BANDUNG, Kanal Berita – Komunitas dakwah dan pemuda pecinta alam yang tergabung dalam Pembela Ahlus Sunnah (PASS) dan Ashhabur Ribath (Ashbath) sukses menggelar kegiatan refleksi kemerdekaan Indonesia ke-79 dengan cara yang unik dan menantang. Selama dua hari, Sabtu – Minggu (7-8 /9/2024), para peserta diajak untuk menaklukkan puncak Gunung Sangar yang berada di Kawasan Bandung Selatan.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 46 peserta ini tidak hanya sekadar pendakian biasa. Para pecinta alam ini memulai pendakian pada pukul 4 sore dan berhasil mencapai puncak sekitar pukul 5.30 sore. Di puncak, mereka disuguhkan pemandangan kota yang indah serta momen matahari terbenam yang memukau.
Pendakian Gunung Sangar dipilih sebagai sarana untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Setiap langkah kaki yang menapaki lereng gunung diibaratkan sebagai perjuangan bangsa untuk mencapai kemajuan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar peserta.
Salah seorang peserta bernama Kanni, mengungkapkan rasa syukurnya dapat mencapai puncak Gunung Sangar.
“Pendakian ini mengajarkan saya arti kesabaran, kegigihan dan keyakinan,” ujarnya.
Ia juga merasa terkesan dengan keindahan alam yang terhampar di puncak gunung.
“Pemandangan matahari terbenam dari atas sana benar-benar menakjubkan,” tambahnya.”
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pembela Ahlus Sunnah (PASS) beserta Ashhabur Ribath (Ashbath). Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai latar belakang, namun memiliki semangat yang sama untuk membangun negeri.
Pendakian dilakukan di Gunung Sangar, Kabupaten Bandung sekitar 1 jam dari pusat Kota Bandung ke arah selatan.
Selain pendakian, peserta juga mengikuti sejumlah kegiatan lain seperti qiyamul lail berjamaah, tausiyah subuh, dan olahraga pagi. Kegiatan-kegiatan ini semakin menambah makna dari kegiatan refleksi kemerdekaan tersebut.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif bergerak melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bisa menguatkan mental, fisik dan menunjukkan komitmennya untuk menjaga kelestarian alam serta semangat membangun negeri,”utur Dani selaku penanggung jawab kegiatan.
Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya melatih fisik, tetapi juga mental. Mereka diajarkan untuk menghargai perjuangan para pahlawan dan terus berkontribusi dalam membangun bangsa. Semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan oleh para peserta menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya. [ pras]