HeadlineKhutbah Jum'at

Khutbah Jumat: Nasehat Gurumu akan Memuliakanmu

20
×

Khutbah Jumat: Nasehat Gurumu akan Memuliakanmu

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi khutbah Jumat
Ilustrasi khutbah Jumat

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

 


*penulis adalah pegiat da’wah dan anggota Komisi Dakwah MUI Pusat serta pengasuh pesantren di Banten

 

Khutbah Pertama:

 

الحمد لله الذي علمنا ما لم نعلم، واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الملك السلام،

واشهد أن سيدنا محمداً عبده ورسوله النبي الاكرم،

صلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه ومن اتبع هداه الى يوم الزحام.

أما بعد: فيا ايها الناس أوصيكم ونفسي بتقوى الله بامتثا أوامره واجتناب نواهه الحرام.

قال الله تعالى في القرآن الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم.

 

 

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ.

وقال تعالى؛ يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Ba’da hamdalah sebagai ungkap memuji dan bersyukurbkita kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia nikmat-Nya sehingga kita berkesempatan melaksanakan ibadah jum’atan seperti saat ini. Alhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin.

 

Bershalawat dan salam kita haturkan untuk Junjunan agung, Rasul yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalahnya kepada ummatnya agar selamat dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

 

Selanjutnya selaku khatib berwasiat khususnya kepada pribadi dan kepada kita sekalian, marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sehingga dengan taqwa kita mendapat kemudahan dalam setiap urusan dan kesulitan serta Allah SWT memberikan keberkahan dalam kehidupan kita.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Syekh Al-Zarnuji pengarang kitab Ta’limul Muta’allim menguraikan banyak petuah atau nasehat yang sangat penting dan indah dalam bentuk syair terkait cara-cara meraih kesuksesan belajar sekaligus mengandung nilai-nilai moralitas yang berbalut religiuitas yang kental untuk membentuk santri atau murid yang memiliki kesalehan ritual, intelektual dan sosial sehingga terwujudlah pribadi yang cerdas baik secara intelektual, spiritual maupun emosional serta mampu untuk menjadi seseorang yang cerdas emosional dan finansial.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Kesempatan yang baik ini akan khatib sampaikan paling tidak 2 bait syair yang dikutip dari kitab tersebut, yaitu :

 

  1. Hormati dan patuhi nasehat guru

 

اِنَّ الْمُعَلِّمَ وَالطَّبِيْبَ كِلَاهُمَا – لَا يَنْصَحَانِ اِذَا هُمَا لَمْ يُكْرَمَا

 

“Sesungguhnya guru dan dokter keduanya, tidak akan memberikan nasehat jika keduanya tidak dimuliakan.”

 

فَاصْبِرْ لِدَائِكَ اِنْ جَفَوْتَ طَبِيْبَهَا – وَاقْنَعْ بِجَهْلِكَ اِنْ جَفَوْتَ مُعَلِّمَا

 

“Maka bersabarlah dengan penyakitmu jika Engkau menentang(nasehat) dokternya, dan terimalah kebodohanmu jika engkau menentang (nasehat) guru.”

 

Peribahasa yang khatib  kutip memiliki makna filosofis yang mendalam, yang menegaskan pentingnya menghargai dan mengikuti nasihat para ahli di bidangnya masing-masing.

 

Secara ringkas, maknanya adalah:

“Bersabarlah dengan penyakitmu jika kau mengabaikan dokternya!” Jika Anda tidak menghormati atau mendengarkan nasihat dokter, kita harus menerima konsekuensi dari penyakit kita. Tidak ada gunanya mengeluh atau berharap sembuh jika Anda menolak bimbingan ahli.

 

“Dan puaslah dengan ketidaktahuanmu jika kau mengabaikan gurunya.” Sama halnya dengan pengajaran. Jika kita mengabaikan bimbingan guru atau tidak menghormatinya, kita harus menerima keadaan kita yang tetap bodoh atau tidak berilmu. Jangan berharap mendapat manfaat dari ilmu jika kita tidak menghargai sumbernya, yaitu guru.

 

-> Hubungan Guru dan Dokter

 

Peribahasa ini sering kali dikutip dari bait syair dalam kitab Ta’limul Muta’allim, sebuah kitab klasik tentang etika menuntut ilmu. Bait tersebut menyamakan kedudukan seorang guru dan dokter. Keduanya tidak akan memberikan nasihat atau bantuan jika tidak dihormati atau dimuliakan.

 

+> Pesan Utama dari bait Sya’ir tersebut adalah menghormati Para Ahli (dalam hal Dokter dan Guru)

 

Penghargaan dan adab kepada seorang guru atau dokter adalah kunci untuk memperoleh manfaat dari ilmu atau pengobatan mereka.

 

-> Terima Konsekuensi

 

Setiap tindakan memiliki akibat. Mengabaikan nasihat ahli akan membawa dampak negatif yang harus ditanggung sendiri.

 

-> Menuntut Ilmu mesti rendah hati

 

Seorang penuntut ilmu harus memiliki adab dan tawadhu’ (kerendahan hati) agar ilmunya berkah dan bermanfaat.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

  1. Enam Kunci Sukses Menuntut Ilmu

 

اَلَا  لَا تَنَالُ الْعِلْمَ اِلَّا بِسِتَّةٍ – سَأُنْبِيْكَ عَن مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

 

“Ingatlah, tidak akan engkau mencapai (manisnya) ilmu kecuali dengan enam perkara, Aku akan memberitahukannya kepadamu dengan penjelasan.”

 

ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ – وَاِرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

 

“Kecerdasan, kesungguhan (antusias), sabar dan punya biaya, dan petunjuk guru serta lamanya waktu.”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Untuk mendapatkan dan menikmati manisnya ilmu kita harus memiliki kecerdasan yang terasah terlatih dibarengi dengan antusia serta kesungguhan, sabar dan tangguh, biaya yang cukup, merespon nasehat dan saran serta petunjuk dari para guru juga yang tak kalah penting adalah memaksimalkan pemanfaatan waktu (efektifitas waktu) belajar, dan  pendidikan berjenjang.

 

Memang tidak sama antara orang bodoh dengan orang yang berilmu.

 

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ. (الزمر : ٩).

 

Makna ulul albab pada Surah Az-Zumar ayat 9 adalah orang-orang yang berakal sehat dan berpikiran jernih, yang dapat menerima pelajaran dan mampu membedakan kebenaran dari kebatilan. Mereka adalah orang-orang yang berilmu dan beribadah secara konsisten, tidak hanya saat dalam kesulitan, berbeda dengan orang yang tidak memiliki akal sehat dan tidak mengetahui hal tersebut.

 

-> Orang yang berakal sehat

Istilah ini merujuk pada orang yang menggunakan akal mereka untuk memikirkan penciptaan alam semesta dan hal-hal lainnya, bukan sekadar orang yang berilmu secara umum.

 

-> Penerima Pelajaran

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa merenung dan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an, fenomena alam, serta sejarah, seperti yang dijelaskan dalam ayat tersebut.

 

-> Konsisten dan disiplin dalam Ibadah dan Ilmu

Mereka berbeda dengan orang yang hanya beribadah saat tertimpa musibah, karena ulul albab adalah orang yang berilmu dan senantiasa beribadah karena mengetahui konsekuensi dari perbuatan baik dan buruk.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Ketinggian martabat derajat seseorang karena memiliki ilmu yang didasari iman.

 

يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات.

(المجادلة :١١)

 

Ilmu yang manfaat  akan diperoleh jika kita memiliki adab atau karakter yang baik, karena karakter yang baik akan memuliakan seseorang yang berilmu.

 

بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته أنه هو السميع العليم.

 

Khutbah Kedua:

 

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ

 

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

 

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

ربنا اغفر لنا ولوالدينا وارحمهما كما ربيانا صغارا.

ربنا اغفر لنا والإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا انك رؤوف رحيم.

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم.

سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين.

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Example 300x600