BisnisHeadline

Kadin Tekankan Dorongan Ekspor Nasional Tingkatkan Devisa Negara

×

Kadin Tekankan Dorongan Ekspor Nasional Tingkatkan Devisa Negara

Sebarkan artikel ini
Ketua KADIN Anindya Bakrie

KANALBERITA.COM – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, kembali menggarisbawahi krusialnya penguatan kinerja ekspor nasional di tengah gejolak geopolitik global yang dinamis. Indonesia berhasil mencatatkan tren pertumbuhan ekspor yang positif secara berkelanjutan selama 66 bulan, dengan total nilai mencapai 38 miliar dolar AS hingga Oktober 2025.

“Menurut saya itu suatu prestasi yang patut dibanggakan dan disyukuri, mengingat dunia sekarang penuh dengan dinamisme geopolitik,” ujar Anindya dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa (9/12/2025).

Anindya menekankan bahwa ekspor seharusnya menjadi motor penggerak utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Kadin sendiri telah menerapkan strategi perencanaan pembangunan industri yang berfokus pada kebutuhan pasar global, yang dikenal sebagai metode “menghitung mundur dari ekspor”. Pendekatan ini memastikan bahwa industri yang dikembangkan selaras dengan permintaan pasar internasional.

Ekspor Sebagai Pilar Pertumbuhan

Menurut Anindya, ekspor memiliki dampak lintas sektoral yang signifikan. Selain berkontribusi pada pertumbuhan industri dan penciptaan lapangan kerja, ekspor pada akhirnya berfungsi sebagai sumber utama peningkatan devisa negara. Untuk mengoptimalkan potensi ini, Anindya mendorong Kadin dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) untuk meningkatkan kolaborasi dalam upaya perluasan industri, penambahan jumlah pelaku usaha, serta pengintegrasian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya modernisasi sistem data, termasuk pengembangan pengolahan data yang lebih cerdas, prediktif, dan mampu mendukung analisis skenario bisnis yang lebih akurat. Anindya menyamakan dunia usaha dengan seekor ayam yang perlu dijaga kesejahteraannya agar dapat terus “bertelur,” yang diartikan sebagai aktivitas ekonomi yang produktif dan penciptaan lapangan kerja.

Peran dua pilar utama Kadin, yaitu asosiasi/himpunan dan Kadin provinsi, dinilai sangat penting dalam menjaga stabilitas dan produktivitas sektor usaha. Kolaborasi erat dengan pemerintah, aparat penegak hukum, dan otoritas fiskal juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan bisnis yang pasti dan nyaman.

“(Ibarat) Ayam ini harus tidak boleh stres, kalau stres tidak bisa bertelur. Jadi peserta ekonomi ini harus diberikan bukan hanya kepastian tapi kenyamanan. Tentu hukum dan pajak mesti diterapkan, tapi teman-teman ini juga butuh kenyamanan,” tegas Anindya.

Meskipun mengakui adanya berbagai tantangan yang dihadapi, Anindya mengingatkan bahwa negara lain pun menghadapi permasalahan serupa atau bahkan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pelaku usaha untuk tetap optimis dan melanjutkan kerja sama kolaboratif demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen, bahkan berupaya meraih 6-8 persen dalam jangka panjang.

“We are on the right track. Banyak tantangan, tapi seperti kita lihat dalam sejarah, siklus ini selalu trending-nya naik. Saya yakin dengan bantuan GPEI, kita bisa mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, lalu 6, 7, 8 persen dan tentu ujungnya membawa lapangan kerja dan sama-sama bisa sejahtera,” tutup Anindya.

Example 300x600
UMR
Bisnis

BANDUNG, Kanal Berita – – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2026 melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor : 561.7/Kep.862-Kesra/2025 tanda…