Pendidikan

Dosen STIkes Abdi Nusantara Beri Pendampingan untuk Peningkatan Kesadaran dan Pencegahan DBD di Masyarakat Pesisir Muara Gembong dengan Pemanfaatan Inovasi Digital

65
×

Dosen STIkes Abdi Nusantara Beri Pendampingan untuk Peningkatan Kesadaran dan Pencegahan DBD di Masyarakat Pesisir Muara Gembong dengan Pemanfaatan Inovasi Digital

Sebarkan artikel ini
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Abdi Nusantara menggelar program berbasis teknologi bertajuk “Penerapan Wristband Vital Sign dan Literasi Digital untuk Deteksi dan Monitoring DBD"

MUARA GOMBONG, Kanal Berita –  Dalam upaya memberantas penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masyarakat pesisir, tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Abdi Nusantara meluncurkan program berbasis teknologi bertajuk “Penerapan Wristband Vital Sign dan Literasi Digital untuk Deteksi dan Monitoring DBD”.

Program ini mendapat pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Skema Pengabdian Masyarakat Pemula tahun 2024.

Ketua tim pengabdian, Tuty Yanuarti, menyampaikan, “Program ini dirancang untuk memberikan solusi konkret dalam upaya pencegahan dan penanganan DBD yang kerap menjadi ancaman serius bagi masyarakat pesisir. Melalui teknologi berbasis Internet of Things (IoT), kami berharap masyarakat tidak hanya lebih sadar akan pentingnya pencegahan dini, tetapi juga memiliki alat pendukung untuk memantau kesehatan secara real-time.”

Fokus Program

Program ini memiliki tiga pilar utama yakni, penerapan teknologi iot untuk surveilans dan monitoring dbd yang mana wristband vital sign berbasis iot akan membantu memantau tanda-tanda vital pasien serta aktivitas harian mereka melalui gps. teknologi ini memberikan data real-time untuk menentukan lokasi berpotensi tinggi penularan, sekaligus mendukung respons cepat terhadap gejala dbd.

Fokus selanjutnya adalah kelompok kerja PKK Pokja IV di wilayah Muara Gembong dilibatkan sebagai agen perubahan (agent of change) untuk meningkatkan literasi digital terkait teknologi IoT dan surveillance penyakit. Adapun kegiatan pelatihan ini meliputi pengetahuan terbaru mengenai pencegahan dan penanganan DBD, langkah-langkah evidence-based practices, serta simulasi pencarian data ilmiah yang relevan.

Rangkaian Kegiatan

Program pengabdian masyarakat ini diawali dengan instalasi sistem IoT yang dilakukan selama dua minggu di Puskesmas Muara Gembong. Dalam tahap ini, tim pengabdian memberikan pelatihan kepada Pokja IV PKK mengenai penggunaan wristband vital sign dan aplikasi digital yang terintegrasi. Wristband ini dilengkapi dengan fitur GPS untuk tracking aktivitas serta pemantauan tanda-tanda vital, yang diharapkan mampu membantu masyarakat dalam memonitor kesehatan secara real-time.

Setelah instalasi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan treatment cascade yang berlangsung selama satu minggu. Pelatihan ini memberikan pengetahuan tentang konsep surveillance dan penanganan penyakit berbasis aplikasi digital. Selain teori, peserta juga diberikan simulasi langsung untuk mengaplikasikan konsep tersebut secara praktis, sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi situasi nyata di lapangan.

Tahapan berikutnya adalah workshop evidence-based practices, yang dilakukan melalui metode pembelajaran project-based learning. Dalam workshop ini, peserta diajak untuk memahami bukti terkini serta praktik terbaik dalam pencegahan dan penanganan DBD. Mereka juga dilatih untuk melakukan pencarian data ilmiah yang relevan dan mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti.

Program ini ditutup dengan pelatihan literasi digital yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan anggota Pokja IV PKK dalam memanfaatkan perangkat digital. Pelatihan ini menitikberatkan pada penggunaan aplikasi dan perangkat digital dengan bijaksana, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di era revolusi industri 4.0.

Harapan dan Keberlanjutan

Tuty menambahkan, “Melalui program ini, kami ingin mendorong masyarakat menjadi lebih proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungan dan mengurangi risiko penularan DBD. Kami percaya bahwa kolaborasi teknologi, literasi digital, dan edukasi berbasis bukti akan membawa perubahan yang signifikan menuju tercapainya Visi Indonesia Sehat 2025.”

Dengan pelibatan aktif masyarakat dan dukungan teknologi IoT, program ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai wilayah untuk memerangi penyakit berbasis lingkungan seperti DBD.

Example 300x600
Bisnis

Bulan Ramadan diyakini umat Islam menjadi bulan yang baik untuk memperbanyak amal dan kebaikan, demi meraih sebanyak-banyaknya pahala Tuhan. Selain itu bulan Ramadan juga menjadi sarana yang tepat untuk mempererat hubungan antar manusia, menanamkan nilai nilai moral dalam keluarga, sekaligus membentuk karakter yang baik kepada anak-anak agar memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

Hal inilah yang dilakukan Taro, makanan ringan legendaris yang telah 40 tahun menginspirasi berbagai generasi di Indonesia, dengan menghadirkan program Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan. Taro yang diproduksi PT FKS Food Sejahtera, menggelar Taro Rangers Family Adventure dengan mengundang semua kalangan mulai dari anak-anak, para orang tua serta puluhan anak yatim piatu.

Ratusan anak bermain dan belajar sambil bertualang bersama melalui kegiatan experiential learning yang sangat seru di sebuah wahana bermain Youreka, di dalam mal Kuningan City, Jakarta Selatan, hari Sabtu (15/3) lalu. Bagi para orang tua, Taro yang juga menggandeng Parentalk mengadakan seminar dan talkshow mengenai pendidikan dan pengasuhan anak dengan mengangkat tema tentang “5 Dasar Budi Pekerti Berpetualang Bersama Anak.”

Kegiatan Ramadhan
Headline

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung melalui Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) kembali menggelar rangkaian kegiatan Ramadhan 1446 H yang diisi dengan berbagai program edukatif dan spiritual. Agenda tahunan ini akan berlangsung sepanjang bulan suci dengan program utama berupa Mentoring Pengajian Ramadhan bagi karyawan yang diselenggarakan pada 10-20 Ramadhan atau bertepatan dengan 10-20 Maret 2025.

Libur Idul Fitri
Headline

Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan kebijakan libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M untuk siswa sekolah yang akan berlangsung selama kurang lebih 20 hari. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers setelah mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H/2025 M di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta, Senin (10/3/2025).