Bisnis

Roemah Kebaya Vielga: Mempertahankan Tradisi, Melawan Gempuran Bordir Pabrikan

329
×

Roemah Kebaya Vielga: Mempertahankan Tradisi, Melawan Gempuran Bordir Pabrikan

Sebarkan artikel ini
Salah satu koleksi Kebaya Vielga

JAKARTA, Kanal Berita – Upaya pengrajin  Roemah Kebaya Vielga dalam mempertahankan teknik tradisi bordir manual (kerancang bordir) dalam setiap karyanya memang perlu diacungi jempol. Di tengah gempuran produk kebaya bordir massal dengan mesin pabrikan, Roemah kebaya bordir Vielga justru berusaha tetap mempertahankan kearifan lokal yang hampir tenggelam.

“Banyak pengrajin yang kalah bersaing karena gempuran produk massal. Tak sedikit dari mereka yang berganti profesi jadi pedagang bahkan petani,” ujar Vielga Wennida pengrajin sekaligus pemilik Roemah Kebaya Vielga, asal Payakumbuh, Sumatra Barat ditemui di Jakarta, Selasa 20/8/2024.

Banyaknya pengrajin yang akhirnya beralih profesi membuat Vielga gelisah. Karya Kerancang bordir sejatinya memiliki potensi untuk tumbuh dengan segala keunikannya.

Belajar dari orangtuanya, Vielga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan warisan karya dari leluhurnya. Ia merangkul sejumlah pengrajin di kampung halamannya untuk kembali menumbuhkan kebanggaan lokal mempertahankan keunikan tradisi.

 

Koleksi Kebaya Vielga

“Rancangan polanya saya yang buat, kemudian eksekusi pengerjaanya saya kirim ke teman-teman pengrajin di kampung sana. Ada sekitar 200 pengrajin,” ujarnya.

Teknik Kerancang bordir, kata Vielga, merupakan teknik bordir tradisional Indonesia yang dikenal dengan desain potongannya yang rumit dan menyerupai renda. Gaya bordir ini biasanya menampilkan pola-pola halus dengan ruang terbuka yang dibuat dengan hati-hati melalui pemotongan dan penjahitan kain. menambahkan sentuhan elegan dan sofistikasi.

“Teknik ini membutuhkan keterampilan tinggi dan perhatian terhadap detail, membuat setiap karya menjadi unik dan sangat dihargai,” ujarnya.

Usaha melestarikan warisan budaya tekstil dan kerajinan tradisional ini, akhirnya berbuah manis. “Memang berat bersaing melawan produk masal, tapi kami yakin produk unik dengan keahlian khusus ini di pasar global sangatlah dihargai,” ujarnya.

Sejumlah pameran di Eropa pernah diikuti Roemah Kebaya Vielga, dari Viena, Paris dan Belanda. Agustus ini, Roemah Kebaya Vielga mendapat tawaran dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia untuk berpartisipasi di ajang Wow Indonesia! Festival yang di Pennsylvania Avenue, Washington D.C Amerika Serikat, 25 Agustus 2024.

Selain akan dipamerkan sejumlah produk karya Roemah Kebaya Vielga, kegiatan tersebut menjadi ajang perluasan pengenalan produk di kawasan Amerika Serikat. “Ini jadi ajang berjejaring untuk memperluas pasar agar produk bernilai karya tinggi ini bisa tembus di pasar Amerika khususnya,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Kemenkop dan UKM Republik Indonesia mengajak sejumlah UKM lainnya untuk berjejaring dan memperkenalkan produknya, seperti Blankenheim, brand sepatu lokal asal Bandung, Wisanka (Produk Furniture asal Klaten), Klasik Beans, Rumah Tenun Magelang, dan AUM Apparel dari Bali dan casual daily perancang muda Restu Pratiwi.

Example 300x600
Bisnis

Bulan Ramadan diyakini menjadi bulan yang paling baik bagi umat muslim untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Selain kewajiban menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, salah satu kebajikan yang sangat tinggi nilai pahalanya adalah dengan berbagi takjil atau makanan untuk berbuka bagi mereka yang berpuasa. Hal inilah yang dilakukan oleh produk makanan ringan legendaris Taro bersama influencer Razka Nabillian Donald, yang membagikan 250 paket makanan, minuman serta snack Taro kepada warga di Puri Beta, Ciledug, Tangerang, Banten, Selasa (4/3) lalu.

Bisnis

Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) memastikan bahwa persediaan kedelai nasional memasuki bulan Ramadan aman sampai lebaran Idul Fitri aman. Pada awal Februari 2025 persediaan stok kedelai nasional diperkirakan sebanyak 200 ribu ton, ditambah akan masuknya stok kedelai impor sebanyak 195 ribu ton, sehingga persediaan stok kedelai bulan Februari mencapai 395 ribu ton. “Ini cukup untuk memenuhi hampir 2 bulan kebutuhan pengrajin tahu tempe nasional terutama untuk persedian selama bulan puasa hingga lebaran Idul Fitri ” ujar Ketua Akindo Hidayatullah Suralaga.

Buku Manasik
Bisnis

Kementerian Agama menargetkan buku manasik haji akan didistribusikan usai libur Idul Fitri 1446 H. Hal ini disampaikan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief saat menyampaikan progres persiapan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, di Jakarta.