KANALBERITA.COM – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar pada Rabu (3/12/2025) mendesak pemerintah untuk segera menetapkan status bencana nasional atas musibah banjir dan longsor yang melanda sejumlah provinsi di Sumatera. Desakan ini disampaikan mengingat dampak bencana yang sangat masif, telah memakan ratusan korban jiwa, serta menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah.
Menurut KH Anwar, skala kerusakan yang terjadi telah melumpuhkan berbagai fasilitas vital di wilayah terdampak seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menyoroti bagaimana bencana ini tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga fasilitas umum krusial lainnya.
“Banyak daerah bencana di Sumatra seperti Aceh, Sumut dan Sumbar ini telah meluluhlantakan seluruh infrakstruktur seperti jalan dan jembatan, juga rumah penduduk serta gedung sekolah, tempat peribadatan,” ujar Kiai Anwar, seperti dikutip dari situs resmi MUI.
Kondisi diperparah dengan banyaknya korban yang belum ditemukan atau bahkan belum menerima bantuan sama sekali. Dengan kemampuan pemerintah daerah yang sangat terbatas untuk menangani situasi darurat sebesar ini, status bencana nasional dianggap sebagai solusi agar penanganan dapat dilakukan secara lebih komprehensif oleh pemerintah pusat.
Pentingnya Kajian dan Koordinasi Bantuan
KH Anwar menyadari bahwa penetapan status bencana nasional memerlukan pertimbangan dan kajian yang mendalam. Ia meyakini lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat memberikan masukan yang objektif kepada Presiden Prabowo untuk pengambilan keputusan.
“Termasuk masukan dari pemerintah daerah agar bisa memberikan laporan tentang sıtuasi di lapangan seobjektif mungkin agar Presiden tidak salah dalam mengambil keputusan. Bahkan laporan dari kawan-kawan MUI Sumatra juga membenarkan bahwa sıtuasi di lapangan benar-benar darurat,” jelasnya.
Data terbaru dari BNPB per Rabu pagi (3/12/2025) mencatat total korban meninggal dunia telah mencapai 753 orang, sementara 650 orang lainnya masih dilaporkan hilang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Selain mendorong pemerintah, MUI juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif berpartisipasi membantu para korban, terutama yang berada di lokasi terisolasi akibat akses transportasi yang terputus.
“Koordinasi ini sangat penting agar ada pemerataan bantuan terhadap para korban. Terutama para korban yang berada di daerah-daerah yang terisolasi karena terputusnya akses jalan,” pungkasnya.













