KANALBERITA.COM – Jumlah korban tewas dan korban hilang akibat banjir bandang-tanah longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh terus bertambah. Ratusan warga dilaporkan meninggal dunia dan masih hilang menyusul bencana banjir bandang serta tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera pada akhir November 2025 lalu.
Peristiwa ini berdampak pada jutaan penduduk dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang masif di 50 kabupaten/kota yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera pada Selasa (2/12/2025) pukul 11.06 WIB, jumlah korban jiwa yang terkonfirmasi telah mencapai 631 orang. Angka ini diperkirakan masih dapat berubah seiring dengan proses evakuasi dan pencarian yang terus dilakukan oleh tim gabungan di lapangan.
Sementara itu, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap 472 warga yang dilaporkan hilang. Selain korban jiwa dan hilang, bencana ini juga mengakibatkan sekitar 2.600 orang mengalami luka-luka dan membutuhkan penanganan medis segera.
Skala dampak bencana ini sangat luas, menjangkau total 3,3 juta penduduk di puluhan kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, sedikitnya satu juta jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk sementara waktu.
Kerusakan Masif pada Infrastruktur dan Perumahan
Bencana hidrometeorologi ini tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga melumpuhkan infrastruktur vital dan merusak ribuan tempat tinggal warga. Laporan mencatat kerusakan fisik yang signifikan, meliputi:
- Sekitar 3.500 unit rumah mengalami rusak berat.
- Lebih dari 2.000 unit rumah rusak sedang dan 3.500 unit lainnya rusak ringan.
- Sebanyak 322 fasilitas pendidikan, termasuk sekolah, terdampak.
- Infrastruktur konektivitas seperti jembatan mengalami kerusakan di 277 titik.
