KANALBERITA.COM – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara tegas menargetkan penetrasi internet fixed broadband di rumah tangga Indonesia mencapai 50% dengan kecepatan minimum 100 Mbps pada tahun 2029, sebagai langkah strategis dalam mengakselerasi transformasi digital nasional.
Komitmen serius Komdigi ini diungkapkan dalam peresmian program “Kampung Internet” di Sragen, Jawa Tengah. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, memaparkan visi ambisius tersebut.
“Pembangunan infrastruktur fixed broadband di tahun 2029 diharapkan dapat mencapai jangkauan fiber optik hingga 90 persen di tingkat kecamatan, tingkat penetrasi fixed broadband pada rumah tangga sebesar 50 persen, serta kecepatan layanan mencapai 100 Mbps,” tegas Wayan Toni Supriyanto.
Angka ini menunjukkan lompatan signifikan dari kondisi saat ini, di mana jangkauan fixed broadband baru menyentuh 21% rumah tangga. Program “Kampung Internet” yang digulirkan menjadi salah satu pilar utama untuk mewujudkan target tersebut. Di Desa Sribit dan Desa Tlogotirto, Kabupaten Sragen, Komdigi telah menyediakan 87 titik akses internet gratis, sebuah inisiatif konkret untuk memperluas jangkauan.
Saat pengujian di Desa Sribit, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bersama Wayan Toni Supriyanto mengamati kecepatan unduh internet fixed broadband yang mencapai 24,5 Mbps, menandai awal yang baik untuk pemerataan akses internet berkecepatan tinggi.
Internet untuk Produktivitas Desa dan Ekonomi Lokal
Menteri Meutya Hafid menekankan pentingnya pemanfaatan internet secara positif dan produktif. “Kami harapkan penggunaan internet ini mungkin bisa difokuskan untuk hal-hal yang produktif dan jangan untuk hal-hal yang negatif,” ujarnya.
Ia menambahkan, peran aktif kepala daerah sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi ini.
“Kami titip kepada kepala daerah, baik dari tingkat Kades hingga Bupati, untuk ini dimanfaatkan untuk hal-hal yang meningkatkan produktivitas sektor utama di daerah-daerah sekitar,” lanjut Meutya.
Konsep ini berarti internet harus menjadi katalisator bagi sektor unggulan di setiap daerah, misalnya untuk pengembangan pertanian jika daerah tersebut kaya akan produk pangan, atau untuk UMKM lokal agar bisa bersaing di pasar digital.
Sebelumnya, program bantuan akses internet serupa telah menjangkau 1.194 titik di 20 desa pada 9 kabupaten di 5 provinsi. Sumatera Utara menjadi penerima manfaat terbanyak dengan 307 titik di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Program “Kampung Internet 2025” ini diyakini akan menjadi mesin penggerak ekonomi di tingkat desa, memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat penuh dari era transformasi digital tanpa ada yang tertinggal.












