BANDUNG, Kanal Berita – Komitmen solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina kembali ditunjukkan oleh masyarakat Kota Bandung. Kali ini, Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis) Kota Bandung beserta keluarga besar organisasi tersebut menggelar aksi damai yang mengusung tema “Komitmen Boikot Produk Pendukung Israel” pada Sabtu (3/5/2025) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung.
Aksi yang dimulai pukul 06.30 WIB ini tidak hanya berupa orasi di satu titik, tetapi juga dilanjutkan dengan long march sejauh 4 kilometer menuju kawasan Viaduct dimana kantor Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) berada. Sepanjang rute aksi, para peserta dengan penuh semangat menyerukan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
Spirit Kehadiran Tokoh Berpengaruh
Aksi damai ini dihadiri oleh berbagai tokoh berpengaruh dari Persatuan Islam dan organisasi lainnya. Di antaranya hadir Ust. Dr. Haris Muslim, Lc., M.Ag; Dr. Nashruddin Syarief, S.S., M.Pd.I; Iman Setiawan Latief; H. Anwaruddin; dan H. Andri Mulyadi selaku Ketua Pimpinan Daerah PERSIS Kota Bandung.
Tidak hanya itu, hadir pula Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) KH. Athian Ali, serta dari kalangan pemerintahan yaitu pimpinan DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi dan Dr. H Edwin Sanjaya, S.E., M.M. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut semakin menegaskan besarnya dukungan terhadap aksi solidaritas ini.
Fokus pada Boikot Ekonomi
Ketua PD Persis Kota Bandung, Ustadz Andri Mulyadi, dalam orasinya menekankan pentingnya strategi boikot produk sebagai langkah nyata dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Kegiatan ini merupakan aksi kita sebagai bentuk kepedulian terhadap Palestina, dan langkah terbaik dalam melemahkan Israel tentunya boikot produk-produk yang berafiliasi atau pendukung Israel,” ujar Ustadz Andri Mulyadi.
Pernyataan tersebut mencerminkan keyakinan bahwa tindakan ekonomi kolektif dari masyarakat dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya mendukung kemerdekaan Palestina. Dengan memutus aliran dana ke perusahaan-perusahaan yang mendukung atau berafiliasi dengan Israel, diharapkan tekanan ekonomi dapat menjadi alat perjuangan yang efektif.
Multi-lokasi dan Kreativitas Aksi
Kegiatan tidak hanya terkonsentrasi di satu titik. Setelah pembukaan di Lapangan Tegalega, massa aksi bergerak melalui beberapa titik strategis di Kota Bandung seperti Kepatihan dan Braga, sebelum akhirnya tiba di Masjid Viaduct PP Persis. Di setiap titik, para peserta aksi menyampaikan orasi dan seruan boikot produk Israel.
Braga, yang merupakan salah satu pusat wisata populer di Kota Bandung, menjadi lokasi yang menarik perhatian khusus. Di lokasi ini, aksi diperkaya dengan penampilan seni yang menggugah dari seniman pantomim bernama Wanggi. Melalui teatrikal khas, ia menggambarkan kekejaman Israel terhadap warga Palestina dan mengajak masyarakat untuk melawan dengan cara memboikot produk Israel.
Ustadz Iwan Gunawan selaku Ketua Panitia Aksi menegaskan urgensi gerakan boikot ini. “Umat muslim di Indonesia khususnya di Kota Bandung harus bergerak, minimal dengan boikot produknya, mereka akan melemah karena sumber ekonominya menurun, dan akan hancur dengan sendirinya,” ujarnya.
Harapan Keberlanjutan Aksi
Aksi tersebut berakhir di Viaduct dan disambut oleh Pimpinan Pusat Persatuan Islam. Dalam penutupan acara, disampaikan harapan bahwa aksi ini bukanlah kegiatan yang berhenti sampai di situ saja, melainkan menjadi stimulus untuk gerakan-gerakan serupa di masa mendatang.
“Kami berharap aksi ini, merupakan aksi yang berkelanjutan bukan hanya terhenti di sini saja, namun kami juga berharap agar masyarakat Kota Bandung secara umum menjadi lebih yakin bahwa Boikot Produk Pendukung Israel bukan hanya sebatas aksi musiman saja. Namun sebagai penyemangat bahwa akan sia-sia bila kita selalu bersama Palestina namun sering membelanjakan ke Produk Pendukung Israel,” pungkas Ustadz Andri Mulyadi.
Dampak dan Respons Masyarakat
Sepanjang aksi berlangsung, respons masyarakat Kota Bandung terlihat positif. Banyak warga yang berhenti sejenak untuk menyaksikan dan bahkan bergabung dalam aksi tersebut. Para pedagang di sekitar lokasi aksi pun tampak mendukung, dengan beberapa di antaranya ikut memasang spanduk solidaritas untuk Palestina.
Kegiatan yang diorganisir oleh PD Persis Kota Bandung ini menambah daftar panjang aksi solidaritas untuk Palestina yang telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa isu Palestina masih menjadi perhatian serius bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam.
Edukasi Tentang Produk Pendukung Israel
Selama aksi berlangsung, panitia juga membagikan selebaran yang berisi daftar produk-produk yang diketahui berafiliasi atau memberikan dukungan kepada Israel. Informasi ini diberikan sebagai panduan praktis bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan boikot.
Di era digital seperti sekarang, gerakan boikot tidak lagi terbatas pada aksi fisik semata. Media sosial menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan informasi dan mengajak lebih banyak orang untuk terlibat. Tagar #BoikotProdukIsrael dan #BersamaPalestina menjadi viral di berbagai platform media sosial sebagai bentuk dukungan digital terhadap gerakan ini.
Solidaritas yang Terus Berlanjut
Aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar oleh PD Persis Kota Bandung ini menjadi bagian dari rangkaian panjang dukungan global terhadap perjuangan rakyat Palestina. Di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan di Palestina, aksi-aksi seperti ini menjadi pengingat bahwa solidaritas antar bangsa tidak mengenal batas geografis.
Melalui langkah nyata seperti boikot produk, masyarakat Indonesia khususnya warga Kota Bandung telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar prihatin, tetapi juga siap mengambil tindakan konkret untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan.
Aksi yang digelar pada hari Sabtu tersebut menjadi momentum penting dalam menjaga semangat solidaritas dan mengingatkan semua pihak bahwa perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama yang harus terus diperjuangkan.