KANALBERITA.COM – Pemerintah Indonesia akan memberikan potongan harga tiket pesawat domestik hingga 14 persen pada periode libur panjang mendatang, termasuk Natal dan Tahun Baru 2025 serta Lebaran 2026, sebagai upaya mempermudah mobilitas masyarakat.
Kebijakan strategis ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dari Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta pada Senin, 20 Oktober 2025, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga harga penerbangan domestik tetap terjangkau.
Menko AHY, yang membawahi beberapa kementerian penting di bidang infrastruktur dan perhubungan, menjelaskan bahwa inisiatif diskon ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah. Tujuannya adalah memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati perjalanan udara domestik dengan biaya yang lebih ringan, terutama saat momen-momen krusial seperti libur panjang.
“Kami berupaya untuk terus konsisten agar harga tiket pesawat bisa turun saat libur panjang, seperti Nataru dan Lebaran,” ujar AHY dalam keterangannya di Jakarta. Ia menambahkan bahwa besaran penurunan harga tiket pesawat kelas ekonomi domestik untuk Nataru 2025 akan setara dengan diskon yang diberikan saat Lebaran 2025, yakni berkisar 13 hingga 14 persen.
Sinergi Kebijakan Menekan Biaya Tiket
Untuk mencapai target penurunan harga ini, pemerintah menerapkan berbagai skema efisiensi biaya yang diawasi secara langsung. Langkah-langkah tersebut mencakup:
- Pengurangan biaya avtur, komponen penting dalam harga tiket pesawat.
- Pemangkasan jasa dan biaya kebandarudaraan yang dikenakan.
- Penyesuaian fuel surcharge atau biaya tambahan akibat fluktuasi harga bahan bakar.
Selain upaya efisiensi operasional tersebut, Kementerian Keuangan turut berperan aktif dengan memberikan dukungan signifikan, yaitu menanggung sebagian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian tiket pesawat sekitar 6 persen. Kombinasi kebijakan ini diharapkan mampu menciptakan penurunan harga tiket yang substansial, menjadikan perjalanan udara semakin mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa kita turunkan 13 hingga 14 persen untuk Nataru dan juga untuk Lebaran (2026) nanti,” tegas AHY, menunjukkan optimisme pemerintah terhadap keberhasilan program ini dalam mendukung mobilitas dan pariwisata domestik.











