JAKARTA, Kanal Berita – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa Anies Baswedan tidak bisa ikut bertarung di Pilkada Jakarta 2024 karena ditinggalkan seluruh partai politik.
Menurut Ujang Komarudin, Anies Baswedan tinggalkan seluruh partai politik di Pilkada Jakarta 2024 karena ia bukan orang partai.
“Jadi, Anies kelihatannya ditinggalkan, tidak dapat partai, ya itulah konsekuensi dari tokoh yang bukan partai,” katanya, seperti dikutip dari ANTARA.
Ujang menilai, hal biasa jika seorang tokoh non partai dapat ditinggalkan partai politik, karena setiap parpol mengutamakan kadernya.
“Saya sih melihatnya hal yang umum saja, hal yang biasa saja ketika partai politik mengutamakan kadernya,” jelas Ujang.
Selain itu, alumnus IAIN Sunan Gunung Djati Bandung ini mengatakan bahwa ada kekhawatiran tentang loyalitas kepada partai pengusungnya.
“Tentu banyak pertimbangan yang dibuat oleh partai-partai itu, sehingga meninggalkan Anies,” tutupnya.
Seperti diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal bertarung di Pilkada Jakarta 2024 karena tidak ada partai politik yang memenuhi syarat untuk mendukung dirinya.
Setelah PKS, Nasdem dan PKB yang semula akan mendukungnya undur diri. Ketiga partai besar tersebut telah meninggalkan Anies Baswedan dengan berbagai alasan.
Tak hanya ketiga partai politik tersebut, PDIP pun santer memilih Anies untuk maju di Pilkada Jakarta setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait aturan ambang batas pencalonan yang terbaru.
Namun, nama Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu tidak disebutkan dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (cakada) Gelombang Tiga di Kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP), Menteng, Jakarta, Senin (26/8).
PDI P malah memilih kadernya yaitu Pramono Anung dan Rano Karno untuk melaju ke Pilkada Jakarta 2024 menantang Ridwan Kamil dan Suswono.***