Pendidikan

Dosen STIKep PPNI Jawa Barat dan UPI Adakan Program Peningkatan Kapasitas Remaja dalam Pencegahan HIV

84
×

Dosen STIKep PPNI Jawa Barat dan UPI Adakan Program Peningkatan Kapasitas Remaja dalam Pencegahan HIV

Sebarkan artikel ini
PKM STIKep PPNI
STIKep PPNI bekerjasama dengan UPI menggelar kegiatan pencegahan HIV di SMA Kartika XIX-1

BANDUNG, Kanal Berita – Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKep) PPNI Jawa Barat bersama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan mendapatkan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi pada tahun 2024 dengan Skema Pengabdian Masyarakat Pemula, bekerja sama mengadakan program peningkatan kapasitas remaja dalam pencegahan HIV di SMA Kartika XIX-2, Gegerkalong.

Program bertajuk “Skills for Adolescents with Healthy Sexuality” ini bertujuan untuk membekali remaja dengan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran dalam melindungi diri dari risiko penularan HIV, terutama melalui peningkatan pendidikan kesehatan yang komprehensif dan berbasis teknologi.

“Kegiatan ini kami harapkan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan HIV dengan pendekatan yang lebih menarik dan menyesuaikan pengembangan teknologi serta kebutuhan remaja” ujar Linlin Lindayani, PhD selaku ketua tim Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dengan mengadopsi aplikasi “HIV Info Corner,” program ini memanfaatkan pendekatan digital untuk meningkatkan akses remaja terhadap informasi kesehatan yang mudah diakses dan interaktif. Fitur yang ditawarkan aplikasi ini meliputi edukasi tentang HIV, diar pribadi untuk mengukur risiko perilaku, hingga rekomendasi untuk tes HIV bagi remaja dengan risiko tinggi.  Aplikasi ini dirancang untuk menjadi sumber informasi yang aman dan pribadi, sekaligus membantu remaja dalam pengambilan keputusan yang lebih sehat.

Situasi mendesak dan solusi inovatif

Menurut UNICEF 2023, sebanyak 41.987 remaja Indonesia terdiagnosa HIV, dan lebih dari 1.200 kasus di antaranya terjadi di Jawa Barat, khususnya Bandung yang mencatatkan angka prevalensi tertinggi di provinsi tersebut.  Gegerkalong sebagai kawasan padat pendidikan dan wisata, menghadapi tantangan tingginya perilaku berisiko di kalangan remaja. Fenomena ini mendorong STIKep PPNI Jawa Barat untuk berkolaborasi dengan SMA Kartika XIX-2, sebuah sekolah dengan karakteristik ketat dan disiplin, dalam merancang program pendidikan kesehatan yang strategis, efektif, dan berkelanjutan.

Program ini mencakup pelatihan interaktif yang dikemas menarik, seperti:

  1. Education Through Simulation – Siswa diajak mengikuti simulasi interaktif dan studi kasus yang memungkinkan mereka memahami bahaya HIV dan risiko perilaku tertentu.
  2. Communication and Decision-Making Skills – Melalui pelatihan komunikasi, para siswa belajar untuk bernegosiasi tentang kesehatan seksual serta membuat keputusan bijak dalam situasi berisiko.
  3. Role Model Group – Program ini membentuk kelompok remaja peduli HIV yang akan menjadi fasilitator untuk kampanye “free AIDS generation.” Mereka akan melakukan edukasi berkelanjutan melalui sosial media dan kegiatan di sekolah.

Dukungan dan Berkelanjutan

Kepala program, Linlin Lindayani dari STIKep PPNI Jawa Barat, menyampaikan bahwa inisiatif ini tidak hanya berhenti di edukasi, tetapi juga membentuk pusat informasi dan konseling (PILING) di sekolah sebagai sumber dukungan remaja tentang HIV. Program ini diperkirakan berlangsung selama enam bulan dengan tahapan evaluasi dan monitoring yang ketat untuk memastikan keberlanjutannya.

Dengan adanya “HIV Info Corner” dan edukasi menyeluruh ini, program “Skills for Adolescents with Healthy Sexuality” diharapkan menjadi langkah awal terbentuknya generasi bebas AIDS di Gegerkalong, yang dapat diperluas dan diadaptasi untuk sekolah-sekolah lainnya di Jawa Barat.

Example 300x600
Bisnis

Bulan Ramadan diyakini umat Islam menjadi bulan yang baik untuk memperbanyak amal dan kebaikan, demi meraih sebanyak-banyaknya pahala Tuhan. Selain itu bulan Ramadan juga menjadi sarana yang tepat untuk mempererat hubungan antar manusia, menanamkan nilai nilai moral dalam keluarga, sekaligus membentuk karakter yang baik kepada anak-anak agar memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

Hal inilah yang dilakukan Taro, makanan ringan legendaris yang telah 40 tahun menginspirasi berbagai generasi di Indonesia, dengan menghadirkan program Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan. Taro yang diproduksi PT FKS Food Sejahtera, menggelar Taro Rangers Family Adventure dengan mengundang semua kalangan mulai dari anak-anak, para orang tua serta puluhan anak yatim piatu.

Ratusan anak bermain dan belajar sambil bertualang bersama melalui kegiatan experiential learning yang sangat seru di sebuah wahana bermain Youreka, di dalam mal Kuningan City, Jakarta Selatan, hari Sabtu (15/3) lalu. Bagi para orang tua, Taro yang juga menggandeng Parentalk mengadakan seminar dan talkshow mengenai pendidikan dan pengasuhan anak dengan mengangkat tema tentang “5 Dasar Budi Pekerti Berpetualang Bersama Anak.”

Kegiatan Ramadhan
Headline

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung melalui Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) kembali menggelar rangkaian kegiatan Ramadhan 1446 H yang diisi dengan berbagai program edukatif dan spiritual. Agenda tahunan ini akan berlangsung sepanjang bulan suci dengan program utama berupa Mentoring Pengajian Ramadhan bagi karyawan yang diselenggarakan pada 10-20 Ramadhan atau bertepatan dengan 10-20 Maret 2025.

Libur Idul Fitri
Headline

Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan kebijakan libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M untuk siswa sekolah yang akan berlangsung selama kurang lebih 20 hari. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers setelah mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H/2025 M di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta, Senin (10/3/2025).