BANDUNG, Kanal Berita – Internasional Mental Aritmetika (IMA) Indonesia membuktikan komitmennya tidak sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga wadah pembentukan karakter sosial melalui kegiatan “IMA Ramadhan One the Spot” yang digelar di kantor IMA Wilayah Jawa Barat, Jl.Guntur Kota Bandung, Rabu (26/3/2025).
Semangat Berbagi Melampaui Pendidikan
Junaidi, Direktur IMA Pusat, menegaskan bahwa lembaganya tidak hanya fokus mengembangkan kemampuan intelektual anak-anak, melainkan juga membangun kepedulian sosial.
“Kami senantiasa menempatkan diri untuk menjadi salah satu lembaga yang turut mengembangkan Sumber Daya Manusia Indonesia sehingga memiliki kualitas penguasaan Sains dan Teknologi yang mumpuni di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Melalui metode pengajaran sempoa, IMA telah membantu anak-anak usia TK-SMP mengembangkan kemampuan berhitung cepat, konsentrasi, dan daya analisis. Namun, kali ini mereka membuktikan bahwa pendidikan bukan sekadar soal kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan spiritual.
Proses Penggalangan Dana yang Inspiratif
Zakaria, Ketua Panitia, menjelaskan proses penggalangan dana yang unik. Sejak 5 Maret, IMA menempatkan “kencleng” di setiap kelas pembelajaran di Jawa Barat. Para siswa diajak untuk menyisihkan sebagian uang jajan, hingga berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp22 juta.
“Ini merupakan proses pembelajaran bermanfaat bagi siswa untuk turut memikirkan teman-teman mereka yang kurang beruntung,” terangnya. Kegiatan ini sudah memasuki tahun ke-5, menunjukkan konsistensi IMA dalam program sosialnya.
Fokus Bantuan pada Dua Lembaga Sosial
Untuk Ramadhan 1446 H/2025, IMA Jawa Barat memilih dua lembaga sebagai penerima bantuan:
- Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Al Furqan di Ciganitri Bandung
- Panti Sosial Asuhan Anak Hidayatullah di Cimenyan, Kabupaten Bandung
Tujuannya sederhana namun mulia: memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim dan dhuafa selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Inspirasi Spiritual dari Ulama
KH.Muchtar Khalid mengisi acara dengan tausyiah tentang keutamaan sedekah. “Siapa yang menggembirakan anak yatim maka doanya akan diaminkan oleh malaikat,” jelasnya. Ia menekankan bahwa sedekah bukan sekadar memberi, melainkan tindakan spiritual yang mendatangkan rahmat.
Beberapa poin penting dari ceramahnya:
– Sedekah dapat menjadi obat bagi yang sakit
– Rahmat Allah sangat dekat bagi mereka yang ikhlas bersedekah
– Allah akan menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya
Momen Berbagi yang Bermakna
Acara ditutup dengan kegiatan buka puasa bersama, foto dokumentasi, dan doa bersama yang dipimpin KH. Muchtar Khalid. Doa tersebut tidak hanya memohon kesehatan dan kesejahteraan, tetapi juga keberkahan dalam menjalankan fungsi sebagai khalifah di muka bumi.
Makna Mendalam
Kegiatan “IMA Ramadhan One the Spot” ini menunjukkan bahwa pendidikan sejati tidak hanya tentang mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun kepekaan sosial, empati, dan spiritualitas.
Junaidi berharap kegiatan semacam ini tidak terbatas pada Ramadhan, tetapi dapat berkelanjutan sepanjang tahun. “Mohon doa dari santri semua untuk kemajuan dan keberkahan lembaga kami sehingga dapat memberi manfaat lebih banyak lagi bagi sesama,” pintanya.
Melalui aksi nyata ini, IMA membuktikan komitmennya dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan peduli.
Untuk diketahui, Internasional Mental Aritmetika (IMA) Indonesia adalah Lembaga Pendidikan di bawah PT.IMA Global Link. Kami bergerak di bidang pendidikan berhitung metoda sempoa untuk anak-anak usia 6-14 tahun.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, IMA pertama kali beroperasi di Jakarta tahun 1996. Saat ini Kami berada di 7 propinsi yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY Yogyakarta, Banten, dan Kalimantan Barat, sementara Kantor Pusat Kami berada di Jakarta. Saat ini tercatat telah ada lebih dari 100 cabang IMA di 7 propinsi tersebut dengan jumlah siswa lebih dari 2000 orang. [ ]