Khutbah Jum'at

Khutbah Jumat: Shalat Overtime Agar Dosa Terbersihkan

312
×

Khutbah Jumat: Shalat Overtime Agar Dosa Terbersihkan

Sebarkan artikel ini
Khutbah Jumat
Seorang khatib sedang menyampaikan khutbah Jumat (ilustrasi foto: istimewa)

 

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta pengasuh pesantren di Banten

 

Khutbah Pertama:

 

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ بَعَثَ رَسُوْلَهُ بِاللِّسَانِ اْلفَصِيْحِ وَالشَّرْعِ الْمَلِيْحِ، وَجَعَلَ الدِّيْنَ الصَّحِيْحِ مُوَافِقاً لِلْعَقْلِ الصَّرِيْحِ، لاَ عَدَاوَةَ بَيْنَ الدِّيْنِ الصَّحِيْحِ وَاْلعَقْلِ الصَّرِيْحِ أَبَداً.

واشهد املا إله إلا الله وحده لا شريك له، واشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الذي لا نبي بعده،

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه ومن تبع هداه إلى يوم القيامة.

اما بعد : فيا عباد الله رحمكم الله، أوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.

قال الله تعالى في القرآن الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم

رب اجعلني مقيم الصلوة ومن ذريتي ربنا وتقبل دعاء.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena telah mencukupkan segala karunia-Nya kepada kita sehingga kita dapat melaksanakan rutinitas ibadah kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Baik ibadah  yang berhubungan langsung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (ibadah mahdhoh) maupun ibadah-ibadah yang berhubungan dengan sesama.makhluk (ibadah ghoir mahdhoh).

 

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah untuk Junjunan kita Nabi Besar Muhammad Shalallahu alaihi wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabat beliau, juga untuk sekalian ummatnya hingga akhir zaman.

 

Sebagai khatib pada Jum’atan kali ini, khatib berwasiat kepada kita, agar sama-sama meningkatkan takwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Shalat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran penting dalam kehidupan umat Muslim. Selain sebagai kewajiban ibadah, shalat juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah  Subhanahu Wa Ta’ala, mencari ketenangan hati, dan memperoleh petunjuk hidup yang benar.

 

 

Sebagaimana Imam Bukhari (528) dan Imam Muslim (667) meriwayatkan hadits Nabi Shalallahu alaihi wasallam yang sanadnya dari Dari Abu Hurairah,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟” قَالُوا: لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ، قَالَ: “فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا”

 

“Bagaimana pendapat kalian, jika ada sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, ia mandi dari sungai itu lima kali dalam sehari, apakah kotorannya masih tersisa ? Para sahabat menjawab: “Kotorannya tidak akan tersisa.” Beliau bersabda; “Itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan”

 

Tujuan dan target  kita mendirikan shalat yaitu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

 

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ   ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

 

“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 45)

 

Salah satu cara untuk menguji apakah hati kita mati ataukah hidup adalah dengan cara menanggapi adzan shalat sebagai tanda panggilan shalat dan seberapa cepat kita merespon adzan shalat tersebut.

 

Diantara kita ada yang telinga nya begitu sensitif saat mendengar bunyi nada dering HP, tapi seolah-olah pura-pura tidak mendengar saat panggilan adzan untuk shalat.

 

Sebaliknya tidak sedikit telinganya yang responsif, refleks dan spontan terus  beranjak untuk menunaikan shalat seketika terdengar kumandang adzan.

 

Padahal Shalat adalah obat bagi jiwa yang hampa, penenang bagi pikiran yang bimbang, dan penyejuk hati dan qalbu yang terluka.

 

Karena Shalat yang kita kerjakan bukanlah semata-mata  untuk Allah, akan tetapi untuk kita sendiri. Allah tidak membutuhkan ibadah kita, bahkan tidak membutuhkan kita, justeru sebaliknya kitalah yang membutuhkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

 

Shalat itu bukanlah ‘PART TIME’, bukan pula ‘SOME TIME’, apalagi ‘NO TIME’. Shalat itu seharusnya ‘FULL TIME’ yang dikerjakan ‘ON TIME’. Dan kalau perlu kerjakanlah shalat ‘OVER TIME ’, karena datangnya kematian itu ‘ANY TIME.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Kita Jangan pernah membiarkan kita menjadi teman setan yang  tertawa karena kita shalat shubuh kesiangan, shalat dhuhur kerepotan, shalat ashar sedang di perjalanan, shalat maghrib kecapean, shalat isya ketiduran.

 

Semua orang ingin do’a dan keinginannya dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tepat waktu, tetapi diantara kita ada yang belum bisa shalat tepat waktu.

 

Ada orang yang jarang pergi shalat ke Masjid, suatu hari dia ditandu orang-orang untuk dishalatkan di Masjid, shafnya paling depan, lebih depan daripada imam, karena dia diantar ke Masjid bukan untuk shalat, tapi sebagai jenazah untuk di shalatkan.

 

Dosa akan menjauhkan kita dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sementara shalat akan membawa kita kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mengharapkan surga tapi mengabaikan shalat, itu ibarat menunggu kereta api tiba di bandara.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Hadits di atas menerangkan tentang keutamaan shalat lima waktu yaitu menghapus dosa. Syaratnya shalat tersebut dikerjakan dengan sempurna memenuhi syarat, rukun, dan aturan-aturannya.

 

رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

 

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”. (QS. Ibrahim 14: Ayat 40.)

 

بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته أنه هو السميع العليم.

 

Khutbah Kedua:

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ انك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات ويا رافع الدرجات ويا شافي الأمراض.

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 

Ya Allah

 Ampunilah dosa dosa kami, dosa dosa kedua orang tua kami Ibu dan Bapak kami,  bapak dan ibu guru kami

 

Ya Allah

Bantulah kami untuk menjadi orang yang bertakwa. Angkatlah beban kami,  lancarkan urusan kami, Hapuskan resah kami hilangkan kekhawatiran kami.

Teduhkan ah hati kami dengan ketenangan. Tukarkan duka kami  dengan kebahagiaan.

Dan hadirkanlah untuk kami banyak kebaikan.

 

Ya…Allah yang Maha Mendengar karuniakan kepada kami Rumah Tangga Sakinah , Mawadah Warohmah, jadkan keluarga kami yang shaleh dan shalehah.

 

Ya Allah,

Jika saat ini ada saudara saudara dan kerabat yang sedang sakit semoga menjadi penggugur dosa dosanya ,

jika bersedih , semoga kesedihannya bisa menghidupkan hati dan jiwanya .

Dan jadikanlah kami penghuni Surga-Mu

 

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Example 300x600
Khutbah Jumat
Khutbah Jum'at

Momen jelang ramadhan Kita mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut kehadiran bulan suci Ramadhan tahun ini dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita.Ramadhan juga merupakan bulan pertolongan, momen rezeki orang-orang mukmin akan ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, maka ia akan diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka.

Khutbah Jumat
Headline

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA* || Dalam kitab Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi A-Haddad menjelaskan ada lima golongan yang dikhawatirkan meninggal dalam keadaan su’ul khatimah atau kematian yang buruk.

Khutbah Jumat
Khutbah Jum'at

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA* Biasanya orang yang meninggalkan shalat adalah karena kemalasan dengan berbagai macam alasan. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceritakan tentang shalat pada suatu hari, di mana beliau bersabda : “Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nanti di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, hasan).

Khutbah Jumat
Khutbah Jum'at

Akan dihisab kelak di hari pembalasan. Jika seorang hamba baik shalatnya, maka tentu menjadi baik pulalah seluruh amal perbuatannya. Sebaliknya, jika shalat seorang hamba jelek, maka hampir dapat dipastikan buruk pulalah seluruh amalnya.