HeadlineRegional

Pemulihan Infrastruktur Pasca Banjir Sukabumi Jadi Prioritas, Kodam III Siliwangi Siapkan Dukungan Penuh

46
×

Pemulihan Infrastruktur Pasca Banjir Sukabumi Jadi Prioritas, Kodam III Siliwangi Siapkan Dukungan Penuh

Sebarkan artikel ini
Banjir Sukabumi
(Pangdam) III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke lokasi terdampak bencana pada Sabtu (8/3/2025). Foto: dok.pendam III siliwangi

SUKABUMI, Kanal Berita – Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya rekonstruksi dan pemulihan infrastruktur pasca banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Panglima Kodam (Pangdam) III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke lokasi terdampak bencana pada Sabtu (8/3/2025).

 

Kunjungan kerja yang dilaksanakan di tengah situasi pasca bencana ini menjadi momentum penting bagi koordinasi percepatan pemulihan wilayah terdampak. Pangdam III Siliwangi hadir bersama jajaran pejabat tinggi lainnya, termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komandan Resor Militer 061/Suryakancana, serta berbagai unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi.

 

Kerusakan infrastruktur akibat bencana alam yang terjadi beberapa hari lalu cukup parah, termasuk putusnya Jembatan Bojong Kopo yang berada di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Tidak hanya itu, kawasan pemukiman di Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu juga mengalami dampak signifikan akibat banjir yang melanda wilayah tersebut.

 

“Saya ingin seluruh unsur yang terlibat dalam pengamanan untuk melaksanakan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Pastikan bahwa Wakil Presiden dapat melaksanakan kunjungan kerja dengan aman,” tegas Pangdam saat memberikan arahan kepada jajarannya sebelum pelaksanaan pengamanan.

 

Selama kunjungan, rombongan melakukan inspeksi langsung ke lokasi putusnya Jembatan Bojong Kopo serta area terdampak banjir di Kampung Gumelar. Berbagai alternatif solusi jangka pendek maupun jangka panjang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan antara Wakil Presiden dengan para pejabat terkait. Prioritas utama adalah memulihkan infrastruktur jembatan agar mobilitas masyarakat dapat segera kembali normal.

 

Tim gabungan yang terdiri dari pakar konstruksi, insinyur sipil, dan perencana tata kota dari Kementerian PUPR telah melakukan survei komprehensif untuk menentukan metode rekonstruksi terbaik. Beberapa opsi yang diajukan meliputi pembangunan jembatan darurat sebagai solusi sementara, serta konstruksi jembatan permanen dengan standar yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem di masa mendatang.

 

Pangdam III Siliwangi menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap seluruh upaya pemulihan dan rekonstruksi yang akan dilaksanakan oleh BNPB, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Daerah.

 

“Kami siap mengerahkan personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk membantu proses rekonstruksi. Ini adalah bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar Pangdam dalam keterangan tertulis.

 

Kunjungan kerja Wakil Presiden ke lokasi bencana mendapat pengamanan ketat dari Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Satgas Pamwil) yang terdiri dari personel TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya. Personel keamanan dikerahkan di sepanjang rute maupun lokasi-lokasi yang dikunjungi, terutama di area terdampak bencana yang masih dalam kondisi tidak stabil.

 

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan simpati mendalam kepada warga yang terdampak bencana. Ia menginstruksikan agar seluruh kementerian dan lembaga terkait melakukan koordinasi intensif untuk mempercepat proses pemulihan. “Kita tidak bisa membiarkan saudara-saudara kita di Sukabumi hidup dalam keterbatasan akses terlalu lama. Saya minta semua pihak bekerja cepat dan terkoordinasi,” tegas Wakil Presiden.

 

Kepala BNPB melaporkan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim tanggap darurat sejak hari pertama terjadinya bencana. Berbagai bentuk bantuan logistik, termasuk makanan, air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya telah didistribusikan kepada warga yang terdampak.

 

“Fase tanggap darurat telah kita tangani dengan baik, sekarang saatnya kita bergerak ke fase pemulihan dan rekonstruksi,” jelasnya.

 

Sementara itu, Wakil Menteri PUPR menyampaikan bahwa kementerian telah menyiapkan anggaran khusus untuk rekonstruksi infrastruktur yang rusak akibat bencana.

 

“Kita akan prioritaskan pembangunan jembatan penghubung, normalisasi sungai, serta perbaikan infrastruktur vital lainnya yang mendukung pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.

 

Pihak Basarnas melaporkan bahwa operasi pencarian dan evakuasi korban maupun harta benda yang terseret arus banjir masih terus dilakukan di beberapa titik. Tim gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk memastikan tidak ada korban yang terlewatkan.

 

Kunjungan kerja Wakil Presiden ke lokasi bencana ini diyakini memberikan dampak psikologis positif bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang tengah berjuang bangkit pasca bencana alam. Kehadiran pejabat tinggi negara menjadi bukti bahwa pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kondisi yang mereka hadapi.

 

“Harapan kami, dengan kunjungan ini, bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat segera tersalurkan dan proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan dengan Wakil Presiden.

 

Kodam III Siliwangi akan terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan bantuan sesuai kebutuhan. Melalui sinergi antar lembaga, diharapkan proses pemulihan pasca bencana di Kabupaten Sukabumi dapat berjalan efektif dan efisien.

Example 300x600
Berdoa
Headline

Hidup tak selalu terang. Kadang, ada mendung yang menggantung, ada gelap yang mencekam. Ada saat di mana hati terasa berat, langkah seakan terhenti, dan jiwa diliputi resah yang tak bertepi.