HeadlineUnik

Anda Lebih Sering Digigit Nyamuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

22
×

Anda Lebih Sering Digigit Nyamuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

KANALBERITA.COM – Apakah Anda sering merasa menjadi “magnet” bagi nyamuk saat berkumpul di luar ruangan, sementara orang lain di sekitar Anda tampak tidak terganggu sama sekali? Jika ya, Anda tidak sendirian. Fenomena ini bukan sekadar perasaan atau kebetulan semata.

Ada alasan ilmiah dan biologis yang kuat mengapa nyamuk, serangga penghisap darah yang kecil namun menyebalkan, memiliki preferensi target yang jelas. Memahami alasan di balik kecenderungan ini bukan hanya menarik, tetapi juga bisa menjadi kunci untuk melindungi diri Anda dari gigitan yang gatal dan potensi penularan penyakit.

Faktor Biologis yang Menarik Perhatian Nyamuk

Nyamuk memiliki indra yang sangat peka untuk mendeteksi keberadaan inang. Mereka tidak hanya terbang secara acak, melainkan menggunakan serangkaian “petunjuk” biologis yang kita keluarkan untuk menemukan sumber darah. Beberapa orang secara alami memancarkan petunjuk ini lebih kuat daripada yang lain.

1. Golongan Darah: Daya Tarik Misterius

Salah satu temuan paling menarik dari studi ilmiah adalah peran golongan darah dalam daya tarik nyamuk. Sebuah studi terkontrol yang diterbitkan dalam Journal of Medical Entomology menunjukkan bahwa nyamuk mendarat pada orang dengan golongan darah O hampir dua kali lebih sering dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah A. Para peneliti mencatat bahwa hal ini berkaitan dengan sekresi yang kita hasilkan, yang memberi tahu nyamuk tentang golongan darah seseorang.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami preferensi ini, temuan awal ini mengisyaratkan bahwa genetik kita memainkan peran awal dalam menentukan seberapa menarik kita bagi nyamuk.

2. Produksi Karbon Dioksida (CO2): Napas yang Mengundang

Menurut Jonathan F. Day, seorang profesor entomologi di University of Florida, karbon dioksida (CO2) mungkin adalah petunjuk utama yang paling penting bagi nyamuk. Nyamuk dapat mendeteksi CO2 dari jarak yang cukup jauh. Semakin banyak CO2 yang Anda hasilkan, semakin menarik Anda bagi serangga ini. Faktor-faktor seperti tingkat metabolisme yang tinggi (yang bisa bersifat genetik atau dipengaruhi kondisi lain) akan meningkatkan jumlah karbon dioksida yang Anda hembuskan, menjadikannya sinyal kuat bagi nyamuk.

Ini menjelaskan mengapa orang yang sedang berolahraga, ibu hamil, atau individu dengan tubuh lebih besar cenderung lebih sering digigit; mereka cenderung mengeluarkan lebih banyak CO2.

3. Asam Laktat: Sinyal dari Kulit Aktif

Selain CO2, nyamuk juga mencari “petunjuk sekunder”. Salah satu petunjuk penting ini adalah asam laktat. Asam laktat, zat yang menyebabkan otot kita kram saat berolahraga, dilepaskan melalui kulit. Bau asam laktat ini menjadi sinyal lain bagi nyamuk bahwa ada target yang potensial. Jadi, setelah sesi olahraga atau aktivitas fisik yang intens, tubuh Anda secara efektif mengirimkan undangan terbuka kepada nyamuk.

4. Suhu Tubuh: Kehangatan yang Disukai

Nyamuk juga sangat peka terhadap suhu tubuh. Setelah mendarat di kulit Anda, mereka mencari area di mana darah dekat dengan permukaan kulit, yang biasanya terasa lebih hangat. Orang yang cenderung memiliki suhu tubuh sedikit lebih tinggi — baik karena genetik, fisiologi, atau aktivitas — lebih mungkin menarik gigitan nyamuk. Kehangatan ini menjadi “petunjuk taktil” yang vital bagi nyamuk untuk menemukan tempat yang ideal untuk menghisap darah.

Gaya Hidup dan Perilaku

Selain faktor biologis internal, gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari Anda juga dapat memengaruhi daya tarik Anda terhadap nyamuk. Beberapa pilihan kita secara tidak sadar bisa menjadi undangan bagi serangga kecil ini.

1. Pakaian Gelap: Target yang Mencolok

Nyamuk memiliki penglihatan yang sangat baik, dan mereka cenderung terbang dekat dengan tanah untuk menghindari angin. Profesor Day menjelaskan bahwa mereka mampu mengontraskan Anda dengan cakrawala. Pakaian berwarna gelap membuat Anda lebih menonjol dari cakrawala dan lebih mudah terlihat oleh nyamuk. Sebaliknya, mengenakan warna-warna terang dapat membuat Anda kurang menarik karena Anda tidak akan terlalu mencolok di mata mereka.

2. Olahraga dan Aktivitas Fisik: Aroma yang Mengundang

Seperti yang sudah disebutkan, berolahraga meningkatkan produksi CO2 dan asam laktat. Selain itu, aktivitas fisik juga meningkatkan suhu tubuh. Kombinasi dari ketiga faktor ini membuat Anda menjadi target yang sangat menarik. Jika Anda beraktivitas di luar ruangan pada waktu puncak nyamuk, risiko gigitan Anda akan meningkat secara signifikan.

3. Konsumsi Alkohol: Minuman dan Gigitan

Fakta mengejutkan lainnya adalah konsumsi alkohol. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi hanya satu kaleng bir memiliki risiko lebih tinggi menarik nyamuk dibandingkan mereka yang tidak minum. Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, diduga alkohol dapat meningkatkan suhu tubuh dan mengubah komposisi keringat, menjadikannya lebih menarik bagi nyamuk. Jika Anda menikmati minuman di teras setelah seharian berkebun, Anda mungkin tanpa sadar mengundang nyamuk untuk bergabung dalam “pesta” Anda.

4. Kondisi Khusus: Kehamilan dan Berat Badan

Melissa Piliang, seorang dermatolog di Cleveland Clinic, menambahkan bahwa faktor gaya hidup atau kesehatan lainnya juga berperan. Wanita hamil dan individu yang kelebihan berat badan cenderung memiliki laju metabolisme yang lebih tinggi. Seperti yang kita ketahui, laju metabolisme yang lebih tinggi berarti produksi CO2 yang lebih banyak, membuat mereka menjadi target yang lebih menonjol bagi nyamuk. Ini adalah kabar penting, terutama karena beberapa penyakit yang ditularkan nyamuk dapat sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin.

Strategi Ampuh Cegah Gigitan Nyamuk

Meskipun Anda mungkin memiliki faktor biologis atau gaya hidup yang membuat Anda lebih rentan, ini tidak berarti gigitan nyamuk adalah keniscayaan. Ada banyak langkah proaktif yang bisa Anda ambil untuk melindungi diri.

1. Hindari Waktu Puncak Aktivitas Nyamuk

Nyamuk adalah serangga yang sangat selektif tentang kapan mereka aktif. Mayoritas spesies nyamuk tidak aktif di tengah hari yang terik. Waktu puncak aktivitas mereka adalah saat matahari terbit dan terbenam. Jika memungkinkan, hindarilah beraktivitas di luar ruangan pada jam-jam ini. Misalnya, alih-alih berlari pagi buta atau senja, pertimbangkan untuk berolahraga di siang hari atau di dalam ruangan.

2. Kenakan Pakaian Pelindung

Cara sederhana namun efektif adalah dengan menutupi kulit sebanyak mungkin. Kenakan baju berlengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki, terutama saat Anda berada di area yang banyak nyamuk atau pada waktu aktivitas puncak mereka. Pilih bahan yang ringan dan berpori agar tetap nyaman. Pakaian berwarna terang juga disarankan karena kurang menarik perhatian nyamuk dibandingkan warna gelap.

3. Gunakan Repelan Serangga yang Efektif (DEET)

Repelan serangga adalah lini pertahanan terbaik Anda. Jonathan Day merekomendasikan repelan yang memberikan waktu perlindungan yang baik. Produk dengan DEET (Diethyltoluamide) adalah yang paling efektif. Konsentrasi DEET sekitar 5% dapat memberikan perlindungan hingga 90 menit. Meskipun sempat ada kontroversi mengenai efek kesehatan DEET, tinjauan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) pada tahun 2014 menyimpulkan bahwa penggunaan normal produk DEET tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan, termasuk untuk anak-anak, wanita hamil, dan menyusui.

Melissa Piliang juga menekankan efektivitas DEET, terutama jika Anda berada di area rawan nyamuk yang dapat membawa penyakit. Selalu baca petunjuk penggunaan pada kemasan dan ikuti panduan, terutama saat mengaplikasikannya pada anak-anak. Cukup gunakan sedikit dan bersihkan dengan mandi setelahnya.

4. Ciptakan Lingkungan yang Tidak Ramah Nyamuk

Ada beberapa trik lingkungan yang bisa Anda terapkan. Nyamuk tidak pandai bergerak di area berangin. Menyalakan kipas angin di teras atau memilih duduk di area yang memiliki angin sepoi-sepoi dapat membantu mengusir mereka. Sayangnya, lilin dengan bahan alami seperti minyak serai (citronella) belum terbukti efektif berdasarkan penelitian ilmiah, jadi lebih baik berpegang pada metode yang terbukti.

Penanganan Gigitan Nyamuk

Kadang-kadang, terlepas dari semua upaya pencegahan, Anda mungkin masih berakhir dengan gigitan nyamuk. Reaksi terhadap gigitan bervariasi tergantung pada seberapa alergi Anda terhadap zat kimia dalam air liur nyamuk. Jika gigitan terasa gatal, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk meredakan ketidaknyamanan tersebut.

1. Jangan Menggaruk!

Ini adalah saran yang paling penting. Menggaruk gigitan nyamuk hanya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Saat Anda menggaruk, lebih banyak histamin dilepaskan, yang membuat rasa gatal semakin intens. Selain itu, menggaruk bisa merusak kulit, menyebabkan pendarahan, koreng, dan meningkatkan risiko infeksi serta jaringan parut.

2. Pertolongan Pertama Cepat

Untuk meredakan gatal secara instan, Anda bisa mengaplikasikan es batu pada area yang digigit. Sensasi dingin merambat melalui saraf yang sama dengan sensasi gatal, sehingga Anda tidak bisa merasakan keduanya secara bersamaan. Bahkan menempelkan minuman dingin dengan es di atasnya dapat memberikan bantuan segera.

3. Krim dan Obat Topikal

Jika Anda memiliki beberapa gigitan setelah beraktivitas di luar ruangan, krim anti-gatal yang dijual bebas dengan steroid topikal ringan seperti hidrokortison dapat sangat membantu. Aplikasikan krim ini dua hingga tiga kali sehari untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.

4. Antihistamin Oral

Untuk kasus gigitan yang parah atau jika Anda memiliki reaksi alergi yang signifikan, minum antihistamin oral bisa menjadi pilihan. Antihistamin dapat membantu melawan reaksi alergi tubuh. Ada jenis yang menyebabkan kantuk (seperti Benadryl) yang cocok untuk penggunaan malam hari, dan ada juga yang tidak menyebabkan kantuk (seperti Zyrtec atau Allegra) untuk meredakan gatal di siang hari tanpa mengganggu aktivitas Anda.

Kesimpulan

Memahami mengapa nyamuk menggigit beberapa orang lebih banyak daripada yang lain adalah langkah pertama untuk melindungi diri. Kombinasi faktor biologis seperti golongan darah, produksi CO2, asam laktat, suhu tubuh, dan kebiasaan gaya hidup termasuk pilihan pakaian, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol, semuanya berperan. Namun, dengan strategi pencegahan yang tepat dan penanganan gigitan yang benar, Anda bisa menikmati waktu di luar ruangan tanpa harus khawatir menjadi sasaran utama serangga ini.

Ingatlah, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Terapkan tips-tips ini untuk menjaga diri Anda dan orang terkasih terlindungi dari gigitan nyamuk, terutama saat musim pesta barbekyu dan kegiatan di luar ruangan lainnya tiba. Dengan sedikit persiapan dan kesadaran, Anda bisa memenangkan pertarungan melawan nyamuk yang gigih ini!

Example 300x600