BANDUNG, Kanal Berita – Upaya strategis untuk meningkatkan kesiapan generasi muda dalam menghadapi situasi darurat medis dilakukan oleh mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung. Melalui sebuah program pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), mahasiswa tersebut memberdayakan siswa SMAN 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat, dengan keterampilan pertolongan pertama yang kritis.
Mutiara Elsani, mahasiswi yang menjadi inisiator kegiatan, menegaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar penanganan gawat darurat kepada para siswa. “Tujuan kami adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada siswa agar mereka mampu memberikan pertolongan pertama saat terjadi situasi darurat medis,” jelasnya pada Rabu (22/1/2025).
Materi pelatihan yang disampaikan sangat komprehensif dan praktis. Mutiara merinci bahwa kegiatan mencakup beberapa keterampilan kunci, di antaranya:
– Resusitasi jantung paru (RJP)
– Penanganan henti napas
– Teknik membuka jalan napas
– Pengenalan tanda-tanda kegawatdaruratan medis
Metode pelatihan dirancang secara interaktif dengan memadukan pendekatan teoritis dan praktis. “Pelatihan berlangsung secara interaktif dengan kombinasi teori dan praktik, sehingga siswa dapat langsung mempraktikkan teknik-teknik yang diajarkan,” tambahnya.
Antusiasme para peserta menjadi indikator keberhasilan program ini. Menurut Mutiara, para siswa sangat responsif dan mengapresiasi materi yang diberikan.
“Mereka mengaku mendapat wawasan baru yang sangat penting, terutama untuk menghadapi situasi yang membutuhkan tindakan cepat,” ungkapnya.
Pentingnya pelatihan semacam ini tidak dapat diabaikan. Mutiara menekankan bahwa BHD merupakan keterampilan krusial yang dapat berpotensi menyelamatkan nyawa.
“Saya menganggap pelatihan BHD sangat penting karena bisa meningkatkan kesiapan siswa dalam memberikan pertolongan pertama dan menyelamatkan nyawa seseorang sebelum bantuan medis profesional tiba,” jelasnya.
Lebih jauh, mahasiswi keperawatan ini berharap ilmu yang diberikan dapat diimplementasikan secara luas. “Semoga mereka bisa lebih peka dan siap menghadapi situasi darurat medis,” harapnya.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Universitas ‘Aisyiyah Bandung dalam membentuk mahasiswa yang tidak sekadar cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. Program pemberdayaan masyarakat ini menjadi bukti konkret bahwa perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi nyata melalui transfer pengetahuan dan keterampilan praktis.
Melalui inisiatif seperti ini, para mahasiswa keperawatan tidak hanya mempersiapkan diri sebagai calon tenaga kesehatan, tetapi juga turut menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar bukan sekadar transfer ilmu, melainkan investasi sosial untuk membangun generasi yang peduli dan terampil.