KANALBERITA.COM – Media sosial telah mendominasi sebagai sumber utama pencarian informasi liburan bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan laporan “Tourism Trends 2025 & Outlook 2026: Redefining The New Shape of Travel” dari tiket.com, sembilan dari sepuluh wisatawan menjadikan platform ini sebagai titik awal perencanaan perjalanan mereka.
“Kita sudah tidak dapat mengingkari lagi bahwa media sosial itu sangat dominan. Sekarang tahun 2025 ini, kita lihat sembilan dari 10 wisatawan mengandalkan media sosial sebagai titik awal perencanaan liburan,” ungkao Chief Strategy Officer tiket.com Tifanny Tjiptoning dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (16/12/2025).
Laporan tersebut juga merinci bahwa TikTok menjadi pilihan utama sebanyak 57 persen masyarakat untuk mencari inspirasi liburan, diikuti oleh Instagram dengan 34 persen. Konten visual yang menarik, ringkas, dan mudah dipahami menjadi daya tarik utama kedua platform ini dalam memvisualisasikan berbagai aspek sebuah perjalanan.
Pengguna media sosial umumnya memanfaatkan kata kunci spesifik untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan, menjadikan platform ini sebagai pendorong utama dalam eksplorasi destinasi baru yang mungkin sebelumnya kurang dikenal.
Peran Media Sosial Bentuk Tren Pariwisata
Menurut Tifanny, media sosial berperan signifikan dalam mempopulerkan destinasi wisata yang belum banyak dikenal. “Media sosial itu adalah pendorong untuk eksplorasi destinasi-destinasi baru. Jadi, mungkin sebelumnya kita ada banyak destinasi atau mungkin atraksi tempat wisata yang masih belum terlalu populer, ternyata setelah dibagikan di media sosial, orang jadi tertarik untuk datang,” jelasnya. Hal ini menunjukkan kemampuan media sosial untuk secara substansial memengaruhi keputusan perjalanan wisatawan di Indonesia.
Senada dengan itu, Chief Data Officer Lokadata, Suwandi Ahmad, menambahkan bahwa media sosial juga memfasilitasi wisatawan dalam berbagi pengalaman. “Dari hal-hal yang kecil inilah tapi sangat berpengaruh,” ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana ulasan mengenai inisiatif keberlanjutan lingkungan di hotel, seperti penggunaan tisu bambu, dapat dengan mudah disebarluaskan melalui media sosial, mendorong wisatawan lain untuk turut merasakan pengalaman serupa. (Antaranews)
