MEXICO — Kanal Berita Chichén Itzá adalah salah satu peninggalan bersejarah bangsa Meksiko. Saat ditemukan, pada 1892, situs ini tertutup tanah dan batu sehingga nampak seperti sebuah bukit. Chichén Itzá adalah Situs Peradaban Suku Maya pada abad 800 SM.
Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko). Itza merupkan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool dan bangunan Seribu Tiang.
Chichen Itza, Pusat Peradaban Maya yang Mempesona
Chichen Itza adalah salah satu situs arkeologi yang paling terkenal dan memikat di dunia, terletak di jantung Semenanjung Yucatán, Meksiko. Situs Chichen Itza awalnya berkembang sebagai kota besar yang menjadi pusat politik, ekonomi, dan keagamaan Maya. Situs ini mencakup lebih dari 10 kilometer persegi dan memiliki sejumlah bangunan yang menakjubkan, sebagian besar dibangun dengan menggunakan batu kapur lokal.
Salah satu bangunan paling terkenal di Chichen Itza adalah El Castillo atau Piramida K’uk’ulcán, sebuah struktur piramida bertingkat yang menjadi simbol kota ini. Menurut catatan sejarah, El Castillo memiliki makna penting dalam tradisi dan astronomi Maya, khususnya terkait dengan dewa ular berbulu, K’uk’ulcán, yang dipercaya turun ke dunia melalui piramida ini.
Di sebelah piramida utama, terdapat El Caracol, sebuah bangunan yang memiliki desain unik berupa menara bulat yang dihubungkan dengan serangkaian lorong berbentuk spiral. El Caracol diyakini sebagai observatorium Maya, tempat para pendeta dan ilmuwan Maya mengamati pergerakan planet dan bintang. Paling menarik, bangunan ini diposisikan secara presisi untuk mengamati pergerakan planet Venus, yang memiliki makna religius sangat penting bagi suku Maya. Pengamatan terhadap Venus, yang sering diasosiasikan dengan dewa Quetzalcoatl-Kukulcan, dilakukan untuk meramalkan peristiwa penting seperti musim tanam dan perang.
Misteri Penguburan dan Ritual Maya
Salah satu penemuan yang paling membingungkan para arkeolog di Chichen Itza adalah penemuan lebih dari seratus kerangka manusia di sebuah waduk besar yang dikenal dengan nama Cenote Sagrado atau Sumur Suci. Cenote yang dulunya merupakan sumber air penting bagi penduduk, menyimpan sisa-sisa manusia yang diyakini sebagai bagian dari ritual pengorbanan. Temuan ini menunjukkan bahwa suku Maya mungkin melakukan pengorbanan terhadap individu-individu tertentu, yang sebagian besar adalah anak laki-laki, sebagai persembahan kepada dewa-dewa mereka, termasuk dewa hujan dan petir.
Penemuan ini menjadi semakin misterius dengan adanya dua pasang kerangka saudara kembar yang ditemukan di antara sisa-sisa penguburan. Dalam mitologi Maya, kembar memiliki makna simbolis yang sangat penting dengan banyak cerita yang melibatkan pahlawan kembar dalam perjalanan mereka ke dunia bawah untuk melakukan aksi heroik.
Kuil Para Pejuang dan Relik Toltec
Situs arkeologi Chichen Itza juga dikenal dengan sejumlah bangunan lainnya yang menunjukkan pengaruh budaya luar. Salah satunya adalah Kuil Para Pejuang yang terletak di sisi selatan piramida utama. Kuil ini ditandai dengan serangkaian kolom batu besar yang mengelilingi halaman luas. Kolom-kolom ini, yang kemungkinan besar merupakan pengaruh arsitektur Toltec, menciptakan kesan monumental dan megah, dan banyak di antaranya masih berdiri tegak hingga kini.
Di dalam kuil ini, ditemukan beberapa patung penting, termasuk Chacmool, patung berwujud manusia yang terbaring dengan perut datar dan tangan yang memegang sebuah wadah. Chacmool sering diasosiasikan dengan peran sebagai utusan para dewa dan kemungkinan besar digunakan dalam upacara pengorbanan. Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa area ini mungkin digunakan untuk upacara yang melibatkan pengorbanan manusia, terutama untuk menghormati dewa-dewa Maya yang berhubungan dengan kehidupan dan kematian.
Menyimpan Banyak Rahasia yang Belum Terungkap
Walaupun banyak yang sudah diketahui tentang Chichen Itza, situs ini masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap. Beberapa bagian dari kota kuno ini masih belum dieksplorasi, termasuk kawasan pemukiman yang mungkin mengungkap lebih banyak tentang kehidupan sehari-hari orang Maya. Kawasan pemukiman ini dipenuhi dengan sisa-sisa rumah berbentuk kolom di mana arkeolog masih terus menggali untuk menemukan lebih banyak tentang struktur sosial dan ekonomi yang ada di kota ini.
Salah satu topik yang terus menjadi bahan penelitian adalah mitologi K’uk’ulcán. Apakah cerita tentang pahlawan kembar yang disebut-sebut dalam teks kuno merujuk pada kelompok Toltec atau Itza, ataukah hanya merupakan mitos belaka. Namun yang jelas adalah bahwa Chichen Itza, dengan keindahan arsitektur dan warisan budaya yang dimilikinya, tetap menjadi saksi bisu dari peradaban besar yang pernah menguasai wilayah ini.
Chichen Itza bukan hanya situs bersejarah, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang untuk merasakan keajaiban dunia kuno ini. Setiap tahunnya, lebih dari dua juta pengunjung datang untuk melihat kemegahan piramida, kuil, dan struktur lainnya, serta untuk menghayati sejarah panjang yang membentuk Meksiko modern. Selain menjadi tempat wisata Chichen Itza juga merupakan pusat studi arkeologi yang penting, di mana penemuan-penemuan baru terus menggali lebih dalam tentang kekayaan budaya dan spiritualitas suku Maya.
Dari piramida yang menghadap langit hingga cenote yang menyimpan kisah misterius, Chichen Itza tetap menjadi simbol kejayaan peradaban Maya yang menunggu untuk diungkap lebih lanjut oleh generasi arkeolog masa depan. (Berbagai sumber/DHD)