HeadlineInternasional

WHO: Serangan ke RS Kamal Adwan Lumpuhkan Fasilitas Kesehatan Terakhir di Gaza Utara

83
×

WHO: Serangan ke RS Kamal Adwan Lumpuhkan Fasilitas Kesehatan Terakhir di Gaza Utara

Sebarkan artikel ini
Serangan Israel terhadap Rumah Sakit
Serangan Israel terhadap Rumah Sakit

GAZA, Kanal Berita –  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan yang merupakan fasilitas kesehatan utama terakhir yang masih beroperasi di Gaza utara. Serangan ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya melalui platform X pada Jumat (27/12), WHO melaporkan kondisi mengkhawatirkan di mana 60 tenaga kesehatan dan 25 pasien dalam kondisi kritis, termasuk mereka yang bergantung pada ventilator, masih terjebak di dalam rumah sakit. Situasi semakin mencekam ketika pasien-pasien dengan kondisi sedang hingga berat terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang sudah tidak berfungsi akibat kehancuran.

“WHO sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka,” tegas organisasi tersebut dalam pernyataannya.

Berdasarkan laporan awal yang diterima WHO, berbagai fasilitas vital di RS Kamal Adwan mengalami kerusakan parah akibat kebakaran dan penghancuran selama serangan berlangsung. Situasi ini diperburuk dengan pembatasan akses yang semakin ketat yang diterapkan Israel terhadap WHO dan mitra-mitranya, serta serangan berkelanjutan terhadap rumah sakit tersebut sejak awal Oktober.

WHO dengan tegas menyatakan bahwa penghancuran sistematis terhadap sistem kesehatan di Gaza merupakan “hukuman mati bagi puluhan ribu warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis.” Organisasi ini mendesak agar kengerian yang terjadi segera dihentikan dan fasilitas kesehatan mendapat perlindungan, seraya menyerukan “Gencatan senjata sekarang!”

Serangan Israel terhadap Gaza utara yang dimulai pada 5 Oktober diklaim sebagai upaya untuk mencegah Hamas membangun kembali kekuatannya. Namun, warga Palestina memandang ini sebagai upaya pengambilalihan wilayah dan pengusiran penduduk secara paksa.

Situasi kemanusiaan semakin memburuk dengan adanya blokade terhadap bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke wilayah tersebut. Akibatnya, penduduk yang masih bertahan di Gaza utara kini menghadapi ancaman kelaparan yang serius.

Dampak dari agresi Israel telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dengan korban tewas mencapai lebih dari 45.400 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, disertai kehancuran infrastruktur yang masif di wilayah tersebut.

Tindakan Israel di Gaza telah mengundang reaksi keras dari komunitas internasional. Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Lebih lanjut, Israel kini menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakannya dalam konflik di Gaza. Gugatan ini menambah tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan agresinya dan membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung tersebut.

Serangan terhadap RS Kamal Adwan menjadi bukti nyata dampak mengerikan dari konflik berkepanjangan ini terhadap infrastruktur kesehatan dan penduduk sipil di Gaza. WHO terus mendesak dilakukannya gencatan senjata segera untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai mereka yang membutuhkan. (Anadolu)

Example 300x600