Pendidikan

Magister Ilmu Komunikasi Tel-U Gelar Kuliah Bersama Sekda Jabar: Soroti Peran Mahasiswa untuk Dukung Indonesia Emas 2045

80
×

Magister Ilmu Komunikasi Tel-U Gelar Kuliah Bersama Sekda Jabar: Soroti Peran Mahasiswa untuk Dukung Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

BANDUNG, Kanal Berita — Magister Ilmu Komunikasi Telkom University (Tel-U) kembali gelar agenda kuliah bersama pada Jum’at (13/12) di Ruang Rapat Manterawu, Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) Tel-U. Kali ini, kuliah bersama bertajuk “Tantangan Lulusan Ilmu Komunikasi Menuju Indonesia Emas” dipaparkan oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si.. Agenda ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Dukungan Penelitian FKS Dr. Freddy Yusanto yang menekankan pentingnya peran mahasiswa untuk mengakselerasi kesiapan Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Dr. Freddy Yusanto menyebutkan bahwa mahasiswa magister harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis yang dapat mengembangkan komitmen dan wawasan, setidaknya untuk memahami visi bangsa Indonesia.

“Kita mengetahui bahwa ada banyak bonus yang akan kita peroleh di 2045, atau 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Wilayah yang hingga saat ini bonusnya masih bergulir menjadi salah satu roda dan kekuatan untuk indonesia. Untuk itu, harapannya hari ini ada banyak wawasan yang akan kita ketahui, terlebih mengenai tantangan yang harus dihadapi, agar mahasiswa dengan logical thinking-nya paling tidak dapat mengetahui arah negara dan mencapai visi Indonesia Emas 2045,” papar Freddy.

Pada sesi pematerian, Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si. menyoroti kondisi saat ini yang tergambar dalam istilah VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous) yang BANI (Brittle, Anxious, Non-Linear, Incomprehensible). Kondisi tersebut menuntut kemampuan adaptasi yang efektif agar keilmuan yang dipelajari saat ini tetap relevan untuk menghadapi masa depan. Namun, Herman juga menekankan bahwa pendekatan konvensional juga tetap dibutuhkan untuk menyertai transformasi digital, sebab masyarakat tetap membutuhkan hal-hal menyentuh yang dapat menggerakan hati. Beliau menekankan tentang perubahan strategi komunikasi yang signifikan terjadi seiring perkembangan teknologi digital.

“Komunikasi di era digital lebih cepat menyebar dan bersifat non-linier, berbeda dengan era sebelumnya. Itulah kenapa tantangan komunikasi saat ini lebih dahsyat dan membutuhkan pendekatan eksponensial karena dinamika situasi. Dengan risiko yang tinggi, dinamika yang luar biasa, dan sulit diprediksi, maka strategi komunikasi, bisnis, pemerintahan, dan politik perlu selalu diperbaharui. Perkembangan ini adalah tantangan besar yang dapat diibaratkan seperti berlayar di lautan lepas menghadapi badai,” jelas Herman.

Di samping itu, beliau juga menjelaskan pentingnya mental yang kuat untuk bertahan dan sukses dalam berbagai peran kepemimpinan, seperti di bidang pendidikan, bisnis, pemerintahan, dan politik.

“Negara yang maju di luar sana adalah negara yang masyarakatnya literat. Namun, tidak hanya literat, kita juga harus dapat melihat segala sesuatu dengan holistik. Tidak hanya berpikir untuk hari ini, melainkan ke segala sisi agar dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif.”

“Hari ini kita bukan lagi sekadar membutuhkan kemampuan untuk agile. Hanya lincah saja tidak cukup untuk mendukung kita maju. Kita memerlukan kemampuan untuk menggunakan kedua tangannya dengan sama baik dan tangkas, atau yang disebut dengan ambidexterity. Transformasi kita dapat tercapai ketika eksploitasi dan eksplorasi yang kita lakukan berjalan beriringan,” lanjutnya.

Pemaparan yang padat tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Bukan hanya menarik, para mahasiswa merasa pematerian yang disampaikan memberi sudut pandang lain yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Dr. Ir. Rina Pudji Astuti yang turut hadir pada kuliah bersama ini mengapresiasi gelaran kuliah bersama yang dilaksanakan. Dalam kesempatan singkatnya, ia menyampaikan rasa terima kasih dan harapan dengan terselenggaranya agenda ini.

“Kami senang sekali menerima kehadiran Sekda Jabar dalam kesempatan ini. Terima kasih, pak, atas waktunya, atas materinya. Ini saya rasa sangat menginspirasi dan dapat menghasilkan banyak inovasi baru dari rekan-rekan mahasiswa. Harapannya bisa menjadi wadah diskusi bagi dan dari teman-teman sehingga dapat menggali pemahaman dan nantinya berkontribusi,” ungkap Rina.

(Aqila Zahra Qonita ; editor, Adrian Wiranata ; Foto, Public Relations)

Example 300x600
Bisnis

Bulan Ramadan diyakini umat Islam menjadi bulan yang baik untuk memperbanyak amal dan kebaikan, demi meraih sebanyak-banyaknya pahala Tuhan. Selain itu bulan Ramadan juga menjadi sarana yang tepat untuk mempererat hubungan antar manusia, menanamkan nilai nilai moral dalam keluarga, sekaligus membentuk karakter yang baik kepada anak-anak agar memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

Hal inilah yang dilakukan Taro, makanan ringan legendaris yang telah 40 tahun menginspirasi berbagai generasi di Indonesia, dengan menghadirkan program Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan. Taro yang diproduksi PT FKS Food Sejahtera, menggelar Taro Rangers Family Adventure dengan mengundang semua kalangan mulai dari anak-anak, para orang tua serta puluhan anak yatim piatu.

Ratusan anak bermain dan belajar sambil bertualang bersama melalui kegiatan experiential learning yang sangat seru di sebuah wahana bermain Youreka, di dalam mal Kuningan City, Jakarta Selatan, hari Sabtu (15/3) lalu. Bagi para orang tua, Taro yang juga menggandeng Parentalk mengadakan seminar dan talkshow mengenai pendidikan dan pengasuhan anak dengan mengangkat tema tentang “5 Dasar Budi Pekerti Berpetualang Bersama Anak.”

Kegiatan Ramadhan
Headline

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung melalui Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) kembali menggelar rangkaian kegiatan Ramadhan 1446 H yang diisi dengan berbagai program edukatif dan spiritual. Agenda tahunan ini akan berlangsung sepanjang bulan suci dengan program utama berupa Mentoring Pengajian Ramadhan bagi karyawan yang diselenggarakan pada 10-20 Ramadhan atau bertepatan dengan 10-20 Maret 2025.

Libur Idul Fitri
Headline

Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan kebijakan libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M untuk siswa sekolah yang akan berlangsung selama kurang lebih 20 hari. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers setelah mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H/2025 M di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta, Senin (10/3/2025).