Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta pengasuh pesantren di Banten
Khutbah Pertama:
اَلْحَمْدُ لِلهِ الْعَلِيْمِ الْحَكِيْمِ، اَلْقَدِيْرِ الرَّحِيْمِ؛ أَبَاحَ لِعِبَادِهِ الطَّيِّبَاتِ، وَحَرَّمَ عَلَيْهِمُ الْخَبِيْثَاتِ؛ رَحْمَةً بِهِمْ، وَرِعَايَةً لِمَصَالِحِهِمْ، وَتَحْقِيْقًا لِمَنَافِعِهِمْ، وَدَفْعًا لِلضَّرَرِ عَنْهُمْ، نَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا وَاصْطَفَانَا، وَنَشْكُرُهُ عَلَى مَا أَوْلَانَا وَأَعْطَانَا
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، بَيَّنَ الْحَرَامَ وَالْحَلَالَ،
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَوَاصِلَيْنِ مَا تَعَاقَبَ الْغُدُوُّ وَالْآصَالُ.
اما بعد :
فيا عِبَادَ الرحمن، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَأَطِيْعُوْهُ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ.
وقال تعالى: يايهاالَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ.
الماءدة (٥): ٩٠-٩١
معاشر المسلمين رحمكم الله
Mengawali khutbah Jum’at di hari yang penuh keberkahan ini, kita selalu bersyukur seraya memuji hanya kepada Allah SWT disertai myampaikan sanjung dan shalawat salam kepada Nabi Agus, yakni Abi Hammad Saw beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya termasuk seluruh ummatnya hingga akhir zaman.
Selanjutnya selaku khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada AllAh SWT, satu-satunya Tuhan yang wajib dan berhak disembah, Pencipta segala sesuatu, yang menakdirkan terjadinya segala sesuatu, Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak membutuhkan kepada segala sesuatu dan berbeda dengan segala sesuatu, Allah yang tidak membutuhkan kepada tempat dan arah serta Mahasuci dari bentuk dan ukuran.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita sangatlah banyak dan tidak terkira. Kita diwajibkan oleh Allah untuk mensyukurinya. Caranya adalah dengan tidak menggunakan nikmat-nikmat itu untuk berbuat maksiat kepada-Nya.
Sebaliknya kita gunakan berbagai nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya. Salah satu larangan Allah yang wajib kita jauhi sebagai bentuk syukur kita kepada-Nya adalah judi.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Allah menegaskan dalam surat al-Maidah: 90 –91 yang kami baca di awal khutbah bahwa judi adalah perbuatan keji, perbuatan setan dan menjauhinya adalah keberuntungan. Allah juga menegaskan dalam dua ayat tersebut bahwa dengan judi, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kita, dan menghalang-halangi kita dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat.
Jika menjauhi judi adalah keberuntungan, maka berjudi adalah kerugian, dan tidak timbul darinya kecuali keburukan, kemaksiatan dan kesengsaraan. Apabila penjudi menang taruhan dan memperoleh harta dari judi, maka itu termasuk memakan harta orang lain secara batil yang diharamkan.
Dan apabila ia kalah dan raib hartanya maka mudaratnya sangat jelas dan itu bisa menyebabkannya melalaikan kewajiban menafkahi anak istrinya, dan melalaikan sekian banyak kewajiban yang lain. Membelanjakan dan memakan harta hasil judi sama halnya menjerumuskan diri ke dalam api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَيُّمَا لَـحْمٍ نَبَتَ من حَرَامٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ (رواه البيهقيّ في شعب الإيمان)
Artinya: “Daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka neraka lebih layak baginya” (HR al Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
معاشر المسلمين رحمكم الله
Jika nafsu membisikkan kepada kita bahwa dengan berjudi akan kita peroleh harta yang banyak tanpa letih bekerja, maka yakinlah bahwa masing-masing dari kita telah ditakar dan dijatah rezekinya. Kita tidak akan mendapatkan lebih dari rezeki yang telah ditentukan bagi kita. Karenanya, kita jemput dan ambil jatah rezeki kita dari sumber yang halal dan dengan cara yang tidak bertentangan dengan syariat.
Seringkali setan dan nafsu membisikkan kepada seseorang yang lemah imannya untuk mencoba berjudi hanya sekali atau dua kali, jika kalah akan meninggalkan judi selamanya. Inilah tipu daya setan yang wajib diwaspadai. Karena orang yang bermain judi pada umumnya tidak akan berhenti pada kali pertama ia kalah.
انمايريد الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ
“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?”
QS. Almaidah (5) : 91
Setan akan terus merayunya dengan angan-angan akan menang pada kali berikutnya dan kali berikutnya. Jika pada judi berikutnya, ia kalah dan telah menghabiskan sekian banyak hartanya, maka kebangkrutan harta akan mendorongnya untuk mendapatkan uang dari jalur manapun tanpa mempedulikan caranya.
Dampak judol, bukan hanya kebangkrutan, melainkan juga bisa menjauhkan pelakunya dari mengingat Allah SWT dan mengesampingkan kewajiban utama yaitu menegakkan shalat. Waktu-waktu luangnya yang seharusnya digunakan untuk berdzikir kepada Allah SWT malah digunakan untuk bermain JUDOL bahkan saat tiba waktu shalat diabaikannya karena asyiknya bermain JUDOL. Sampai tanpa disadarinya saking asyik bermain JUDOL ternyata hartanya ludes terkuras dipake judol.
Sehingga Untuk memuluskan keinginan mendapatkan modal judi berikutnya, ia akan nekat mencuri, merampok, bahkan membunuh keluarga terdekat sekalipun. Kehidupannya dari hari ke hari semakin suram. Rumah tangganya berantakan. Anak-anaknya tidak terurus. Hartanya habis. Utangnya menggunung. Ia akan gali lobang tutup lobang, berutang untuk menutup utang sebelumnya.
Ratusan juta utang dari pinjol (pinjaman online) menjeratnya. Jika sudah sampai pada titik ini, biasanya bunuh diri yang merupakan dosa paling besar setelah kufur dan syirik adalah akhir dari perjalanan hidupnya. Na’udzu billahi min dzalik.
Paling tidak ada tiga berita yang sangat valid dari sekian ratus berita yang mengabarkan bahwa dampak judol bisa mengakibatkan seseorang bunuh diri. Misalnya berita yang disampakan :
TV One
10 kasus kematian karena judi online, Polisi, TNI, ASN, hingga Remaja tewas
Kompas.id
Ciputat (S/44th) gantung diri. (44), karyawan swasta, terakhir kali terlihat sedang merokok di teras rumahnya di Jalan Roda, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (7/7/2024) dini hari. Pagi harinya ia ditemukan tewas dalam posisi gantung diri di rangka atap saung rumahnya.
Detik.com
Seorang pria berinisial KA (32) asal Pagutan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya. KA gantung diri diduga lantaran terlilit utang. Semasa hidup, KA juga diketahui sering bermain judi online.
Kapolsek Mataram AKP Mulyadi mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita, Rabu (20/11/2024).
Kompas com
Kejadian tragis mengguncang warga Desa Paya Besar, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ketika seorang pria berusia 37 tahun ditemukan tewas tergantung, Rabu (23/10/2024) sore. Korban bernama Anton bin Habibullah. Pria yang berprofesi sebagai sopir ini ditemukan di kebun karet sekitar 80 meter dari rumahnya. Penemuan jasadnya pertama kali dilaporkan oleh saksi bernama Rusdi alias Kelus (40), yang sedang mencari kayu di kebun karet milik H Saini.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Seiring berkembangnya teknologi digital, perjudian pun merambah dunia maya. Hanya dengan menggerakkan jari pada saat layar hp, siapa pun sudah langsung bisa berjudi, bahkan anak kecil sekalipun. Tak perlu pergi ke kasino di negara tetangga atau mencari tempat tersembunyi yang aman dari pantauan aparat hukum, judi online bisa dilakukan di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apa pun.
Meskipun jutaan situs judi online telah diblokir oleh pemerintah, jumlah penjudi online di Indonesia dari waktu ke waktu bukan semakin menyusut, tapi malah semakin meningkat jumlahnya. Info terakhir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, jumlah penjudi online di Indonesia telah menembus lebih dari 2,7 juta orang. Mirisnya, korban judi online itu didominasi oleh kaum muda berusia 17-20 tahun.
Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan bagi kita semua. Oleh karena itu, khatib mengajak kita semua untuk memerangi segala bentuk perjudian, terutama judi online. Siapa pun kita, apa pun latarbelakang kita, apa pun profesi kita, jika kita ingin menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, jika kita ingin menghindarkan diri kita dan anak cucu kita dari kesengsaraan, ayo bahu membahu memerangi dan memberantas perjudian.
Imbas dari perjudian antara lain adalah hancurnya sendi perekonomian. Akibatnya akan berdampak pada peningkatan kriminalitas seperti penipuan dan pencurian untuk mendapatkan uang sebagai modal taruhan. Hal ini tentu mengakibatkan gangguan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Moral anak bangsa akan rusak bila judol terus merajalela.
Setiap kita harus menjaga diri agar tidak terjerumus dalam perjudian online di tengah gempuran teknologi yang tidak bisa dibendung. Demikian juga bila ada saudara kita yang terlanjur terlena dengan judi, seyogyanya kita menasihati mereka dengan cara santun agar meninggalkan kemaksiatan itu. Lebih baik lagi bila diiringi dengan doa yang tulus agar Allah membuka pintu hati mereka
Kita mulai dari diri kita sendiri agar jangan pernah mencoba untuk berjudol. Kemudian keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita. Kita jelaskan kepada mereka bahaya dan melapetaka yang mengintai mereka jika mereka sudah terjerat perjudian.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Demikian khutbah Jum’at di hari yang penuh kemuliaan ini. Semoga kita mampu menjaga diri kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai dari maksiat judi dan perkara lain yang dilarang oleh Allah Ta’ala.
بآرك الله لي ولكم في القرآن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته أنه هو السميع العليم.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ للهِ الملك القهار، أحمده سبحانه وتعالى تتوالى كالامطار.. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الحبار، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النبي المختار.
صلى الله على سيدنا محمد و على اله وأصحابه وتابعه إلى يوم البعث والمحشر.
.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ:إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، انك سميع قريب مجيب الدعوات ؤيا قاضي الحاجات ويارافع الدرجات ويا شافي الأمراض ويا دافع البليات.
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.