GARUT, Kanal Berita – Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan program Kampus Mengajar di SDN 2 Wanaraja, Garut, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memperkuat kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Program dimulai sejak tanggal 9 September hingga 14 Desember 2024, ditutup dengan acara Festival Literasi dan Numerasi. Program ini melibatkan 4 mahasiswa dengan 1 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret dan 3 mahasiswa lainnya dari Institut Pendidikan Indonesia, yang terpilih sebagai peserta program Kampus Mengajar Angkatan 8 Tahun 2024.
Kegiatan selama kurang lebih 4 bulan ini mencakup program literasi, numerasi, adaptasi teknologi, serta pengembangan karakter siswa. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah Revitalisasi Pojok Baca dan Pohon Literasi, Pelatihan Chromebook, Market Day, dan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, kemampuan literasi digital, serta pengembangan karakter siswa, sekaligus implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Dengan adanya Kampus Mengajar di sini, kami berharap bisa memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan juga sekolah. Program ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta belajar dari siswa dan guru,” ujar Pusparum Astuti, selaku ketua kelompok KM di SDN 2 Wanaraja.
Pojok Baca dan Pohon Literasi
Untuk meningkatkan literasi siswa, Tim KM SDN 2 Wanaraja melakukan revitalisasi pojok baca dan membuat pohon literasi di kelas. Dalam bidang numerasi, mahasiswa memperkenalkan permainan edukatif dan metode pembelajaran kreatif dan interaktif yang membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Kemudian mahasiswa juga memberikan pelatihan penggunaan chromebook untuk membantu siswa mengenal teknologi, meningkatkan keterampilan digital, dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di era digital.

Program pengembangan karakter juga menjadi sorotan. Melalui kegiatan Market Day, siswa diajarkan tentang kewirausahaan, manajemen keuangan, dan kerja sama tim. Siswa diberikan kesempatan untuk menjual hasil karya mereka, seperti makanan ringan, dalam simulasi pasar kecil di sekolah. Tidak hanya itu, program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) juga diterapkan sebagai bagian dari edukasi lingkungan hidup. Siswa diajak untuk membuat tikar dari cangkang kopi dan belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sebagai penutup program, Festival Literasi dan Numerasi menjadi momen puncak yang menampilkan hasil belajar siswa selama program berlangsung. Acara ini dimeriahkan dengan lomba-lomba, seperti calistung dan cerdas cermat. Dengan berakhirnya program ini, diharapkan siswa memiliki keterampilan dasar yang lebih baik dan karakter yang kuat sebagai penerus bangsa.