Headline

Optimisme Akhir Tahun: Menkeu Purbaya Prediksi PPN dan PPnBM Berbalik Positif

20
×

Optimisme Akhir Tahun: Menkeu Purbaya Prediksi PPN dan PPnBM Berbalik Positif

Sebarkan artikel ini
Menkeu Purbaya
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (tengah ) . Foto: jakarta terkini

JAKARTA, Kanal Berita  – – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan proyeksi optimis mengenai prospek perekonomian nasional menjelang akhir tahun 2025, meski mengakui adanya perlambatan pada triwulan ketiga tahun berjalan.

 

Dalam keterangan pers yang disampaikan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025), Menkeu yang baru dilantik tersebut meyakini kondisi ekonomi domestik akan mengalami pemulihan signifikan pada periode Oktober hingga Desember 2025.

 

Purbaya mengungkapkan keyakinannya bahwa berbagai indikator ekonomi, termasuk penerimaan dari sektor perpajakan yang saat ini masih mengalami kontraksi, akan menunjukkan tren positif pada kuartal terakhir tahun ini.

 

“Karena mungkin triwulan III agak lambat sedikit, belanjanya dan ekonomi agak melambat. Tapi saya yakin bulan Oktober, November, Desember semuanya akan berbalik arah. Nanti semuanya akan berbalik termasuk PPnBM dan lain-lain mendekati target yang kita miliki,” tegas Purbaya dalam paparannya dilansir dari infobanknews, Sabtu (13/9/2025).

 

Kondisi Penerimaan Pajak Terkini

 

Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), realisasi penerimaan pajak neto hingga akhir Juli 2025 tercatat mencapai Rp990,01 triliun. Angka tersebut merepresentasikan 45,2 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025.

 

Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, penerimaan pajak mengalami penurunan sebesar 5,29 persen. Kondisi ini mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi pemerintah dalam mencapai target penerimaan negara yang telah ditetapkan.

 

Khususnya untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), kedua jenis pungutan ini masih menunjukkan performa yang belum optimal, dengan tingkat kontraksi yang masih terjadi hingga periode laporan terakhir.

 

Jaminan Ketersediaan Fiskal

 

Meski menghadapi tekanan pada sisi penerimaan, Menteri Keuangan memberikan jaminan kepada publik bahwa pemerintah memiliki instrumen fiskal yang memadai untuk mempertahankan momentum pembangunan ekonomi nasional.

 

Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah masih memiliki Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang cukup substansial sebagai buffer untuk menopang berbagai program pembangunan, bahkan jika realisasi penerimaan pajak tidak mencapai target yang ditetapkan.

 

“Tapi, seandainya itu let’s say itu di bawah target pun nggak usah takut karena masih ada sisa uang anggaran, SAL yang cukup banyak. Jadi anda nggak usah takut pemerintah gak punya uang untuk membangun,” ungkap Purbaya dengan penuh keyakinan.

 

Pernyataan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat dan pelaku ekonomi bahwa komitmen pemerintah terhadap program-program pembangunan tetap terjaga, terlepas dari fluktuasi penerimaan negara dalam jangka pendek.

 

Strategi Akselerasi Program Pembangunan

 

Untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mencapai target penerimaan negara, pemerintah berencana mengakselerasi implementasi berbagai program pembangunan strategis pada sisa tahun 2025.

 

Langkah percepatan ini diharapkan dapat memberikan dampak multiplier terhadap perekonomian domestik, sekaligus meningkatkan basis pajak yang pada akhirnya akan berkontribusi pada perbaikan penerimaan negara.

 

Menteri Keuangan menegaskan bahwa optimisme pemerintah terhadap pemulihan ekonomi didasarkan pada proyeksi implementasi program-program pembangunan yang komprehensif dan terukur.

 

“Nanti kalau itu jalan semua program ini jalan saya yakin target-targetnya akan tercapai dan pertumbuhan ekonominya akan setinggi yang kita prediksi sebelumnya,” papar Purbaya.

 

Analisis Tantangan dan Peluang

 

Pengakuan Purbaya mengenai perlambatan ekonomi pada triwulan III mencerminkan realisme pemerintah dalam menghadapi dinamika perekonomian global dan domestik yang penuh tantangan.

 

Berbagai faktor eksternal seperti ketidakpastian geopolitik global, fluktuasi harga komoditas, dan penyesuaian kebijakan moneter negara-negara maju telah memberikan tekanan pada kinerja ekonomi Indonesia.

 

Di sisi domestik, perlambatan belanja pemerintah pada triwulan III juga turut berkontribusi pada moderasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini kemungkinan terkait dengan proses transisi kepemimpinan dan penyesuaian prioritas kebijakan di berbagai kementerian.

 

Proyeksi Kuartal IV dan Outlook 2026

 

Keyakinan Menkeu terhadap rebound ekonomi di kuartal IV didasarkan pada beberapa faktor pendukung, termasuk musim belanja akhir tahun yang tradisional meningkatkan aktivitas ekonomi, implementasi program stimulus fiskal, dan potensi perbaikan sentimen investor.

 

Pemulihan yang diproyeksikan pada periode Oktober-Desember diharapkan dapat memberikan momentum positif menuju tahun 2026, sekaligus memvalidasi berbagai kebijakan ekonomi yang telah dirancang pemerintahan baru.

 

Strategi percepatan pembangunan yang dicanangkan Purbaya juga diharapkan dapat menciptakan efek domino positif terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya, mulai dari konstruksi, manufaktur, hingga jasa.

 

Kebijakan Fiskal

 

Pendekatan yang dipilih pemerintah untuk memanfaatkan SAL sebagai instrumen countercyclical menunjukkan fleksibilitas kebijakan fiskal dalam menghadapi volatilitas ekonomi.

 

Langkah ini sejalan dengan prinsip-prinsip manajemen fiskal yang responsif terhadap kondisi ekonomi, dimana pemerintah tidak terpaku pada target rigid namun mengutamakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

 

Optimisme yang disampaikan Menteri Keuangan ini juga diharapkan dapat memberikan sinyal positif kepada pasar dan investor, sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah dalam mengelola perekonomian nasional di tengah tantangan global yang kompleks.

 

Keberhasilan realisasi proyeksi optimis ini akan menjadi ujian credibility bagi kepemimpinan baru Kementerian Keuangan dalam mengemban amanah mengelola fiskal negara.[ ]

Example 300x600