HeadlineNasional

Demonstrasi #IndonesiaGelap: Mahasiswa Desak Pemerintah Prabowo Usut Dugaan Pelanggaran Era Jokowi

49
×

Demonstrasi #IndonesiaGelap: Mahasiswa Desak Pemerintah Prabowo Usut Dugaan Pelanggaran Era Jokowi

Sebarkan artikel ini
Aksi massa mahasiswa dalam demonstrasi #IndonesiaGelap di Jakarta (Foto : @jackjackparrr)

JAKARTA, Kanal Berita –  Gelombang protes mahasiswa kembali mewarnai pusat ibu kota pada Senin (17/2/2025). Bertempat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi dengan tajuk #IndonesiaGelap. Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyuarakan tuntutan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan proses hukum terhadap mantan Presiden Joko Widodo.

Menanggapi aksi tersebut, pengamat politik sekaligus Dekan Fisipol Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Dr. Martadani Noor, MA, menilai tuntutan mahasiswa memiliki dasar yang kuat. Menurutnya, desakan untuk mengadili Jokowi serta mengisi kabinet Prabowo dengan menteri yang bersih dari korupsi merupakan aspirasi yang wajar, terlebih setelah munculnya penilaian dari lembaga internasional yang menempatkan mantan presiden tersebut dalam daftar tokoh terkorup.

“Sayangnya, lembaga peradilan masih ‘dingin’ terhadap isu ini. Wajar jika publik, termasuk mahasiswa, bereaksi,” ujar Martadani seperti dilansir KBA News.

Dalam pandangan Martadani, terdapat sejumlah indikasi kuat yang dapat dijadikan landasan untuk memulai proses hukum terhadap mantan presiden. Ia menjabarkan beberapa kasus yang menjadi sorotan publik, di antaranya kontroversi perubahan syarat pencalonan presiden dan wakil presiden melalui Mahkamah Konstitusi yang menguntungkan Gibran Rakabuming Raka, dugaan penyalahgunaan bantuan sosial dalam Pemilu, pengesahan Undang-Undang Omnibus Law, serta inkonsistensi pernyataan terkait sumber pendanaan Ibu Kota Negara (IKN) yang awalnya diklaim tidak menggunakan APBN.

Sikap Jokowi yang pernah menantang publik dengan mengatakan “Silakan buktikan” seharusnya menjadi momentum bagi aparat penegak hukum untuk bertindak. “Jokowi sendiri sudah terbuka, mestinya lembaga peradilan segera mengambil langkah-langkah hukum. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, hukum seperti tiarap,” imbuhnya.

Terkait respons Presiden Prabowo Subianto terhadap tuntutan mahasiswa, Martadani melihat adanya kehati-hatian dalam sikap presiden terpilih tersebut. Menurutnya, Prabowo kemungkinan ingin menghindari persepsi intervensi dalam kasus hukum yang melibatkan pendahulunya.

Meski demikian, Martadani mencatat bahwa Prabowo telah menunjukkan keseriusannya dalam penegakan hukum, seperti yang terlihat dalam penanganan kasus timah yang merugikan negara hingga Rp300 triliun. Dalam kasus tersebut, Prabowo mengambil langkah dengan mempertanyakan rencana banding kepada Jaksa Agung, yang berujung pada vonis 20 tahun penjara bagi tersangka.

“Prabowo juga tidak memberikan sinyal memproteksi, misalnya bilang, masyarakat harus percaya dengan Jokowi, dia clean. Nah itu proteksi. Tapi Prabowo tidak melakukan itu,” jelasnya.

Martadani menekankan bahwa bola kini berada di tangan lembaga peradilan untuk menindaklanjuti berbagai indikasi pelanggaran hukum yang telah menjadi perhatian publik, baik dari dalam maupun luar negeri. “Sudah cukup banyak indikasi yang dilihat publik, baik dari dalam maupun luar negeri. Sekarang, tinggal bagaimana aparat hukum merespons,” pungkasnya.

Demonstrasi #IndonesiaGelap ini menambah daftar panjang aksi massa yang menuntut penegakan hukum terhadap dugaan pelanggaran di era kepemimpinan Jokowi. Sementara lembaga peradilan masih bersikap pasif, tekanan dari berbagai elemen masyarakat, terutama mahasiswa, terus menguat menuntut keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus-kasus tersebut.

Example 300x600
Bisnis

Bulan Ramadan diyakini umat Islam menjadi bulan yang baik untuk memperbanyak amal dan kebaikan, demi meraih sebanyak-banyaknya pahala Tuhan. Selain itu bulan Ramadan juga menjadi sarana yang tepat untuk mempererat hubungan antar manusia, menanamkan nilai nilai moral dalam keluarga, sekaligus membentuk karakter yang baik kepada anak-anak agar memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

Hal inilah yang dilakukan Taro, makanan ringan legendaris yang telah 40 tahun menginspirasi berbagai generasi di Indonesia, dengan menghadirkan program Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan. Taro yang diproduksi PT FKS Food Sejahtera, menggelar Taro Rangers Family Adventure dengan mengundang semua kalangan mulai dari anak-anak, para orang tua serta puluhan anak yatim piatu.

Ratusan anak bermain dan belajar sambil bertualang bersama melalui kegiatan experiential learning yang sangat seru di sebuah wahana bermain Youreka, di dalam mal Kuningan City, Jakarta Selatan, hari Sabtu (15/3) lalu. Bagi para orang tua, Taro yang juga menggandeng Parentalk mengadakan seminar dan talkshow mengenai pendidikan dan pengasuhan anak dengan mengangkat tema tentang “5 Dasar Budi Pekerti Berpetualang Bersama Anak.”