BANDUNG, Kanal Berita – Jelang 1 tahun tragedi genosida Israel terhadap Palestina, Rumah Zakat menggelar sejumlah aksi di Bandung, Jumat (4/10/2024). Di antaranya menggelar long march dan Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina di Hotel Preanger Kota Bandung.
“Peringatan ini merupakan upaya Rumah Zakat untuk membangkitkan kembali semangat dan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina. Apalagi, menjelang 1 tahun tragedi genosida, suasana dan kondisi masyarakat Gaza semakin terpuruk,” ungkap CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha.
Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina, lanjut dia, merupakan upaya membangkitkan semangat dan menampung aspirasi para donatur, mitra dan pemangku kepentingan yang terkait Rumah Zakat. Dalam kegiatan itu, Rumah Zakat menerima banyak usulan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Di antaranya, usulan agar masyarakat terus mendorong pemerintah untuk melanjutkan perjuangan yang sudah dibangun melalui Kementerian Luar Negeri. “Dalam Urun Rembug, kami menerima masukan agar Indonesia harus semakin terdepan menyuarakan Kemerdekaan Palestina.”
Usulan yang lain ialah menggelar Forum Bandung Solidarity yang dihadiri NGO di Asia Afrika. Kegiatan ini untuk menguatkan kembali sikap negara-negara di Asia dan Afrikan untuk menentang penjajahan.
“Masyarakat juga meminta Rumah Zakat terus mengalirkan bantuan baik di jangka pendek, saat gencatan senja maupun setelah Palestina merdeka,” tambah Irvan.
Hunian sementara
Sementara itu, Direktur Program Rumah Zakat Murni Alit Baginda menambahkan Rumah Zakat sudah mempersiapan pembangunan shelter atau hunian sementara bagi masyarakat Gaza. Rumah itu akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang bisa diakses dalam satu kawasan.
“Pembuatan shelter akan dilakukan di Arafah, Mesir. Saat akses terbuka, pasca gencatan senjata, shelter akan dikirim ke wilayah Gaza,” tambahnya.
Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan mitra lokal di Gaza. Lahan juga sudah tersedia.
Rumah Zakat membangun 500 shelter untuk keluarga besar dan 500 shelter untuk keluarga kecil. Seluruh rumah sudah dilengkapi air bersih, listrik dari solar panel, fasilitas kesehatan, pendidikan dan taman bermain.
Bantuan
Lebih jauh, Irvan menambahkan sudah 76 tahun penjajahan dilakukan oleh bangsa Israel pada Palestina. Total korban jiwa sejak 1948 hingga 2023 sudah mencapai lebih dari 100.000 jiwa.
Rumah Zakat mendukung langkah-langkah pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menyuarakan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Sejak terjadinya tragedi genosida dan blokade Israel pada 7 Oktober 2023, Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat dan kemanusiaan terus berkolaborasi dengan masyarakat serta pemerintah Indonesia dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Hingga September 2024, Rumah Zakat telah mendistribusikan bantuan kepada 838.643 penerima manfaat di Gaza. Adapun bantuan yang diberikan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, hingga daging qurban.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari para donatur yang telah mengamanahkan dana zakat, infak, dan sedekahnya untuk membantu Palestina,” tutur Irvan.
Hadir dalam acara tersebut Agung Nurwijoyo selaku Sekjen Misi Indonesia untuk Perdamaian Dunia (MINDA) serta Rahmawati Husein selaku Dewan Pakar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Juga perwakilan komunitas, organisasi dan lembaga, media massa, individu dan pengusaha yang peduli ke kemerdekaan Palestina.
Diakhir acara secara simbolis diserahkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dari Rumah Amal Salman lewat Rumah Zakat.