HeadlineInternasional

Indonesia Peduli Sesama dan AMAL Wujudkan Sumur Wakaf 10.000 Liter per Jam di Gaza

×

Indonesia Peduli Sesama dan AMAL Wujudkan Sumur Wakaf 10.000 Liter per Jam di Gaza

Sebarkan artikel ini
Peduli Palestina
Foto: Dok. AMAL

GAZA UTARA, Kanal Berita – Sebuah pencapaian luar biasa dalam bidang kemanusiaan berhasil ditorehkan oleh dua lembaga kemanusiaan terkemuka dari Indonesia. Indonesia Peduli Sesama yang berkolaborasi dengan Amanah Kemanusiaan Global (AMAL) telah menyelesaikan pembangunan sumur wakaf dengan kapasitas produksi 10.000 liter per jam di wilayah konflik Gaza Utara.

Spesifikasi Sumur Wakaf

Sumur wakaf yang dibangun memiliki kedalaman mencapai lebih dari 70 meter dan berlokasi di Jalan Asyuhada, Distrik Az Zaitun, Gaza Utara. Lokasi strategis ini dipilih untuk memaksimalkan jangkauan dan manfaat yang dapat diberikan kepada warga setempat.

Fasilitas air bersih ini dirancang untuk menjadi penopang kehidupan bagi sekitar 15.000 warga yang tinggal di sekitar lokasi. Selain masyarakat umum, sumur ini juga melayani kebutuhan air bersih Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berada di kawasan tersebut, yang sangat memerlukan pasokan air bersih yang memadai dan stabil untuk operasional layanan kesehatan.

Apresiasi dari Ketua Indonesia Peduli Sesama

Ketua Indonesia Peduli Sesama menyampaikan apresiasi mendalam atas terlaksananya program pembangunan infrastruktur air bersih di tengah kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan di Gaza.

“Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya program pembangunan sumur air bersih di Gaza. Di tengah situasi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan, program ini merupakan upaya nyata untuk memenuhi kebutuhan dasar serta mendukung keberlangsungan hidup masyarakat setempat. Kami berterima kasih kepada para donatur dan seluruh mitra yang telah berkontribusi,” ujar Ketua Indonesia Peduli Sesama dalam pernyataannya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa akses terhadap air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, terutama di wilayah yang sedang mengalami krisis kemanusiaan seperti Gaza. Program ini menjadi bukti konkret kepedulian Indonesia terhadap saudara-saudara muslim di Palestina.

Ajakan Kolaborasi dari Yayasan AMAL

Ust. Ridwan Kamaludin selaku Ketua Yayasan AMAL menyampaikan ajakan kepada seluruh lembaga kemanusiaan di Indonesia untuk turut serta membantu warga Gaza melalui berbagai bentuk kolaborasi.

“Kami tidak henti-hentinya mengajak seluruh lembaga kemanusiaan di Indonesia untuk membantu Gaza melalui berbagai proyek kolaboratif yang bentuk implementasinya dapat disesuaikan dengan visi misi masing-masing lembaga. Hal ini sangat mungkin dilakukan karena AMAL telah mengantongi rekomendasi tertulis dari Kementerian Wakaf Gaza,” tambah Ust. Ridwan Kamaludin.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa AMAL memiliki legalitas dan jalur resmi yang kuat untuk melaksanakan program-program kemanusiaan di Gaza. Rekomendasi tertulis dari Kementerian Wakaf Gaza menjadi jaminan bahwa setiap program yang dilaksanakan memiliki koordinasi yang baik dengan pihak berwenang setempat.

Fleksibilitas Implementasi Program

Salah satu keunggulan kolaborasi yang ditawarkan adalah fleksibilitas dalam implementasi program. Setiap lembaga kemanusiaan dapat menyesuaikan bentuk kontribusi mereka dengan visi dan misi organisasi masing-masing. Hal ini membuka peluang yang luas bagi berbagai lembaga dengan fokus dan spesialisasi berbeda untuk ikut berkontribusi sesuai kapasitas mereka.

Model kolaborasi yang fleksibel ini memungkinkan sinergi yang lebih efektif antar lembaga kemanusiaan, tanpa harus mengubah identitas atau arah kebijakan masing-masing organisasi. Yang terpenting adalah tujuan bersama untuk membantu meringankan beban kemanusiaan warga Gaza.

Bukti Solidaritas Indonesia untuk Gaza

Keberhasilan implementasi proyek sumur wakaf yang diselesaikan pada akhir tahun 2025 ini bukan sekadar pencapaian teknis semata. Lebih dari itu, proyek ini menjadi bukti nyata solidaritas rakyat Indonesia terhadap perjuangan dan penderitaan saudara-saudara mereka di Gaza yang terus menghadapi krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta membantu sesama muslim yang sedang mengalami kesulitan. Pembangunan sumur wakaf ini menjadi salah satu bentuk konkret dari solidaritas tersebut.

Membuka Jalan Kemitraan Lebih Luas

Kesuksesan proyek kolaborasi antara Indonesia Peduli Sesama dan AMAL ini membuka jalan bagi kemitraan yang lebih erat dan luas di antara berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia. Dengan berbagi pengalaman dan sumber daya, lembaga-lembaga kemanusiaan dapat menjawab tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks di wilayah-wilayah konflik.

Model kolaborasi seperti ini dapat menjadi rujukan untuk program-program serupa di masa mendatang, baik untuk Gaza maupun wilayah-wilayah lain yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Dengan bersinergi, dampak yang dihasilkan akan jauh lebih besar dibandingkan jika setiap lembaga bekerja sendiri-sendiri.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan terbangunnya sumur wakaf berkapasitas 10.000 liter per jam ini, diharapkan kebutuhan air bersih 15.000 warga dan fasilitas kesehatan di sekitarnya dapat terpenuhi dengan baik. Air bersih merupakan hak dasar setiap manusia yang harus dipenuhi, terlebih di tengah kondisi konflik yang menyebabkan hancurnya banyak infrastruktur vital.

Ke depan, diharapkan semakin banyak lembaga kemanusiaan Indonesia yang tergerak untuk ikut berkontribusi membantu Gaza dan wilayah-wilayah konflik lainnya. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, bantuan kemanusiaan yang diberikan akan lebih efektif dan berkelanjutan dalam meringankan penderitaan sesama.

Proyek sumur wakaf ini menjadi inspirasi bahwa di tengah konflik dan kesulitan, masih ada harapan dan kepedulian dari saudara-saudara seiman di berbagai belahan dunia yang tidak pernah berhenti berdoa dan berupaya membantu.[ ]

Example 300x600
Khutbah Jumat
Headline

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA* *penulis adalah pegiat da’wah dan anggota Komisi Dakwah MUI Pusat serta pengasuh pesantren di Banten   Khutbah Pertama:   الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ…