HeadlineUnik

Memahami Kode-Kode Terselubung Pramugari Saat Terbang di Udara

3
×

Memahami Kode-Kode Terselubung Pramugari Saat Terbang di Udara

Sebarkan artikel ini

KANALBERITA.COM –  Di balik senyum ramah dan pelayanan prima di ketinggian 30.000 kaki, para pramugari ternyata memiliki dunia komunikasi rahasia mereka sendiri, menggunakan kode-kode unik untuk membahas segala hal, mulai dari penumpang yang menarik perhatian hingga kondisi darurat yang serius.

Dari kabin pesawat yang terbatas, di mana privasi dan kesempatan untuk bergosip hampir nihil, awak kabin mengembangkan sistem bahasa tersendiri untuk menyampaikan pesan secara efisien dan diskret. Sistem ini bukan hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi internal, tetapi juga cerminan dari kehidupan profesional yang penuh dinamika dan tantangan.

Menguak Kode Cinta di Ketinggian

Salah satu aspek paling menarik dari bahasa rahasia pramugari adalah bagaimana mereka mengidentifikasi penumpang yang mereka anggap menarik. Bayangkan, ketika Anda sedang duduk santai menikmati perjalanan, ada kemungkinan Anda sedang menjadi subjek pembicaraan kode di antara kru kabin. Seorang pramugari anonim mengungkapkan kepada eShores, seperti yang dikutip dari Mirror, bahwa kode ini sungguh nyata.

“Jika Anda mendengar mereka [pramugari] menyebut seseorang sebagai ‘Bob’, itu adalah akronim rahasia untuk menyebut ‘babe on board’,” ungkap pramugari tersebut, menguak tirai di balik istilah yang mungkin terdengar biasa.

Tidak hanya itu, kode ini berlanjut bahkan setelah penerbangan selesai. Jika seorang pramugari mengucapkan ‘cheerio’ saat Anda turun dari pesawat, bisa jadi itu adalah sinyal bahwa mereka secara diam-diam tertarik pada Anda. Pengakuan ini tentu saja menimbulkan senyum geli, membayangkan betapa seringnya interaksi sederhana di udara mengandung makna tersembunyi. Lebih lanjut, sang pramugari menjelaskan tindakan selanjutnya setelah mengidentifikasi “Bob” ini.

“Kami selalu berlari kembali ke dapur dan memberi tahu kru lainnya di mana penumpang itu duduk. Kami akan sangat baik kepada mereka dan memberi mereka barang gratis. Bahkan saya dapat mengonfirmasi, nomor telepon pasti telah ditulis di serbet,” bebernya, menunjukkan bahwa ketertarikan ini terkadang berlanjut pada tindakan nyata.

Lebih dari Sekadar Senyum

Veteran pramugari dengan pengalaman 26 tahun di penerbangan internasional, sekaligus pendiri Atlas + Wild, Sherry Martin Peters, mengamini adanya bahasa rahasia ini. Ia menegaskan bahwa di balik citra profesional yang selalu tersenyum, ada realitas yang berbeda di antara para pramugari.

“Saya telah menjadi pramugari internasional selama 26 tahun. Penumpang hanya melihat versi kami yang tersenyum dan halus, tetapi ada realitas yang sama sekali berbeda di balik gambar itu,” ujar Sherry. Baginya dan rekan-rekan kru, penggunaan akronim dan kode adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari, sebuah alat yang memungkinkan mereka berkomunikasi secara efektif tanpa mengganggu suasana kabin atau membuat penumpang sadar akan hal-hal tertentu.

Kehidupan seorang pramugari juga diwarnai oleh geografi yang tak tentu dan zona waktu yang terus berubah. Sherry menjelaskan bahwa bagi mereka, perjalanan dijelaskan bukan berdasarkan hari, melainkan berdasarkan kota tujuan. “Pernah dengar guyonan sarapan di Paris lanjut makan siang di New York? Bagi pramugari, hal itu nyata adanya dan bukan guyonan semata. Itu adalah hari yang normal bagi seorang pramugari,” katanya. Ini menggambarkan betapa dinamisnya jadwal mereka, sehingga tubuh pun tak lagi terikat pada satu zona waktu tertentu. “Jadi kami membangun ritual untuk merasa tetap membumi, bahkan ketika kami berada 35 ribu kaki di atasnya,” lanjut Sherry, menyoroti kebutuhan akan stabilitas pribadi di tengah mobilitas pekerjaan yang tinggi.

Kamus Rahasia Awak Kabin

Selain kode untuk penumpang idaman, ada pula serangkaian kode lain yang digunakan pramugari untuk berbagai situasi, mulai dari urusan penumpang yang merepotkan hingga kondisi darurat yang genting. Kode-kode ini dirancang untuk efisiensi, diskresi, dan yang terpenting, keamanan. Berikut beberapa di antaranya:

  • ‘Mermaid’: Julukan ini ditujukan untuk penumpang yang dengan sengaja berbaring di kursi kosong, biasanya untuk mencegah orang lain duduk di barisan mereka. Istilah ini menggambarkan perilaku penumpang yang “berenang” atau menyebar di kursi, seolah menguasai wilayah pribadi lebih dari yang seharusnya.
  • ‘Code 300’ atau ‘Angel’: Ini adalah kode yang sangat serius, digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang telah meninggal di atas kapal. Penggunaan kode ini memungkinkan kru untuk menangani situasi yang sensitif dan tragis dengan profesionalisme dan tanpa menimbulkan kepanikan di antara penumpang lain.
  • ‘ABP’: Diterjemahkan menjadi ‘able-bodied passengers’ atau penumpang berbadan sehat. Ini adalah sebutan bagi individu-individu yang dicari dan diidentifikasi oleh kru untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat. Mereka adalah potensi sukarelawan yang dapat membantu dalam situasi kritis, seperti evakuasi medis atau keadaan darurat lainnya.
  • ‘Gate Lice’: Istilah ini mengacu pada penumpang, sering kali penumpang yang tidak berpengalaman, yang berkerumun atau berbaris terlalu dekat dengan gerbang di bandara. Biasanya digunakan apabila mereka memblokir area boarding dan mencegah penumpang Kelas Utama dan Bisnis naik ke pesawat ketika mereka diizinkan. Kode ini menyoroti frustrasi kru dengan perilaku yang menghambat proses boarding yang efisien.

Dengan mengetahui kode-kode ini, kita dapat memahami sedikit lebih banyak tentang dunia kompleks para pramugari, yang bukan hanya melayani dengan senyum, tetapi juga mengelola situasi dengan cerdas dan efisien di balik layar. Jadi, lain kali Anda terbang, cobalah dengarkan baik-baik. Siapa tahu Anda akan mendengar sepenggal dari bahasa rahasia mereka!

Example 300x600