JAKARTA, Kanal Berita – Tekanan pada industri otomotif nasional semakin terlihat nyata menjelang penutupan tahun 2024. Meski telah menggelar serangkaian pameran otomotif GIIAS Series 2024, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terpaksa menurunkan proyeksi penjualan tahunannya hingga sebesar 15 persen.
“Kami merevisi target penjualan dari 1 juta unit menjadi 850 ribu unit untuk tahun ini,” ungkap Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi saat ditemui di GIIAS Semarang, Rabu (23/10/2024).
Data terkini menunjukkan bahwa tren penurunan angka penjualan kendaraan sangat signifikan. Pada periode Januari-September 2024, penjualan wholesales mencatat kemerosotan 16,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, dengan total 633.218 unit dari sebelumnya 755.778 unit. Penjualan ritel juga mengalami nasib serupa dengan penurunan 11,9 persen, dari 746.246 unit menjadi 657.223 unit.
Beberapa faktor menjadi pemicu pelemahan ini, termasuk ketidakpastian politik menjelang pemilu, suku bunga yang masih tinggi di awal tahun, dan fluktuasi nilai tukar rupiah. “Indonesia tidak sendiri menghadapi tantangan ini. Thailand bahkan mengalami dampak yang lebih besar dari volatilitas nilai tukar,” jelas Nangoi.
Merespon situasi ini, Gaikindo berencana menggelar program agresif di dua bulan terakhir 2024. “Puncaknya akan digelar Gaikindo Jakarta Auto Week dengan penawaran diskon besar-besaran,” tambah Nangoi.
Data bulanan terbaru juga mencerminkan situasi yang masih menantang. Panda September 2024, angka penjualan wholesales hanya mencapai 72.667 unit, atau turun 4,8 persen dari Agustus yang mencapai 76.304 unit. Sementara penjualan ritel mengalami penurunan 5,8 persen ke angka 72.366 unit dari bulan sebelumnya yang mencapai 76.808 unit.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Nangoi tetap optimis industri otomotif akan pulih pasca pemilu. “Kami berharap stabilitas politik dan perbaikan kondisi ekonomi akan mendorong pemulihan sektor ini di tahun mendatang,” pungkasnya.