JAKARTA, Kanal Berita – Sebuah pemandangan tidak biasa terlihat di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu ini. Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Didik Hariyadi, memulai perjalanan spiritual yang tidak lazim dengan berjalan kaki dari Jakarta menuju Boyolali, Jawa Tengah, untuk menunaikan nazarnya.
Perjalanan panjang yang diperkirakan mencapai lebih dari 500 kilometer ini bukan sekadar demonstrasi fisik, melainkan perwujudan janji suci yang telah diikrarkan sebelum menjabat sebagai wakil rakyat.
“Ini adalah janji pribadi saya kepada Allah SWT. Setiap orang pernah berjanji di hadapan Tuhan, dan saya ingin menepati janji itu selama saya masih diberi kesempatan hidup,” ungkap Didik saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir antara, Rabu (1/1/2025).
Nazar ini bermula dari tekad Didik sebelum terpilih sebagai anggota legislatif. Ia berjanji akan menempuh perjalanan kaki dari Senayan ke Boyolali jika berhasil menduduki kursi DPR RI. Kini, setelah terpilih mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V yang mencakup Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta, Didik membuktikan keseriusannya untuk menunaikan janji tersebut.
Dalam menjalankan nazar ini, Didik tidak hanya memaknainya sebagai pemenuhan janji spiritual, tetapi juga sebagai simbol dedikasi terhadap konstituennya. “Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa saya siap berkorban dan bekerja keras untuk memperjuangkan aspirasi mereka, meski prosesnya tidak mudah dan penuh tantangan,” jelasnya.
Perjalanan yang akan ditempuh Didik bukanlah perjalanan yang sederhana. Tim khusus telah dipersiapkan untuk mendampingi perjalanannya, termasuk tim medis yang akan memantau kondisi kesehatannya selama perjalanan. Mengingat jarak yang harus ditempuh dan berbagai faktor eksternal, perjalanan ini direncanakan akan melewati 11 pos pemberhentian.
“Perkiraan ada 11 pos (pemberhentian), dan kemungkinan maksimal ada 11 hari (perjalanan) kalau semua lancar, karena juga tergantung dengan situasi cuaca,” tutur Didik menjelaskan rencana perjalanannya.
Perjalanan kaki sepanjang puluhan kilometer ini akan melewati berbagai wilayah di Pulau Jawa, mulai dari hiruk-pikuk metropolitan Jakarta, hingga daerah-daerah di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah. Tantangan yang akan dihadapi tidak hanya berupa ketahanan fisik, tetapi juga cuaca yang tidak menentu dan kondisi jalan yang beragam.
Inisiatif unik ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk sesama anggota DPR dan masyarakat umum. Banyak yang melihat hal ini sebagai bentuk komitmen yang jarang ditunjukkan oleh para politisi, di mana janji tidak hanya dijadikan sebagai alat kampanye, tetapi benar-benar ditunaikan meskipun dengan cara yang tidak biasa.
Perjalanan spiritual ini juga menjadi pengingat bahwa politik dan nilai-nilai religius dapat berjalan beriringan, di mana seorang wakil rakyat tidak hanya bertanggung jawab kepada konstituennya, tetapi juga kepada Sang Pencipta. Melalui langkah demi langkah yang akan ditempuhnya, Didik memberikan makna baru terhadap konsep pengabdian sebagai wakil rakyat.
Masyarakat dapat mengikuti perkembangan perjalanan Didik melalui pos-pos pemberhentian yang telah ditentukan. Perjalanan ini diharapkan tidak hanya menjadi pemenuhan nazar pribadi, tetapi juga inspirasi bagi para pemimpin lain untuk senantiasa menepati janji dan memelihara hubungan yang erat dengan masyarakat yang diwakilinya.