata Akan Diserahkan Jika Pendudukan Israel Berakhir

KANALBERITA.COM -   Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia menyerahkan senjata…

5 jam ago

Kenali 7 Sinyal Tubuh Anda Butuh Lebih Banyak Asupan Lemak Sehat

KANALBERITA.COM -  Lemak seringkali disalahpahami sebagai musuh utama dalam pola makan sehat, terutama bagi yang…

6 jam ago

Meta Tunda Peluncuran Kacamata Mixed-Reality Hingga 2027

KANALBERITA.COM -  Meta dilaporkan menunda peluncuran kacamata Mixed-Reality, yang saat ini dikenal dengan nama kode…

6 jam ago

Data BNPB : 914 Jiwa Tewas Akibat Bencana Sumatera, 389 Hilang

KANALBERITA.COM -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Sabtu (6/12) sore, 914 orang dinyatakan…

6 jam ago

Biaya Haji 2026 Resmi Ditetapkan, Simak Rincian Lengkap per Embarkasi

KANALBERITA.COM -  Pemerintah secara resmi telah menetapkan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun…

2 hari ago

Google Ungkap Daftar Pencarian Paling Populer Selama 2025

KANALBERITA.COM  - Raksasa teknologi Google secara resmi telah mempublikasikan laporan tahunan "Year in Search" pada…

2 hari ago

This website uses cookies.